bc

Mendadak Dinikahi Bosku

book_age18+
266
FOLLOW
4.4K
READ
one-night stand
HE
arrogant
kickass heroine
boss
drama
bxg
office/work place
assistant
like
intro-logo
Blurb

Vivi yang mendapati dirinya tidur dengan bosnya sendiri begitu terkejut. Berniat kabur dan tidak ingin mempermasalahkan hal tersebut, Tuan Destra yang merupakan pimpinan perusahaan tersebut justru menghentikan Vivi dan berkata akan bertanggung jawab dengan menikahinya. Tidak ingin menjadi pelakor dalam rumah tangga bosnya, Vivi menolak. Namun, ucapan bosnya malah membuat Vivi terkejut.

"Sekalipun kamu seorang pelakor, bagi saya kamu itu wanita terhormat," ucap Destra sontak membuat Vivi menatapnya.

"Wanita terhormat apa yang membuat sebuah keluarga hancur? Rumah tangga anda tidak baik-baik saja dan bahkan hancur karena saya, Tuan!"

"Rumah tangga saya dan Bella memang tidak baik-baik saja sebelum kenal kamu," ucap Destra membuat Vivi langsung membuat Vivi terdiam.

Akan bagaimanakah nasib Vivi setelah mendadak dinikahi bosnya tersebut? Ikuti terus kisahnya.

chap-preview
Free preview
1. Kesalahan
"Tubuhmu seksi sekali." Di sebuah kamar hotel yang mewah, tampak dua orang tengah memadu kasih dengan begitu liar. Awalnya, tak ada yang mengira jika mereka akan melakukan hubungan terlarang. Namun, pengaruh obat perangsang membuat keduanya tak bisa lagi menahan diri hingga hasrat keduanya seolah mengambil alih kesadaran mereka. “Tuan, uh!” Vivi melenguh, apalagi saat bibir Destra mulai menciumi area tubuhnya. Entah nyata atau tidak, Vivi merasa ini hanya mimpi. Mimpi indah yang sialnya benar-benar terjadi tanpa ia sadari. Destra yang juga dalam setengah sadar terus menciumi tubuh seksi yang begitu memabukkan baginya. Pria altetis bertubuh tegap itu hanya mengikuti nalurinya. Menyalurkan hasratnya yang sudah sampai ke ubun-ubun. Perlahan, Destra mulai mencium bibir Vivi dengan lembut. Menciptakan ketenangan dan romantis di antara keduanya. Dengan penuh semangat, kemudian Desra mulai mengulum, melumat dan beberapa kali menghisap lembut bibir kenyal milik Vivi. Satu tangan menahan lengkuk leher gadis itu, dan satu tangan lainnya bergeraian di area d**a gadis itu. Mengusap dan meremasnya beberapa kali. Sentuhan Destra sukses membuka Vivi semakin melenguh di tengah ciuman. Apalagi saat tangan Destra telah sampai ke area inti gadis itu dan sesekali memainkannya. Mendengar lenguhan Vivi, Destra sendiri semakin bersemangat. Meski dengan d**a yang sangat bergemuruh, Destra mulai mengarahkan miliknya pada milik Vivi. Sesaat Destra tatap wajah cantik Vivi yang terpejam, gadis itu juga terlihat begitu menikmatinya. Tidak peduli apapun lagi, Destra mendorong tubuh molek milik Vivi agar tidur terlentang kemudian mengecup area inti gadis itu sebelum akhirnya melakukan penyatuan. “Shhhh!” Destra merasa sangat puas sangat miliknya masuk dan keluar beberapa kali. Terus memompa tubuh gadis itu beberapa kali. Hingga akhirnya pria itu tiba di puncaknya, Destra menyemburkan benihnya pada rahim gadis yang juga terkulai lemas seperti dirinya. *** Keesokan harinya, Vivi begitu terkejut mendapati dirinya tidur bersama dengan bosnya sendiri, tanpa sehelai benang pun. “Astaga! Apa yang telah aku lakukan!” pekik Vivi kemudian buru-buru turun dan memunguti pakaiannya yang tergeletak di lantai. Mengabaikan rasa sakit di seluruh tubuhnya. Vivi yang mengira bosnya masih terlelap tidur begitu terkejut saat pria itu tiba-tiba meraih tangannya. “Kenapa buru-buru?” tanya pria itu dengan suara serak khas bangun tidur. “Tuan?” Hembusan nafas Vivi seperti tiba-tiba berhenti saking terkejutnya, tapi kemudian bernafas lancar lagi seraya menutupi seluruh tubuhnya yang polos. “Pergilah dan bersihkan tubuhmu. Kita perlu bicara setelah ini,” ungkap Destra yang langsung di angguki oleh Vivi. Membungkukan badan sedikit kemudian pergi dari sana. Di dalam kamar mandi, sembari membersihkan badan, Vivi terus merutuki dirinya sendiri. Bagaimana bisa dia yang awalnya hanya ingin melakukan rapat kecil dengan bosnya itu bisa berakhir di atas ranjang. “Argh Vivi bodoh, bagaimana bisa kamu tidur dengan bosmu sendiri!” Tapi tidak ingin membuat bosnya itu semakin marah, Vivi segera menyelesaikan kegiatannya, mengeringkan tubuhnya dan memakai baju. Selesai dengan kegiatan mandinya, dengan jantung yang terus berdegup Vivi keluar dan mendapati Destra sudah duduk di sofa. Sudah terlihat rapi dan tampan seperti biasanya. Tidak polos dan kacau seperti yang Vivi lihat bangun tidur tadi. “Duduklah!” seru Destra saat melihat gadis itu tiba. Vivi menurut, duduk tetap di hadapan pria itu. Beberapa kali gadis itu juga meremas ujung baju, memikirkan nasibnya setelah ini. “Tuan, say—” "Saya akan menikahimu, kamu tenang saja! Saya akan bertanggung jawab atas apa yang saya lakukan semalam.” Potong Destra. "Tidak, aku tidak mau. Anda itu sudah menikah, Tuan. Aku tidak mau menjadi pelakor rendahan yang merusak rumah tangga Anda." "Tidak akan ada yang menganggapmu seperti itu, percayalah, kamu akan jadi wanita terhormat meski saya nikahi.” Vivi menatap wajah tegas Destra dengan sendu, berharap apa yang diucapkan pria tadi bisa ditarik kembali. Karena wanita terhormat apa yang menikah setelah kesalahan semalam? Dan ya, tidak ada wanita terhormat yang menikahi pria yang sudah beristri. Tak lama kemudian, apa yang Vivi takutkan benar-benar terjadi. Nyonya Bella yang merupakan istri dari Tuan Destra tiba setelah menggebrak pintu. “Jadi ini yang kamu lakukan selama ini, Mas? Tidak pernah pulang ke rumah dan selalu menginap di kantor dengan dalih banyak kerjaan. Tapi sebenernya kamu berduaan dengan sekertaris kamu, hah?!” ujar Bella dengan menggebu-gebu. Vivi segera berdiri, “Mbak, ini ngga seperti yang anda li—” “Diem kamu!” sentak Bella langsung membuat Vivi bungkam. “Mas jawab! Kamu ngga tidur sama dia, kan?” tanya Bella dengan nada suara lirih kali ini. Dada Vivi tiba-tiba sesak, merasa hancur saat melihat seorang istri menanti kepulangan suami ternyata malah mendapati suaminya bersama dengan wanita lain. Vivi begitu merasa bersalah. “Mbak, tapi ini semua terjadi begitu saja,” batin Vivi ikut menangis. Sementara Tuan Destra yang sejak tadi diam baru membuka suara. “Maafkan saya, tapi saya akan menikahi Vivi setelah ini,” ujar pria itu sontak membuat Vivi dan Bella terkejut bukan main. Bukan apa-apa, Tuan Destra dan Nyonya Bella adalah pasangan romantis yang begitu diidamkan oleh semua orang di sini. Mengingat wajah mereka yang tampan dan cantik, juga sama-sama terlahir dari keluarga kaya. “Mas ….” Seperti sudah tidak mampu lagi bicara, Bella terlihat lemas. “Mbak ….” Vivi hendak mendekat, tapi Bella segera mundur. “Mas, kamu tega udah hianatin aku, kamu juga udah ngancurin hidup aku dengan mau menikahinya. Kamu pikir aku mau dimadu dan menerima pengkhianatan kalian?” Bella menggeleng, “Ngga, Mas. Ngga akan aku biarin kamu injek-injek hati aku lagi. Aku mau kita cerai!” ungkap Bella menggebu-gebu. Mendengar hal itu Vivi segera lari dan bersujud di kaki Bella. “Mbak, tolong maafkan saya. Saya benar-benar tidak sengaja melakukannya,” ujar Vivi sontak membuat Bella menatapnya. “Seenak itu kamu bilang ngga sengaja, Vi? Kamu lupa? Dia itu suami dari sahabat kamu sendiri, Vi. Tega kamu khianatin aku!” Seolah tak puas mengucapkan kata khianat yang justru menyakiti hatinya, jantung Bella maupun Vivi terus menggebu tak karuan. Sementara Destra, pria yang kini dirundung kebingungan itu kembali membuka suara. “Cukup!” Berdiri dan menatap Bella dan Vivi, “Saya akan tetap menikahi Vivi, meski dengan atau tanpa perceraian kita!” Bersambung.

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook