Gadis berambut panjang itu pun menggelengkan kepalanya, dia tidak ada maksud tertentu seperti apa yang dikatakan orang yang ada di hadapannya. “Anissa, kamu salah paham. Aku bisa jelasin semuanya. “Mel. Kamu kan tahu aku ini siapa dan Pak Refal ini siapa? Aku sama dia itu gak ada kecocokan sama sekali. Aku, bekerja sama dia karena aku prihatin dan merasa ini ajang balas budiku sebagai penolong saat hidupku sebatang kara.” Gadis itu pun menghela napas, tangannya meraih kedua tangan Anissa di dalam genggamannya. Kedua bola matanya sipit memberikan isyarat, jika dia sangat menganggapnya lebih dari kata sahabat. “Anissa, gue tahu apa sedang kamu alami. Niat gue itu tulus menjadi jalan untuk kalian bersatu. Please, ini firasat gue sangat baik. Pak Refal itu bukan orang sembarangan pilih oran