Part 20

1858 Words
Pada hari sabtu, Dara menghabiskan waktunya seharian di rumah. Dara membersihkan rumah itu seorang diri, ia juga memasak untuk makan siang nanti. Dara merasa sedikit kesepian, biasanya ada Nada yang di temenin namun kali ini ia selalu saja sendirian. Ada yang janggal dalam benak Dara, ia merasa ada yang aneh dengan kelakuan Nada akhir-akhir ini. Dia lebih sering keluar rumah meskipun tidak sibuk, dan pulang cukup sore bersama Nando. " Mereka nggak mungkin jadian kan.? " Benak Dara bertanya-tanya. Tok.. Tok.. Tok.. Terdengar suara ketukan pintu yang membuat Dara segera menoleh, tidak mungkin itu adalah Nada sebab ia bisa saja langsung masuk tanpa harus mengetuk pintu terlebih dulu. " Sebentar. " Sahut Dara segera membuka pintu. Ketika pintu terbuka, Dara nampak terkejut karena yang datang adalah Haru. Sudah lama ia tidak berhadapan dengan Haru seperti ini dan rasanya sedikit agak canggung. " Ada apa kak.? " " Aku mau kasih ini buat kamu sama Nada. " Haru menyodorkan sekotak brownies coklat kepada Dara. " Terima kasih ya kak. " Haru terlihat melirik ke dalam rumah seperti berharap seseorang muncul dari dalam, namun Dara paham apa yang di pikirkan pria itu dan langsung memberitahu kalau Nada sedang keluar. " Nada keluar? Sama siapa.? " Tanya Haru penasaran. " Sama Nando. " " Nando.?" Rupanya Haru juga tidak tahu soal kedekatan Nando dan Nada, Dara mengira Haru sudah tahu soal ini. " Nando ngapain keluar sama Nada.? " " Aku juga nggak tau kak. " " Ya udah aku pulang dulu, soal itu nanti aku tanya langsung sama yang bersangkutan. " " Kak Haru tunggu. " Cegah Dara lantang. Haru terlihat menunggu, sedangkan Dara nampak ragu-ragu untuk mengatakannya. " Nggak jadi kak hehe. " Balas Dara membuat Haru ikut tertawa dan lanjut meninggalkan rumahnya. " Gue penasaran, kak Haru sama Kak Nada udah jadian apa belum? Di lihat dari sikapnya sih kayaknya udah, tapi aku nggak enak nanya soal ini ke kakak gue sendiri. " Ucap Dara sambil berjalan membawa kotak brownies pemberian Haru. ** Sore itu Dara sengaja menunggu di luar untuk melihat apakah Nada pulang bersama Nando kali ini, pandangan Dara terus tertuju ke luar pagar mengamati dengan tajam. Hingga suara motor yang terdengar tak asing membuatnya langsung beranjak, ia tak ingin sampai di kira sengaja menunggu sehingga ia memilih untuk mengambil sapu dan sengaja menyapu halaman. " Terima kasih ya kak. " Ucap Nando yang membuat Dara penasaran maksud dari kata terima kasih barusan apa. " Iya Nan, sama-sama. " Balas Nada kemudian. Dara tak tahan lagi, ia melempar sapu di tangannya kemudian keluar pagar untuk menghampiri mereka. " Kak Nada sama Nando dari mana? Kayak nya sering banget pergi berdua." Ucap Dara terdengar sinis. Nada dan Nando kompak melirik Dara sambil tersenyum simpul, Dara tidak mengerti kenapa mereka terlihat sangat kompak. " Biar Nando aja yang jawab, aku mau mandi. " Ujar Nada segera masuk ke dalam rumah. Kini tinggal Dara dan Nando yang saling menatap satu sama lain, Dara sangat penasaran alasan mereka berdua pergi hampir setiap hari. Benar-benar menyebalkan, ia ingin tahu sekarang tapi melihat ekspresi Nando yang seperti itu tentu tidak akan di jawabnya lagi. " Lo kenapa sih kepo banget jadi orang. " Lontar Nando. " Ya ialah gue kepo, lo kan jarang banget pergi sama Kak Nada. " Ketus Dara. " terus kalo gue pergi sama kak Nada, lo cemburu. " Lanjut Nando seketika membuat wajah Dara merah merona. " Hah? Cemburu? Ngapain gue cemburu. " " Kalo nggak cemburu ya udah gue nggak kasih tau. " Nando terlihat menahan tawa setelah mengatakannya, di samping itu Dara yang merasa kesal memutuskan untuk masuk ke dalam rumahnya. " Lo yakin nggak mau tau.? " Sahut Nando sedikit meninggikan suaranya agar Dara dengar. " Nggak.!!! " Jawabnya lantang. " Padahal gue udah siap buat kasih tau ke dia, ya udah kalo gitu. " Nando segera memarkir motornya di teras rumah kemudian segera masuk ke dalam. ** Pengumuman kelulusan telah diumumkan beberapa hari yang lalu, Dara, Nando, dan semua teman kelasnya di nyatakan lulus dari SMA Nusa Dua. Setelah info kelulusan keluar, tiba saatnya yang di tunggu-tunggu tiba. Malam perpisahan seluruh murid kelas 3 SMA Nusa dua atau biasa di sebut prom night, tema kali ini adalah pesta dansa. Semua murid harus memakai pakaian yang sesuai dengan tema, karena ada sesi acara dansa bersama nantinya. Saat ini Dara terlihat sibuk memilih gaun pesta yang cocok ia pakai nanti, ada tiga pilihan gaun di antaranya berwarna biru muda, merah muda, dan maroon. " Yang maroon cocok untuk kamu. " Sahut Nada yang membuat Dara terkejut akan kehadirannya. Gaun berwarna maroon dengan model off shoulder, sehingga jika Dara memakainya maka bahunya akan terlihat lebih menonjol. Dara cocok memakai gaun itu dengan tubuh yang langsing dan tinggi, dan pilihannya pun jatuh pada gaun berwarna maroon tersebut. " Nanti malam bantu aku make up sama model rambut ya kak. " Pinta Dara dan langsung di balas anggukan setuju dari Dara. Setelah menyiapkan keperluannya, Dara segera ke rumah Nando untuk melihatnya apakah ia sudah siap untuk prom night nanti malam. " Nando nggak ada di rumah Ra. " Ucap Haru setelah Dara tiba di rumah cowok itu. " Nando kemana kak.? " " Aku nggak tau juga, soalnya dia udah pergi dari pagi dan sampai sekarang belum balik. " " Padahal nanti malam ada prom night, tapi masih sok sibuk. " Keluh Dara kesal. ** Gadis itu terlihat tengah mematutkan dirinya di cermin, ia baru saja selesai mandi dan membersihkan wajahnya menggunakan serangkaian produk kecantikan. Ponselnya tiba-tiba berdering menandakan ada panggilan yang masuk, melihat nama Nando di layar membuat Dara menjawabnya dengan mode speaker. " Lo udah siap? Gue lagi dandan nih. " Ucap Dara lirih. " Gue nggak pergi prom night. " Jawab Nando seketika membuat Dara terdiam. " Alasan apa lagi sih? Lo itu sibuknya nggak ada abisnya kenapa? Kita ini mau perpisahan sama yang lain, urusan lo nggak bisa di tunda apa.? " Dara mulai kesal dan mengeluarkan semua emosinya selama ini. " Ya udah terserah lo, males gue ngomongnya. " Dara membanting ponselnya di meja dengan kesal, moodnya hancur seketika karena Nando yang tidak pergi. Sejurus kemudian Nada muncul dan menatap Dara bingung, ia tidak tau kenapa adiknya saat ini terlihat sangat kesal. " Ada apa Ra.? " Tanya Dara penasaran. " Nando nyebelin banget kak, dia nggak mau ikut prom dan waktu perpisahan kelas juga dia nggak ikut. " " Mungkin dia punya kesibukan lain. " " Kesibukan apa sih sampai datang untuk perpisahan aja nggak bisa. " Nada tidak dapat berkata-kata lagi, jika Dara sudah seperti itu ia hanya dapat diam mendengar kekesalannya. ** Tempat prom night berlangsung adalah di aula sekolah, karena tempatnya cukup besar dan luas sehingga di jadikan tempat untuk melakukan kegiatan anak-anak kelas 3 SMA Nusa dua tersebut. Dara baru saja tiba sepuluh menit lebih lambat dari waktu yang di janjikan bersama teman-temannya, kedatangan Dara membuat semua teman kelasnya heboh sebab ini pertama kalinya mereka melihat Dara menggunakan gaun dengan model rambut yang sangat indah, Dara terlihat sangat cantik dan anggun secara bersamaan. " Loh, kok sendirian? Pangeran lo mana.? " Tanya Cantika bingung. " Nggak ada pangeran malam ini, dan dia juga bukan pangeran bahkan nggak pantas di sebut pangeran. " Balas Dara ketus. " Maksud lo Nando nggak datang.? " " Dia sibuk. " " Kata siapa Nando nggak datang, terus yang di pintu masuk itu siapa.? " Lontar Ayu membuat Dara spontan menoleh melihatnya. Kedua bola mata Dara membulat dengan sempurna begitu melihat sosok Nando yang tengah berdiri seorang diri, yang membuat Dara melongo melihatnya adalah penampilan Nando yang terlihat sangat berbeda. Seketika itu Nando menjadi pusat perhatian semua orang, mereka yang melihat Nando langsung terpesona terutama cewek-cewek yang ada di ruangan itu. Penampilan Nando dengan tuxedo hitam serta model rambut yang berubah membuat siapa pun akan langsung tertarik padanya, wajah Nando memang sudah tampan sejak awal dan melihatnya dengan penampilan seperti itu tentu tidak bisa di pungkiri lagi. " Nando cakep banget. " " Dia Nando dari kelas Ipa 1 kan.? " " Gue baru tau kalau dia secakep itu. " " Dia udah punya pacar belum sih.? " Nando merasa risih berjalan menuju kumpulan teman kelasnya, semua orang menatapnya dan ada juga yang memberanikan diri untuk menyapanya. " Orang-orang pada kenapa sih, ada yang salah ya dari penampilan gue.? " Tanya Nando pada teman-teman kelasnya. " Lo udah buat cewek-cewek di aula jadi kesemsem sama lo tau nggak. " Lontar Doni. " Masa sih, gue secakep itu.? " Seloroh Nando mendapat tanggapan nyeleneh dari teman kelasnya. Nando melirik Dara yang sedari diam tak menegur, kemudian ia menghampiri gadis itu dengan senyuman. " Lo marah sama gue. " Lontar Nando menatapnya lurus. " Katanya nggak bisa datang, kok tiba-tiba muncul sambil tebar pesona gitu.? " Balas Dara masih kesal dengan Nando. " Siapa yang tebar pesona, orang gue cuma datang terus semua pada ngeliatin gue. " " Udah lupain aja, gue masih sebel sama lo. " Lanjut Dara beralih meninggalkan Nando. Dan acara prom night pun di mulai, semua orang berbaur dengan murid dari kelas lain untuk terakhir kalinya. Banyak yang berkumpul di satu tempat untuk mengobrol dengan Nando, dan murid cowok yang ingin mengenal Dara. Dara dan Nando menjadi pusat perhatian paling banyak di acara malam ini, untuk sesi dansa nanti bahkan mereka mendapat tawaran paling banyak untuk dansa. Tapi keduanya masih ragu untuk menerima ajakan tersebut, dan akhirnya banyak yang setuju juga kalau Dara dan Nando di pasangkan malam ini. Sesi dansa pun di mulai, saat ini Dara dan Nando saling menatap satu sama lain dengan wajah kebingungan. Mereka tidak tau berdansa, tapi ketika alunan musik di mulai tak ada cara lain selain mengikuti ritmenya. Beberapa kali Dara tidak sengaja menginjak kaki Nando, terlihat cowok itu sedikit meringis namun kembali terlihat kuat di depan Dara. Perlahan tapi pasti keduanya mulai terbiasa, hingga akhirnya mereka berdansa dengan baik dan tak sadar kalau saat ini sedang menjadi pusat perhatian yang lain. ** Acara prom night malam ini berakhir tepat pukul 12:00 malam, sudah saatnya untuk pulang. Bahkan sudah ada yang pulang sebelum jam 12, dan yang tersisa adalah anak-anak yang sudah mendapat izin pulang terlambat dari orang tua mereka. Dara dan Nando pun ikut pamit pulang, mereka pulang dengan motor Nando di malam yang dingin. Sebelumnya Nando memberikan jasnya kepda Dara agar tidak kedinginan, sikap lembut Nando itu tanpa sadar membuat Dara tersentuh. " Pegangan yang erat, gue mau balap motornya lebih cepat. " Ucap Nando dan segera di lakukan oleh Dara dengan memeluk pinggang Nando dengan erat. Dara merasa ada yang aneh dengannya saat ini, jantungnya berdegup sangat kencang dan membuatnya takut kalau Nando sampai menyadari hal itu. Setibanya di rumah, Dara turun dari motor Nando sambil menyerahkan helmnya. Ia mengucapkan terima kasih kepada Nando karena sudah datang ke prom tadi, hal itu membuat Nando tersenyum simpul yang memperlihatkan sisi manis dari Nando. " Masuk gih, udah malam. " Ucap Nando kemudian. Perlahan tapi pasti Dara segera masuk ke pelataran rumahnya, tatapannya masih terfokus pada Nando yang juga sedang memasukkan motornya ke dalam teras. " Selamat malam Nando, mimpi indah yah. " lontar Dara membuat Nando keheranan. " Lo juga. " balas Nando malu-malu.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD