17- Pamit

1005 Words

Lisna membuka pintu sebuah ruangan. Di depan sana tampak mantan ibu mertua yang berbaring dengan alat bantu di tubuhnya. Duduk di kursi samping ranjang pasien dengan Aga di atas pangkuan. "Ibu, ini siapa?" tanya Aga. "Ini nenek, Sayang," jawab Lisna. Memang wajar jika anaknya tidak mengenali wanita yang tampak lebih kurus dari sebelumnya tersebut. "Ini nenek, Ibu?" Aga sekali lagi bertanya untuk memastikan. "Iya, Sayang," angguk Lisna yang kemudian meraih tangan mantan ibu mertuanya dan menggenggamnya erat. "Mama apa kabar? Maaf, aku baru datang lagi." "Ibu, kenapa nenek tidak bergerak, Ibu," tanya Aga, terheran. "Ma, aku bawa Aga juga ke sini. Mungkin ini terakhir kalinya kami jenguk mama. Aku minta maaf kalau selama menjadi menantu mama, aku banyak salah. Mama udah seperti penggan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD