Tapi sepertinya Tanya terlalu berekspektasi tinggi akan hal itu, ini bukan drama romansa dimana akhir bahagia akan selalu menjadi tujuan dalam sebuah buku. Tapi ini adalah kisah Tanya yang penuh kegilaan hingga membuatnya terjebak dengan perasaan yang tak dapat ia sampaikan kepada seaeorang, akhirnya Tanya memilih pergi tanpa dapat melihat Don lagi. Ia pergi dari kota New York meninggalkan perasaannya yang masih tertinggal di kota itu, seandainya ada jalan untuknya kembali. Maka Tanya tak ingin mengambil jalan tersebut karena tak mau merasakan sakit untuk kedua kalinya. Ia cukup sendiri dengan dirinya yang menahan rasa sakit itu, yang tak semua orang dapat mengertinya. Ia merebahkan kepalanya seraya menutup kedua mata, beristirahat sejenak sebelum ia menghadapi kedua orang tuanya sekali