BSW Bab 23

1350 Words

Raga menyuap makan malam terlambatnya. Pria itu mengunyah pelan. Bola matanya melirik ke arah pintu masuk. Kosong. Menelan, kemudian kembali menyuap. Jam sudah menunjukkan pukul 9 lebih 15 menit. Raga menarik napas. Pria itu mengangkat kepala--menggulir bola mata hingga bertemu tatap dengan sang istri yang menemani di meja makan. Nadia tidak ikut makan. Wanita itu hanya menemani sambil minum teh hangat. Raga tersenyum kaku ketika sang istri tersenyum padanya. “Enak? Tadi aku yang masak. Dibantu mama sama bibi.” Nadia bersuara setelah beberapa saat membiarkan ruang makan tersebut hening. Raga mengangguk. Pria itu menelan kunyahan, baru kemudian membuka mulut. “Enak.” Raga meraih gelas berisi air putih lalu meneguk tiga kali. "Jangan terlalu capek," kata pria itu setelah melepas tepi gel

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD