Arwah Penasaran

1571 Words
Aku pergi meninggalkan tempat itu, kupercepat langkah kakiku menuju ke kamar sambil berlari kecil . "Woy ngapain kau ini lari-lari ? " tanya Angga. Aku terus berlari kekamarku dan mengabaikan pertanyaan dari Angga. "Tek " pintu kamar ku buka , dan mendorongnya dengan kasar , aku bergegas ganti baju lalu kembali keluar. Doni dan Angga, mereka terdiam melihatku. Mungkin mereka heran denganku. "Kemana Ndra ? " tanya Doni penasaran. Aku berhenti sejenak dan menoleh padanya. "Mau pergi ada urusan," jawabku sambil jalan perlahan. "Makananmu hoe..." sahut Angga. Aku mengabaikan Angga dan bergegas pergi. Buru-buru aku pergi kerumah pemilik kos, untuk semua keanehan-keanehan yang telah terjadi padaku, aku ingin membicarakan hal ini padanya, berharap pemilik kos bisa memberi jawaban atas rasa penasaranku ini. Sesampainya di depan rumah pemilik kos aku memperlambat langkahku. Kupencet bel rumah yang di pasang di pojok kanan pintunya. Tak lama kemudian keluar seorang ibu perempuan berusia sekitar 40 tahunan. " Maaf ada perlu apa ya mas?" tanya perempuan itu. "Saya mau mencari ibu pemili kos, ada Buk ? " "Oh iya silahkan masuk, saya panggilkan nyonyah. Ayo mari silahkan duduk mas," ujar perempuan itu. "Iya buk , terima kasih," jawabku. Perempuan itu pergi berjalan masuk kedalam, aku duduk sambil menunggu ibu itu kembali, mataku menerawang melihat semua bagian ruang tamu ini, di atas meja terpajang sebuah biola. Ku perhatikan biola itu , " biola ini mirip dengan biola yang ada di rumah kos yang di pajang di depan kamarku ." Pikirku. Beberapa menit kemudian, perempuan paru baya berjalan menghampiriku. Akupun berdiri dan mengulurkan tangan dan perempuan itu memegang tanganku. Kami bersalaman kemudian perempuan ini mempersilahkanku duduk kembali. "Ada apa ya dek ? " tanya pemilik kos. "Begini Buk sebelumnya saya minta maaf , kedatangan saya kesini itu untuk menanyakan tetang rumah kosan Buk," Jawabku dengan sangat berhati-hati agar tak menyinggung si pemilik rumah. "Iya , ada apa ya dek ? " "Begini Buk saya mau tanya, di dalam kamar saya ada sebuah lemari yang tidak bisa di buka,nah saya menemukan sebuah kotak yang di dalamnya ada kunci. Sayapun mencoba menggunakan kunci tersebut untuk membuka pintu lemari, dan ternyata lemari itu terbuka dan di dalam lemari itu ada gaun berwarna putih, itu gaunnya siapa ya buk ? " "Memang kamu tinggal di kamar yang mana? " "Di kamar atas buk , di lantai dua yang ujung kamar yang besar ." "Oh , itu kamar anak saya, dan baju itu, itu baju anak saya." Obrolan kami terhenti sejenak. Datang pembantu ibu pemilik kos sambil membawa minum dan cemilan. "Permisi" ujar pembantu ibu kos. Aku menganggukan kepala. Setelah dia menyajikan makanan ringan dan minuman dia pun pergi lagi. "Ayo Dek silahkan di minum," ujar ibu pemilik kos. Aku menganggukan kepala ." Iya Buk, " jawabku sungkan, ku raih segelas kopi yang ada di meja. Aku mencercap kopiku, kemudian meletakan kembali gelas kopi nya diatas meja. "Maaf Buk , sekarang anak ibuk di mana?" tanyaku melanjutkan obrolan yang tertunda. "Anak saya udah meninggal 1,5 tahun yang lalu." "Deg " aku tersentak kaget mendengar jawaban ibu pemilik kos . "Yang benar buk, anaknya sudah meninggal ? " "Iya anak saya sudah meninggal." "Saya turut berduka cita ya Buk. Tapi maaf sebelumnya buk kalau ibuk tidak keberatan, saya boleh tau meninggalnya kenapa, kalau ibu tidak ingin menjawab pertanyaan saya, tidak apa - apa Buk ." "Anak saya meninggal bunuh diri. Dia gantung diri menggunakan gaun putih yang sekarang ibu simpan di dalam lemari di kamar yang sekarang kamu tempati. Anak saya bertunangan dengan kekasihnya , tapi kekasihnya malah selingkuh dan menghamili perempuan lain. Dia patah hati kemudian gantung diri di depan kamar kamu." "Inalilahiwainalilahi rojiun. Saya turut berduka cita buk ." Kataku " begini buk beberapa hari ini di rumah kos , teman-teman saya itu sering melihat perempuan jalan di tangga, lalu mereka juga katanya melihat saya saya tidur dengan perempuan di dalam kamar dan perempuan itu memakai baju mirip seperti baju anak Ibuk yang lbuk simpan di lemari. Terus setiap malam kamis kami selalu mendengar suara alunan denting piano , tadi pas saya selesai berenang di kolam renang saya tidur di kursi goyang,pas di bangunin sama teman saya, saya tidur diatas batu besar ." "Tidur di kursi goyang ? " "Iya Buk ." "Anak saya memang sangat suka sekali bermain piano, semenjak suami dan anak saya meninggal, saya pindah kerumah ini dan rumah yang adek tempati saya jadikan rumah kos karena rumah itu terlalu besar untuk saya. Dulu sebelum anak dan suami saya meninggal memang di dekat kolam ada kursi gonyang milik suami saya . Tapi sejak saya pindah ke rumah ini saya membawa kursi goyang milik suami saya, dan sekarang kursi goyang itu ada di gudang jadi tidak mungkin kalau di rumah itu ada kursi goyang." "Lalu biola itu Buk ?, sepertinya saya pernah melihat biola itu di pajang di depan kamar saya. " tuturku sambil menunjuk ke biola yang ku maksut. "Oh yang ada di depan kamarmu itu hanya kotaknya saja sengaja gak saya bawa, saya hanya membawa biolanya saja. Begini dek memang sebelum dek Candra dan teman-teman itu masuk , di rumah kos ibu sudah banyak yang keluar masuk. Mereka rata-rata bertahan paling lama hanya seminggu dan mereka juga bilang kalau sering di ganggu hantu di rumah kos saya. Begini saja kalau dek Candra dan teman-teman tidak betah tinggal di rumah itu dek Candra dan teman-teman boleh pindah cari kos lain, tenang saja nanti uang kalian saya balikin full. " "Jujur kalau saya pribadi Buk, saya betah tinggal di rumah kos ibu, soalnya saya udah nyaman tinggal di rumah kos ibu, jadi saya akan tetap tinggal di rumah kos ibu , tapi tidak tau dengan ke 3 teman saya nanti saya bicarakan dulu sama mereka dan besok minggu saya akan ajak teman-teman saya kesini. " "Oh iya dek , boleh-boleh ." "Yasudah Buk, saya mohon pamit. " "Lho kok buru-buru dek ? " "Iya Buk , sudah sore . Saya permisi pulang dulu buk . Terima kasih untuk waktunya. " "Iya dek Candra sama-sama . Hati-hati di jalan ." Aku beranjak dari tempat duduk ku ." Iya Buk, mari Buk ." Sambil mengulurkan tanganku. Kami bersalaman dan akupun pergi meninggalkan rumah ibu kos kembali ke kosanku. Sementara itu ketika aku sampai di rumah kos Andre, Angga dan Doni lagi pada ngumpul di ruang tamu "Dari mana aja kau itu ? " tanya Doni. "Geser " kataku sambil duduk, " aku dari rumah ibu kos ." Angga berhenti mengunyah makannya , dia melihatku " apa ? Kerumah ibu kos ? " "Ngapain kamu kerumah ibu kos ? Bukannya kita rencana ke sana minggu ?" sahut Andre. "Iya , tapi aku penasaran kamu inget kan pas kamu bangunin aku tidur diatas batu tadi ? " "Iya , kenapa emangnya ? " "Hah ? Tidur diatas batu ? Ngapain kau itu tidur diatas batu ?" tanya Andre menyela. "Iya, itu si Candra tadi dia tidur diatas batu tapi ngeyel bilang tidur di kursi goyang padahal gak ada kursi goyang di sana," jawab Doni Ku tepuk pundak Andre. "Nah itu dia, karena awalnya aku itu tidur di atas kursi goyang kok bisa berubah jadi tidur diatas batu. Aku penasaran kenapa kok bisa gitu, akhirnya tadi aku memutuskan untuk pergi ke rumah ibu kos dan menanyakan langsung ada apa sebenernya dengan rumah ini, dan kalian tau apa yang aku dapatkan dari kesaksian ibu kos ? " Suasane hening sejenak. Doni dan Angga saling melihat. "Apa ? " tanya Andre sambil menggeser posisi duduknya mendekatiku. "Gaun putih yang ada di dalam lemari di kamarku itu gaun milik anak perempuan ibu kos, dan kamar yang aku tempatin, itu kamar anaknya ibu kos. " "Terus perempuan yang kita lihat itu anaknya ibu kos gitu ? " tanya Doni penasaran. "Iya, anaknya ibu kos . Kalian tau, anaknya ibu kos itu udah meninggal ." Angga yang sedang minum menyemburkan minumannya , matanya terbelalak menatapku tajam. "Apa meninggal ? " "Yang bener kamu Ndra ? " sahut Doni. "Sumpah demi Allah udah meninggal," jawabku sambil mengangkat tangan kananku dan mengacungka jari telunjuk dan jari tengah ." Perempuan yang kalian lihat jalan di tangga pas malam hari itu hantu anaknya ibu kos, dan suara piano yang kita denger setiap malam kamis itu bisa jadi anaknya ibu kos yang memainkannya, karena ibu kos bilang anaknya sangat suka bermain piano. " "Terus dia meninggalnya kenapa ? " tanya Angga. "Gantung diri, di depan kamarku. Dia bunuh diri karena tunangannya selingkuh dengan perempuan lain. " "Astaga, " ujar Angga sambil memeluk bantal dan mepet-mepet pada Doni. "Ngapain sih kau itu mepet-mepet ? Heh ini sofa masih lega mepet-mepet agak sanaan ! " seru Doni. "Bodo amat , aku takut . Nanti malam aku tidur di kamarmu ya Don ?" "Loh silahkan tidur aja gak papa ." "Makasih Don kau itu emang teman yang baik. " "Kau tidur sendiri di kamarku ya , aku mau tidur di kamarnya Andre." "Bajigur , ah b******k kali kau itu. Yaudah aku ikut, pokoknya aku gak mau tidur sendirian. " "Kenapa gak tidur di kamar Candra aja ? " tanya Andre. "Ogah, kamarnya Candra ,kamarnya setan njir," jawab Angga. "Ngomong - ngomong pantesan aja kau itu betah sekali mengurung diri di kamar Ndra orang tidur di kelonin setan, " ucap Doni sambil ketawa. Andre dan Angga ikut tertawa memdengar ucapan Doni. Aku mengambil bantal lalu memukulkannya ke wajah Doni. "Bajigur sembarangan aja kalau ngomong." "Ndra nanti kau tidur di mana ?" Tanya Angga. "Tidur di kamarku sendiri lah ."
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD