Kecupan

1034 Words

Part 13 Selembar kain tiba-tiba terlempar dan menutupi wajah. Aku meraup kain itu dan melemparkannya balik ke Lista yang sedang bertolak pinggang. "Pikiranmu itu, Mas, nggak jauh dari m***m!" protesnya. "Namanya juga laki-laki normal, Lis. Kalau mas nggak tertarik sama kamu, berarti belok. Mau, punya suami yang nggak normal kayak gitu?" balasku. Lista menggeleng, "Dih, amit-amit, nggak mau!" tolaknya tegas. Secarik senyuman lebar tercipta di wajahku saat melihatnya bergidik. Malam ini kami tidur saling memunggungi. Bukan karena masih marahan, tapi karena memang aku kapok tidur sambil pelukan kayak kemarin. Keesokan harinya, kami bangun kesiangan. Aku tidak mendengar bunyi alarm di ponsel, sedangkan Lista tidak bangun karena tidak ada suara Bunda yang menggedor pintu kamar. A

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD