Part 21

1410 Words
Setelah beberapa hari berlalu, waktu yang di tunggu-tunggu oleh semua murid yang mendaftar SNMPTN pun tiba. Pengumuman bagi mereka yang lulus bisa di cek melalui website resmi, banyak yang takut dengan hasilnya termasuk Dara yang saat ini sedang menatap layar laptop untuk mengecek apakah ia lulus atau tidak. Dara telah berhasil log in, dan sekarang tinggal menunggu layar itu memunculkan informasi apakah dia lulus atau tidak. Dara takut melihat hasilnya, sampai Nada datang dan bertanya apakah dia diterima masuk UI dengan jurusan Arsitek apa tidak. " Ra, kamu lulus ra. " Ucap Nada yang baru saja melihat layar laptop. Dara pun memberanikan diri untuk melihatnya, dan benar apa yang di katakan oleh Nada. " Selamat anda di nyatakan lulus SNMPTN 2018 Universitas Indonesia Jurusan Arsitektur. " Dara memeluk Nada saking bahagianya ia diterima di PTN yang di pilihnya, ia tak bisa membendung rasa bahagianya dan akhirnya menangis di depan kakaknya. " Selamat yah, akhirnya kamu lulus juga. " Ucap Nada sambil mengusap kepala Dara. " Aku nggak tau mau ngomong apa lagi, aku senang banget kak. " " Semoga Nando juga lulus. " " Nando daftar SNMPTN juga kak.? " " Iya, dia daftar jurusan Kedokteran di UI, sebenarnya Nando nggak mau semua orang tau sampai dia lulus. Dia cuma ngasih tau aku, dia juga banyak tanya soal jurusan kedokteran ke aku, itu sebabnya kemarin dia sibuk pergi sama aku buat banyak belajar soal ini. " Jelas Nada. " Jadi selama ini Nando sok sibuk karena fokus dengan kedokteran.? " " Iya, kamu jangan kasih tau Nando kalo aku yang ngomong, Nando bilang dia bakal kasih tau semua orang kalau dia lulus SNMPTN. " ** Dara kini sudah berdiri di depan pintu rumah Nando, ia ragu untuk mengetuk dan memanggil cowok itu keluar. Tanpa di sengaja pintu terbuka, dan sosok yang di harapkan nya pun muncul. " Gimana hasilnya? Lo lulus.? " Tanya Nando kemudian. " Gue lulus, kalo lo.? " Tanya Dara kemudian. " Kok lo tau gue daftar SNMPTN.? " " Udah jawab aja, lulus apa nggak.? " " Belum gue cek. " " Kenapa.? " " Belum mau aja." " Gue penasaran tau, udah sana cepetan di cek." Dara mendorong Nando masuk ke dalam rumah sampai di kamar cowok itu. Bahkan Dara yang sampai menyiapkan laptop dan membuka website resmi hasil pengumuman SNMPTN, Nando terlihat menunggu sampai Dara selesai lalu ia duduk dan mulai log in. Baik Dara dan Nando sama-sama penasaran, dan begitu hasilnya keluar keduanya langsung di buat terkejut. " Selamat anda di nyatakan lulus SNMPTN 2018 Universitas Indonesia Jurusan Kedokteran. " " Nando gue nggak nyangka lo bisa lulus jurusan kedokteran. " Ucap Dara merasa terharu melihatnya. Setelah mengetahui hasilnya, Dara berlari keluar dari kamar Nando dan memberitahu orang tua Nando kalau putra mereka telah lulus jalur SNMPTN. Mendengar hal itu Mama Nando langsung menangis bahagia, mereka juga kaget karena Nando tidak pernah membahas soal itu. Semua orang di rumah Nando sangat senang akhirnya Nando bisa menentukan keinginannya sendiri, dan jurusan kedokteran bukanlah jurusan yang mudah untuk di tembus tapi Nando mampu melakukannya. ** keluarga Dara dan Nando berkumpul di halaman samping rumah untuk mengadakan pesta barbeque sebagai perayaan diterima nya mereka di salah satu universitas terbaik di Jakarta. Para Ibu terlihat sibuk membuat bumbu sedangkan para ayah menyiapkan alat panggang. Sedangkan untuk Dara, Nando, Haru, dan Nada sibuk menyiapkan meja makan dan alat makanannya. " Dara sama Nando kayaknya nggak pernah pisah, dari mulai bayi sampai kuliah pun mereka nggak pernah pisah." Ucap Mama Dara setelah selesai mencuci sayuran. " Iya juga yah, walaupun mereka sering bertengkar karena hal sepele kadang-kadang mereka juga terlihat kompak seperti anak kembar. " Lanjut mama Nando. Sementara itu para ayah sibuk membahas soal pekerjaan dan berita tentang perkembangan di Indonesia saat ini, tidak heran jika para ibu lebih cenderung mengobrol hal yang bersifat pribadi sedangkan para ayah justru sebaliknya. Setelah semua telah beres, sate barbeque telah jadi, dan semua makanan telah di hidangkan di atas meja. Tiba-tiba saja Haru berkata ingin menyampaikan sesuatu kepada semua orang, semua mata tertuju pada Haru dengan tatapan penasaran. " Ma.. Pa.., om dan tante, Dara dan Nando. " Ucap Haru semakin membuat semua orang penasaran. " Aku sama Nada memutuskan untuk pacaran. " Lanjut Haru seketika semua orang terkejut mendengarnya. " Kalian serius? " " Mama nggak nyangka, ya ampun mama nggak nyangka bakal besanan sama keluarga Nada. " " Sama papa juga, tapi kami setuju kok kalau kalian memutuskan untuk pacaran. " Semua orang terlihat senang, namun ada yang diam-diam menyembunyikan perasaanya. Dara terlihat ikut mengucapkan selamat untuk Haru dan Nada, namun yang tau soal perasaan Dara saat itu hanyalah Nando. ** " Lo nggak nangis lagi.? " Tanya Nando ketika pesta barbeque telah selesai. Kini hanya mereka berdua yang tersisa di halaman, Dara terlihat menatap Dora dengan tatapan sayu sedangkan Nando baru saja duduk di sebelahnya dengan melirik ke arah gadis itu. " Gue nggak tau, rasanya aneh mendengar Kak Haru mengumumkan hubungannya dengan Kak Nada di depan semua orang. " Jawab Dara lirih. " Lo masih suka sama dia.? " " Di bilang masih pun gue nggak bisa jelasin, tapi mengetahui Kak Nada akhirnya terlepas dari Bintang buat gue merasa lega. Akhirnya kakak gue bisa dapat pria sebaik Kak Haru, gue rasa itu udah cukup. " Nando menyentuh kepala Dara sambil mengusapnya pelan, sepersekian detik yang lalu Dara merasa jantungnya hampir copot. Perlakuan Nando saat ini benar-benar sangat mengejutkan, wajahnya mungkin sudah memerah menahan malu. " Lo pasti bakal temuin cowok yang baik juga nanti. " Ucap Nando entah mengapa membuat hati Dara tidak karuan. Setelah mengobrol dengan Nando perasaan Dara sedikit lebih baik, mereka berdua pun sudah kembali ke rumah masing-masing. Ketika Dara hendak menuju kamarnya, ada Nada yang sudah menunggu di depan pintu kamar gadis itu. " Ra, aku mau ngomong sama kamu. " Ucap Nada terdengar serius. " Ngomong apa kak.? " Mereka kemudian pindah ke dalam kamar Dara, saat ini Nada duduk di tempat tidur Dara tepat di sebelahnya dan menatap adiknya dengan tatapan yang sulit di artikan dengan kata-kata. " Aku minta maaf yah. " Ucap Nada lirih. " Minta maaf? Untuk apa kak.? " Tanya Dara kebingungan. " Maaf karena aku suka sama Haru. " Jawabnya kemudian. " Rasanya gue udah jadi adik yang jahat banget ke dia, dia bahkan sampai memikirkan gimana perasaan gue. " " Kak, aku nggak apa-apa kok, aku justru senang akhirnya kakak bisa bersama pria baik seperti kak Haru. " Ungkap Dara sambil memegang kedua tangan kakaknya. " Bagaimana dengan Nando, kalau hubungan kakak sama Haru terus berlanjut sampai serius, bagaimana dengan kamu dan Nando.? " " Hah? Maksudnya.? " " Kalian nggak akan saling suka kan.? " " Kak Nada bicara apaan sih, aku sama Nando nggak ada perasaan sampai ke situ, kita berdua udah kaya saudara kembar. " " Terima kasih ya Ra, kakak nggak nyangka kamu bijak banget dalam hal ini. " Nada meraih Dara ke dalam pelukannya dan di balas oleh gadis itu dengan lembut. ** Pukul 02:00 malam, Dara belum tidur lebih tepatnya tidak bisa tidur. Kali ini ia memikirkan ucapan Nada soal hubungannya dan Nando, memang benar kalau ia hanya menganggap Nando sebagai saudara tidak lebih. Tapi entah mengapa semua itu justru mengganggunya, Karena tidak bisa tidur akhirnya Dara menyalahkan lampu kamarnya dan mencari sebuah buku untuk di baca. Tiba-tiba saja ponselnya berdering, ia melirik layar ponselnya yang memunculkan pop up chat milik Nando. Di jam segini kenapa Nando mengirimkan pesan, lalu ia meraih ponsel itu dan membuka pesan tersebut. " Belum tidur.? " Dara baru sadar mungkin Nando tau kalau saat ini dia sedang terjaga karena lampu kamar nya yang menyalah, ia menengok ke jendela dan mendapati cowok itu di bawah sana bersama Dora. " Lo sendiri ngapain di sana, ini udah malam, Si Dora kasian mau tidur. " Balas Dara. " Lo nggak tau kalo kucing aktif di malam hari.? " " Emang iya? Terus lo mau main sama Dora sampai pagi gitu.? " " Ya nggak lah, gue cuma nggak bisa tidur karena kepikiran pengumuman lulus SNMPTN aja. " Dara terkekeh membacanya, ia tak menyangka hal itu akan membuat Nando sampai kepikiran dan sulit tidur. " Lo mau gue temenin.? " " Nggak usah, lo lanjut tidur aja gih. " Balasan pesan dari Nando barusan entah mengapa membuat Dara salah tingkah, ia bahkan mendengar ucapan Nando dan segera mematikan lampu kamarnya dan bergegas tidur. " Lo juga jangan lupa tidur. " Balas Dara sebelum akhirnya terlelap dalam tidurnya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD