Part 19

1330 Words
Waktu berlalu sangat cepat,UTS dan UAS telah berakhir dan tanpa terasa UN (ujian nasional) sudah di depan mata. Intensitas belajar Dara dan Nando semakin meningkat, keduanya memutuskan untuk belajar bersama di halaman samping rumah dimana Papa Nando telah membuat sebuah gazebo khusus untuk mereka gunakan belajar. Setiap mereka belajar tak akan ada yang berani menganggu, baik dari keluarga Dara maupun Nando. Dan setiap mereka selesai belajar, kedua keluarga gantian menyiapkan cemilan dan makanan untuk mengisi stamina mereka yang terkuras karena belajar. " Hah, capeknya belajar seharian bikin otak gue mau meledak. " Keluh Dara sambil merebahkan tubuhnya yang terasa pegal-pegal. " Besok sudah ujian Nasional, nggak siap gue. " Lanjut Dara heboh sendiri. " Rangking satu kaya lo bisa ngeluh juga ternyata. " Lontar Nando yang masih sibuk mengerjakan soal latihan. " Iya dong, gue mau daftar SNMPTN di UI jadi nilai gue harus bagus. " Ucap Dara sungguh-sungguh. " Btw Nan, lo belum cerita ke gue mau masuk jurusan apa.? " Tanya Dara tiba-tiba bangun dan menatap Nando dengan serius. " Rahasia." Jawab Nando seketika membuat ekspresi Dara berubah. " Nggak ada rahasia di antara kita, kok lo pake rahasiin ke gue. " " Lo bakal tau nanti kalau kita udah lulus. " " Jadi lo mau daftar SNMPTN juga.? " " Coba-coba aja sih, kalau pun nggak lulus ya mungkin bukan takdirnya." " Ih apaan sih, gue jadi penasaran sama jurusan lo. " " Udah selesai belajarnya Ra.? " Mama Nando tiba-tiba saja muncul sambil membawa nampan yang berisi buah segar dan jus semangka untuk mereka. " Kalau aku udah tante, Nando yang belum. " " Terima kasih ya tante. " lanjut Dara menerima nampan itu untuk di letakkan di atas meja. " Oh iya tan, Nando mau masuk jurusan apa.?" Tanya Dara yang masih penasaran. " Nggak tau, Nando belum cerita sama tante. " " Emangnya tante nggak penasaran.? " " Kalau menurut tante jurusan apapun yang Nando pilih akan tante dukung, yang penting Nando melanjutkan pendidikan sampai sarjana tante udah senang banget. " Dara benar-benar masih di buat penasaran, ia tak bisa memaksa Nando untuk bicara selain menunggu waktu lulus tiba. ** Ujian nasional hari pertama sudah berlangsung dengan khidmat dan lancar, murid SMA Nusa Dua di perbolehkan untuk pulang karena ujian nasional di langsungkan satu mata pelajaran perharinya. Jadi jadwal pulang murid kelas 3 SMA Nusa Dua lebih cepat dari kelas lain. Ada murid yang langsung pulang ke rumah dan ada juga yang pergi nongkrong bersama kelompok mereka, misalnya Dara, Cantika, Ayu, Nando, Faisal, dan Doni. Mereka berenam memang selalu nongkrong di kantin untuk sekedar makan dan minum di selingi obrolan yang random. Padahal masih ada jadwal ujian besok, tetapi mereka terlihat begitu santai seakan tak ada ujian besok. " Kalian para cowok mau kuliah dimana? " Tanya Cantika sambil mengaduk mie bakso miliknya. " Kalo gue di UNJ mau ngambil jurusan Teknik sipil. " Jawab Faisal mantap. " Sama gue juga di UNJ, tapi jurusan pendidikan jasmani. " Timpal Dino kemudian. " Kalau kalian cewek-cewek mau kuliah di mana terus jurusan apa.? " Tanya Faisal. " Kita bertiga mau masuk UI dong, aku masuk jurusan kedokteran gigi, kalau Ayu fashion design, kalau Dara Arsitek. " Jelas Cantika. Semua mata kini tertuju pada Nando yang asyik mengunyah batagornya, sadar tengah di perhatikan membuat Nando menghentikan suapannya dan mulai berdeham pelan. " Gue masih mikir mau masuk UI atau UNJ. " " Jurusan apa Nan.? " " Rahasia. " Jawab Nando membuat semua merasa kesal karena di buat penasaran. ** Malam telah hadir di tengah-tengah keluarga Dara, langit terlihat sangat gelap dan hujan yang turun sejak tadi sore tak kunjung reda. Udara pun terasa sangat dingin hingga menusuk ke tulang-tulang, Dara yang sedang belajar mencoba untuk fokus namun tiba-tiba terganggu oleh sesuatu. " Nando kenapa merahasiakan jurusan yang mau dia pilih sih? Bikin penasaran aja. " Ucap Dara sambil memainkan pulpen di tangannya. Dara meraih ponselnya dan membuka room chat dirinya dan Nando, tanpa menunggu waktu lama Dara pun kembali bertanya jurusan apa yang akan di pilih Nando nanti. Dering ponsel Dara membuat gadis itu dengan cepat membuka pesan yang datang dari Nando, kerut di dahinya tergambar sangat jelas saat ini. " Rahasia.!!!! " " " Nyebelin banget sih. " Keluh Dara sambil melempar ponselnya ke tempat tidur. Ia kembali mencoba fokus untuk belajar, ingin rasanya waktu berlalu dengan cepat agar Nando segera memberitahu jurusan yang akan dia pilih. ** Hari kamis ini merupakan hari terakhir UN berlangsung, lega rasanya ujian nasional hari ini berakhir lancar. Senyum sumringah dari setiap murid SMA Nusa Dua terlihat begitu jelas, sekarang saatnya mereka bersiap untuk melepas penat setelah empat hari berkutat dengan keseriusan yang mengganggu. Saat ini murid kelas 3-1 Ipa sedang berkumpul di kelas, mereka merencanakan untuk pergi rekreasi bersama di suatu tempat dan tentunya wali kelas mereka akan ikut serta sebagai bentuk perpisahan mereka. Ketua kelas mereka atau lebih tepatnya mantan ketua kelas Ipa 1 itu tengah menentukan tempat yang akan mereka kunjungi, di antaranya adalah Puncak, pantai, dan yang terakhir, wahana air. Banyak dari mereka memilih pantai, untuk satu hari rekreasi paling cocok adalah pantai. Dan setelah semua setuju untuk ke pantai, ketua kelas akan meminta bendahara mengumpulkan uang untuk kebutuhan konsumsi serta penyewaan tempat untuk istirahat nanti. " Gue nggak ikut. " Ucap Nando saat mereka meminta uang kumpulan padanya. " Kenapa? Ini kan rekreasi perpisahan kelas kita. " Tanya Dara menatap Nando penasaran. " Gue ada urusan penting besok, tapi gue tetap nyumbang lebih buat kalian kok. " Lontar Nando setelah memasukkan tiga lembar uang merah ke dalam kotak yang di bawa oleh bendahara kelas. " Nggak asik lo Nan, masa cuma lo doang yang nggak ikut. " Sahut Doni tak setuju. " Iya Nan, nggak seru banget kita nggak lengkap. " Sambung yang lainnya. " Urusan gue penting banget soalnya, nggak bisa di tinggal jadi gue minta maaf banget sama kalian. " Ungkap Nando dengan sepenuh hati. Dara menatap Nando dengan perasaan yang berkecamuk, untuk pertama kalinya ia tidak mengetahui apa yang di sembunyikan oleh Nando. Urusan apa yang membuatnya sampai tidak bisa ikut perpisahan kelas, semua itu benar-benar mengganggunya. ** Rekreasi perpisahan kelas 3 Ipa 1 di langsungkan di sebuah pantai, semua orang terlihat asyik menikmati suasana pantai kecuali Dara. Gadis itu merasa ada yang kurang dari rekreasi kali ini, dan tentu saja itu datang dari Nando yang tidak dapat hadir. " Lo kenapa Ra? Galau gitu mukanya." Tegur Cantika ketika baru saja kembali dari bermain air. " Lo galau karena Nando nggak datang yah. " Sambung Ayu membuat ekspresi Dara langsung berubah. " Apaan sih, nggak. " Jawabnya menyangkal. " Ini pertama kalinya kita pergi tanpa Nando, gue yang bukan teman kecilnya aja merasa kehilangan apa lagi lo yang dari kecil bareng terus. " Lontar Cantika di balas anggukan setuju oleh Ayu. " Kalian datang kesini cuma buat duduk santai doang, ayo sini kita foto bareng buat kenang-kenangan. " Sahut ketua kelas yang sejak tadi masih sibuk memperhatikan teman kelasnya yang tidak ikut menikmati rekreasi kali ini. " Yuk Ra, jangan diam di sini terus, kita datang kesini buat senang-senang. " Cantika kemudian menarik lengan Dara di bantu oleh Ayu. Kini Dara sudah bergabung dengan yang lain, meski tidak ada Nando di sini ia tak boleh terlihat kesepian. Teman-teman kelasnya sebentar lagi akan meneruskan kehidupan mereka masing-masing, dan waktu untuk berkumpul seperti ini lagi pasti akan sangat sulit. ** Bus yang di gunakan rombongan kelas Dara baru saja berhenti di depak kompleks, bus tidak bisa masuk sehingga Dara terpaksa harus jalan kaki untuk sampai di rumahnya. " Dahhh semuanya, hati-hati yah. " Seru Dara pada teman-temannya yang masih ada di dalam bus. Dara masih berdiri menatap kepergian bus yang perlahan mulai menghilang di balik jalanan, kini Dara segera memperbaiki posisi tali tasnya dan melangkah masuk menuju rumah. Rumah Dara mulai terlihat di ujung sana, ingin rasanya ia cepat-cepat sampai dan merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Tiba-tiba saja langkah Dara terhenti ketika melihat Nada dan Nando yang baru saja keluar dari rumahnya. Dara mencoba untuk sembunyi agar dapat melihat apa yang akan mereka lakukan setelah itu, Nando yang sudah siap dengan motornya terlihat mempersilahkan Nada untuk naik. Keduanya pun langsung melesat meninggalkan pelataran rumah, arah mereka pergi menuju keluar kompleks yang membuat Dara sangat penasaran sekarang. " Nando bilang dia sibuk, tapi kenapa dia pergi sama kak Nada? Terus mereka pergi kemana jam begini.? " Ucap Dara bertanya-tanya. " Apa sebaiknya gue langsung tanya ke Kak Nada aja yah? Tapi dia mikir yang nggak-nggak ke gue. " " Ah bodo amat, mereka pergi kemana pun apa urusannya dengan gue. " Dara kembali melangkahkan kakinya menuju rumah, meskipun ia berkata tidak peduli tapi tetap saja ia merasa ada yang aneh dan terus mengganggu pikirannya. ** Malam ini Dara nampak gelisah, selepas makan malam bersama orang tuanya ia langsung ke kamar. Sesekali ia membuka tirai jendela melihat kamar Nando apakah si pemilik kamar sudah kembali atau belum, sampai saat ini pun Nada belum kembali dan orang tuanya bilang kalau Nada pergi ke kampus tadi sore. " Nando pasti cuma anter kak Nada doang kan, tapi kenapa dia belum balik juga sih.? " Ucap Dara merasa frustasi. Suara motor milik Nando terdengar jelas dari kamar Dara, gadis itu langsung loncat menuju beranda melihat apakah itu benar Nando dan Nada atau bukan. " Kenapa mereka pulang bareng.? " Dara semakin curiga dan tidak bisa menahan semua ini. Dara beranjak dari beranda menghampiri kakaknya yang baru saja masuk ke rumah, Dara menatap kakaknya penuh selidik sementara Nada nampak tersenyum kecil dengan wajah polosnya. " Kakak dari mana sama Nando.? " " Dari kampus. " Jawab Nada lirih. " Nando kenapa ikut sama kak Nada, kenapa bukan sama Kak Haru.? " " Oh itu, Nando kan lagi free terus pas kebetulan aku kau ke kampus, karena nggak ada kendaraan di rumah dan ojek langganan aku juga nggak ada makanya aku minta tolong sama Nando. " " Oh, gitu. " Balas Dara cuek. Nada kemudian beranjak menuju kamarnya, namun Dara masih di buat penasaran. Seperti ada yang di sembunyikan oleh Nada, terpaksa Dara segera menyebrang ke rumah Nando untuk menemui cowok itu. Nando nampak memberi Dora makan malam, ia juga mengajak kucing itu berbicara layaknya seorang anak manusia. Dara berdeham pelan membuat Nando menoleh, ia tak menyadari kehadiran Dara sebelumnya yang kini sudah ada di belakangnya dengan tatapan yang aneh. " Urusan lo udah kelar.?" Tanya Dara datar. " Belum, masih butuh sedikit waktu lagi. " Jawabnya sambil menyender di tembok. " Urusan apa sih, kenapa perginya bareng Kak Nada.? " " Kok lo tau.? " Nando melirik Dara dengan ekspresi yang terkejut. " Gue lihat kalian berdua pergi dan pulang hari ini. " " Jadi urusan lo ada sangkut pautnya dengan kakak gue. " Lanjut Dara menatap Nando lurus. " Bisa di katakan begitu. " " Lo nggak suka sama kak Nada kan.? " Tanya Dara tiba-tiba. " Kalau gue suka sama kak Nada kenapa.? " Dara terlihat sangat syok mendengar Nando mengatakan hal itu, sejurus kemudian Nando terkekeh menatap wajah Dara yang seperti maling yang ke tangkap basah. " Nggak mungkin lah, gue nggak ada perasaan sama kak Nada. " Jawab Nando yang entah mengapa membuat perasaan Dara lega.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD