“Pak, kenapa ya dari kemarin mengatakan saya bodoh terus? Seakan saya tidak memiliki sedikit nilai di mata Pak Refal,” keluh Anissa. Mereka memang tidak saling mencintai, akan tetapi sebagai perempuan dia ingin sekali mendapatkan perlakuan baik, apalagi dengan calon suaminya. “Karena saya tidak suka sama Aris!” bentaknya. “Kalau Pak Refal tidak suka sama Mas Aris, kenapa saya yang dikatakan bodoh terus? Terus terang ya Pak, saya tidak suka lelaki yang tidak menghargai perempuan!” “Dan, kamu justru memilih Aris yang jelas-jelas lebih tidak menghargaimu karena dia telah berselingkuh, apalagi dengan sahabatmu!” Lelaki itu pun keluar dari ruangan Anissa. Niat hati ingin menghibur gadis itu, justru harus mendapatkan saling semprot. Anissa pun merasa kesal dengan Refal yang main seenak j