bc

Janda Muda dan CEO Mandul

book_age18+
244
FOLLOW
4.2K
READ
HE
arranged marriage
boss
heir/heiress
blue collar
drama
like
intro-logo
Blurb

Cerita ini berpartisipasi dalam kontes menulis #Setelah Topeng Kekasih Terungkap.

.

Lisna, terpaksa harus mengabulkan permintaan Dita yang divonis sakit kanker untuk menjadi madu dengan menjadi istri kedua Darwin—suami Dita.

.

Di antara semua keluarga, hanya Iswara—ayah Darwin yang tidak menerima kehadiran Lisna hingga mereka pun kerap berkonflik.

.

Puncaknya, Iswara memaksa Darwin menceraikan Lisna setelah Dita meninggal, dengan mengurug Damar—cucunya sendiri sebagian sandra.

.

Di sisi lain, ada Zayn—seorang CEO muda yang ditinggal oleh tunangannya 2 bulan sebelum pernikahan dengan alasan karena ia dinyatakan sulit mendapatkan keturunan.

.

Ketika dua orang yang memiliki luka masing-masing, bertemu dan saling mengobati.

chap-preview
Free preview
1- Jadi Istri Pertama atau Jadi Janda
"Aku gak bisa, Mas. Berapa kali aku harus bilang, aku gak mau punya madu lagi biarpun aku jadi istri pertama. Cukup sekali aku merasakan jadi istri kedua. Aku beneran gak mau lagi terlibat dalam hubungan poligami," tolak seorang wanita. "Lisna ... itu tawaran papa buat kamu kalau kamu pengen papa terima kamu sebagai menantu," sahut sang pria yang merupakan suami wanita bernama Lisna. "Enggak. Aku tetap gak mau. Mas Darwin kan tahu, dulu aku mau jadi istri kedua Mas, itu juga karena Dita. Kalau bukan Dita yang jadi istri pertama Mas, aku gak bakal mau. Lagi pula, aku gak yakin papa bakal beneran terima aku," balas Lisna. "Tapi papa tetap pengen aku nikah sama adiknya Dita." Lisna memutar bola mata. "Dua tahun lalu juga gitu kan? Tapi setelah itu, papa gak pernah bahas lagi. Malah kita juga diizinin pindah ke sini. Ini sebenarnya, nikah lagi itu keinginan papa atau justru keinginan Mas sendiri?" "Kamu kok ngomongnya gitu sih?" "Ya siapa tahu aja, Mas ketagihan punya dua istri," delik Lisna. Darwin meraih tangan sang istri dan menggenggam erat. Ditatapnya sang istri penuh cinta. "Kamu juga tau, aku gak pernah niat poligami, tapi waktu itu Dita yang minta. Kita sama-sama gak bisa nolak. Awalnya aku takut, aku gak bisa adil memperlakukan kamu dan Dita. Tapi ternyata seiring berjalannya waktu, aku sayang kalian berdua sama besar." "Terus sekarang Mas ketagihan setelah merasa mampu bersikap adil, jadi pengen nambah istri lagi, gitu?" "Enggak, Sayang." Darwin menyangkal, "ya udah kalau kamu gak bersedia jadi istri pertama. Nanti aku bicara lagi sama papa." "Kalau Mas milih buat nikah lagi, aku juga bisa memilih untuk jadi istri pertama atau mantan istri," sahut Lisna. "Jangan ngomong gitu, kamu tahu aku sayang sama kamu dan Aga. Aku gak mau kita berpisah." "Mas gak mau kita pisah, tapi Mas juga pengen nikah lagi," sindir Lisna "Bukan aku yang pengen nikah lagi, tapi papa yang pengen punya menantu lagi," kilah Darwin. "Terserah Mas lah. Pokoknya aku gak mau lagi ada drama poligami. Kalau Mas mau ngikutin keinginan papa, silakan. Tapi lepaskan aku dulu. Aku gak mau berbagi suami dengan wanita mana pun lagi setelah Dita," tegas Lisna. "Nanti aku bicara sama papa," sahut Darwin. "Lagi pula, ya, Mas. Dulu, aku dan Dita akur karena kami sahabat yang udah kayak saudara. Apa pun selalu kami bagi. Kalau sama orang lain, aku gak yakin bisa kayak gitu," omel Lisna lagi. "Iya, Sayang. Iya. Aku paham. Nanti aku bicara sama papa. Aku juga gak mau nikah lagi. Sesuai harapan Dita dulu, Aku pengen setelah kepergian dia, kamu jadi satu-satunya istriku," balas Darwin sambil mengecup punggung tangan sang istri. *** "Gimana, Win? Apa kamu berhasil membujuk istri kamu?" tanya seorang pria yang bicara dengan Darwin melalui panggilan telepon. "Sudah aku bilang, Papa. Lisna menolak. Lagi pula, aku juga gak mau nikah lagi. Cukup sekali aku punya dua istri itu pun karena permintaan Dita," sahut Darwin pada Iswara—sang ayah di seberang sana. "Kalau begitu, tinggalkan dia!" "Papa!" Darwin terkejut hingga spontan menaikkan nada suara. "Aku gak akan ninggalin Lisna. Dia istriku. Meski Papa coret aku dari anggota keluarga, aku tidak akan meninggalkan dia!" tegasnya. "Lalu bagaimana dengan Damar?" "Apanya yang bagaimana? Dia memiliki orangtua lengkap. Papa lihat sendiri, selama dua tahun terakhir Damar tinggal bersama kami, sejak kepergian Dita dan kami pindah dari rumah papa, Damar hidup dengan baik. Lisna juga gak membedakan kasih sayang atau perlakuan antara Damar dan Aga. Sejak kami masih tinggal di rumah Papa pun begitu. Papa tau itu." "Tapi Fani tantenya, dia adik dari ibunya. Mereka punya hubungan da'rah. Pasti lebih sayang sama Damar." "Papa ... kasih sayang gak harus diukur dengan hubungan darrah. Lisna juga mampu menyayangi Damar seperti anaknya sendiri," balas Darwin. "Papa gak peduli. Kamu tetap harus menikahi Fani saat dia kembali nanti." "Aku gak bisa, Papa." "Pilihanmu cuma dua, jadikkan wanita itu istri pertama atau jandakan dia!" perintah Iswara dengan tegas. "Papa memang sudah hilang akal!" Suara Darwin terdengar menahan emosi. "Terserah kamu mau bilang apa. Yang jelas, papa tetap akan menikahkan kamu dengan Fani." "Memangnya Papa pikir dia mau jadi istri Kedua? Gak mungkin, Pa. Dia gak akan mau. Sekali pun dia mau, aku yang gak mau." "Bukan masalah besar. Itu bisa diatur," sahut Iswara dengan santai, ia sudah punya seribu cara untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang mungkin bisa menghalangi niatnya untuk menjadikan adik dari menantu kesayangan yang sudah tiada itu sebagai menantu. "Papa memang udah bener-bener hilang akal," kesal Darwin lagi. Kali ini diikuti dengan mengakhiri panggilan telepon secara sepihak. Ia sudah muak dengan tingkah sang ayah. Tanpa ia tahu, di balik pintu menuju halaman belakang tempat ia menerima panggilan, Lisna sedang berdiri dan mendengarkan obrolan suaminya. Meski tidak bisa mendengar langsung apa yang dikatakan ayah mertua, tetapi Lisna bisa menduga apa perbincangan mereka hanya dari kalimat yang dilontarkan suami. Dihelanya napas panjang. Sejak awal ia memang tidak diakui oleh ayah mertua. Hingga tahun berlalu, pria itu tak kunjung menerimanya.

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook