BSW Bab 24

1359 Words

Pagi itu Mara tidak keluar dari kamar. Semalaman hidungnya mampet hingga tidak bisa tidur nyenyak. Ditambah kepala yang tiba-tiba terasa pening. “Nyonya … mau saya bawakan sarapan ke kamar?” “Tidak usah, Bi.” Mara menjawab. “Apa bapak sudah pergi?’ tanya Mara pada sosok yang berdiri di ambang pintu. “Sudah ... baru saja.” Mara mengangguk. Wanita itu kemudian turun dari ranjang. “Bi, Nadia di mana?” “Lagi sama Ibu di taman samping.” “Oh … ya sudah, terima kasih.” “Benar, tidak mau saya bawakan sarapan ke sini? Atau mau saya kerokin?” Sang Bibi menawarkan bantuan. “Terima kasih, Bi. Tidak usah. Saya mau ke rumah mama dulu.” Mara tersenyum ketika melihat wajah terkejut sang bibi. “Setelah ini, tolong bersihkan kamar saya. Takut banyak virus. Nanti Nadia bisa tertular. Saya mau nginep

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD