9

1540 Words
Hari ini merupakan hari Sabtu dan sekolah pun juga libur di rumah nya. Sebenar nya ia ingin keluar bersama dengan Nando tapi Nando sama sekali tidak mengajak nya kemana-mana. Bahkan Nando sama sekali belum chat juga. Nando sama sekali belum mengirim chat dari tadi malam tersebut itu. "Kamu kenapa Lula? Kok kayak sedih dan khawatir?" tanya Leon tersebut. Ia sekarang ini memutus kan untuk mendekati Leon yang sedang menonton film. Kini Lula tampak duduk di sebelah Leon, ia ingin memberi tahu ke Leon. "Abang, Lula pingin jalan sama Nando." ujar Lula seperti merajuk saat ini. "Ya ga papa, nanti Abang bilang ke Mama sama Papa. Tapi jangan pulang malem-malem ya nanti." ujar Leon yang masih tidak paham semua nya. "Ih bukan itu maksud nya Lula, maksud Lula itu Lula pingin jalan sama Nando, tapi Nando ga ngajak jalan Lula. Chat Lula yang tadi malam aja masih belum di baca dan di balas sama Nando. Kira-kira kemana ya Nando sekarang bang?" tanya Lula kepada Abang nya tersebut pada saat ini. Sekarang Leon baru paham apa yang di maksud oleh Lula tersebut. Ia pun saat ini menatap Lula. Ia sebenar nya juga bingung jika seperti ini karena ia tidak dekat dengan Nando. Nomor nya saja iantidak punya dan ia tidak ingin meminta juga. "Kalo gitu, kamu aja yang ajak dia main. Pasti dia mau kok La." ujar Leon. Ia menyaran kan hal tersebut tapi saat ini Lula mengatakan bahwa diri nya tidak ingin menganggu Nando. Ia takut mengubungi Nando kalau saja sekarang Nando sedang sibuk. Ia tidak mau menganggu waktu Nando tapi ia juga ingin bertemu dengan Mando. Memang benar-benar sangat aneh juga. Leon saat ini masih diam, ia pun juga bingung jika Lula seperti ini. Ia ingin keinginan nya tercapai tanpa menganggu Nando. Padahal bisa saja untuk mewujud kan keinginan Lula itu Nando harus mengorbankan hal lain. Mereka masih membahas nya tapi tak lama kemudian handphone Lula berbunyi tanda bahwa ada pesan dari Nando. Sekarang Lula pun membuka. From: My Lovely Nando • Gua diluar. Cepet, gua mau ajak Lo ke suatu tempat. Hanya itu yang di kirim oleh Nando tapi ini semua layak nya miracle bagi Lula karena keinginan nya terkabul, entah bagaimana bisa Nando bisa ada disini saat ia mengingin kan nya. Wajah nya sekarang menjadi gembira juga. Leon pun melihat wajah gembira dari adik nya dan ia langsung bertanya. "Kenapa Lula? Kok keliatan nya Lula seneng banget?" tanya Leon itu. "Nando ada di luar Bang, ini kayak miracle banget. Bang Leon nanti bilang sama Mama dan Papa ya. Lula sama Nando mau pergi jalan-jalan. Makasih Abang Lula tersayang." ujar Lula yang audah ingin keluar dari rumah. "Eh Lula bentar, kamu pakek jaket. Di luar dingin." ujar Leon yang mengambil kan jaket untuk Lula dan kini ia memakai kan nya kepada Lula. "Siap Abang. Makasih ya Bang Leon." ujar Lula kepada Leon. Setelah itu Leon melihat Lula yang keluar dari rumah dan ia pergi bersama dengan Nando. Leon hanya berdoa semoga Nando bisa menjaga Lula, semoga tidak ada yang terjadi antara mereka, dan semoga mereka berdua selalu terlindungi. Sekarang hanya tersisa Leon saja di rumah nya. Rumah yang seharus nya berisi lima orang tapi hanya diisi oleh empat orang saja. Rumah yang mengajarkan kepada diri nya arti dari kebahagiaan dan kesedihan dalam satu waktu. Karena ia di tuntut untuk terus bahagia disini sementara dalam hati ia juga bersedih karena ia tidak bisa membawa adik nya yang satu menikmati kebahagiaan ini. Bahkan mereka meninggalkan adik nya tersebut di Indonesia. Adik nya, Lola seperti diasingkan oleh keluarga nya sendiri. Padahal Lola tidak memiliki kesalahan apa-apa dalam keluarga nya itu. Entah lah yang pasti ia selalu merindukan adik nya itu dan ia ingin sekali membawa adik nya itu bergabung di keluar ini, disini, tapi itu merupakan hal yang sangat mustahil. Leon sekarang masuk ke kamar nya dan ia pun mengambil handphone nya. Hal yang selalu ia lakukan ketika sendiri di rumah adalah menelfon asisten rumah tangga nya di Indonesia dan memastikan bahwa Lola baik-baik saja. Meski pun Lola mungkin tidak tahu bahwa saat itu Leon menelfon. Saat ia menelfon art nya itu, ia meminta kepada art yang bernama Bi Minah untuk mendekat ke Lola agar Leon bisa mendengar suara dari Lola. Suara yang sangat ia rindukan. Seperti saat ini, ia tampak mendengar suara nya lagi. "Bibi, Lola nanti mau makan apa aja yang di masak sama Bibi. Jadi Bibi ga perlu tanya sama Lola. Pokok nya apa pun yang Bibi masak Lola pasti suka kok dan akan Lola makan." ujar Lola kepada Bi Minah tersebut pada saat ini. Lola dengan kesederhanaan nya meski pun Lola juga sangat polos. Leon benar-benar merindukan adik nya itu. Ia pun menutup telfon itu karena ia pikir sudah cukup, jika ia terus kan lagi dan mendengar lagi suara dari Lola mungkin ia akan memesan tiket pesawat saat ini juga untuk kembali ke Indonesia. Pasti nya keluarga nya akan melarang hal itu untuk terjadi pada nya. Sekarang Nando membawa Lula pergi ke danau yang ada di dekat jembatan. Mereka sekarang membeli es cream dengan wafle dan menikmati nya. Rasa nya Lula masih tak percaya karena Tuhan mengabul kan doa nya sangat cepat. Rasa nya seakan Nando tahu bahwa ia membutuh kan diri nya. Ia pun saat ini masih tersenyum dan terlihat sangat senang sekali. Nando tampak menatap ke arah nya dan ia pun bertanya ada apa ke Lula. "Why? Why you always smile?" tanya Nando kepada Lula tersebut. "Because of you. Kamu tahu ga Nando, percaya ga percaya tadi waktu kamu chat aku kalo kamu di luar aku lagi bilang ke Abang Leon kalo aku mau main sama kamu tapi kamu ga ajak aku main. Bahkan chat ku tadi malam aja ga kamu balas, baca pun nggak. Maka nya kamu tadi chat aku sama Abang langsung kaget banget. Kamu itu kayak miracle buat aku. Dan juga yang aku heran kamu kayak tahu banget kalo aku lagi pingin sama kamu." ujar Lula. "Sorry, sorry for not reply your chat. Gua tadi malam mabuk." ujar Nando yang mana membuat Lula menatap ke arah Nando, ia tahu kemungkinan bahwa Nando juga seorang peeminum sangat lah besar tapi mendengar langsung dari Nando sekaan lebih aneh dan lebih menyesak kan juga saat ini. "Lo pasti tahu gua emang peminum." ujar Nando kepada Lula tersebut. "And I can't stop it." ujar Nando lagi karena Lula masih saja terdiam juga. "It's okay, it's not problem Nando. Yang penting kamu baik-baik aja kan? Aku khawatir dan udah mikir yang enggak-enggak. Aku tahu kamu ngelakuin itu pasti karena emang kamu lagi banyak masalah. Aku ga masalah kalo kamu mabuk atau ngerokok. But of you drugs, i can't stay with you because i don't know. Aku ga bisa kalo sama pecandu." ujar Lula kepada Nando itu. "I know, gua bukan pecandu. Dan ga akan jadi pecandu. I promise, because gua ga mau kehilangan Lo." ujar Nando kepada Lula. Kini Lula tampak tersenyum kepada Nando tersebut. Ia benar-benar bahagia sekali. Kini ia pun menggenggam tangan Nando, ia dan Nando sama-sama tak mau kehilangan. Jadi ia pikir ia dan Nando akan bertahan dalam waktu yang lama. Mereka akan berpacaran, dan Lula juga berharap akan hubungan yang lebih tinggi dari pada ini. Mungkin mereka bisa bertunangan dan menikah. "Kamu kemarin kemana Nando? Aku kemarin sampai lupa tanya kamu kemana hehehe." ujar Lula kepada Nando dan karena pertanyaan dari Lula itu sekarang Nando jadi teringat bahwa mungkin hari-hari nya dengan Lula akan segera berakhir. Meski pun ia tidak ingin mengakhiri nya. Namun jika nanti nya ia menyerah kan diri ke Alden dan Alden minta diri nya untuk mati. Mungkin ia dan Lula akan berpisah meski pun ini bukan keinginan dari mereka juga. Sekarang ini mereka tampak hanya diam, ia masih belum bisa apa-apa. Sekarang ini ia masih belum bisa menjawab pertanyaan dari Lula itu karena ya entah lah. Yang pasti sekarang ini Nando tampak masih bingung sekali. "Gua ketemu sama Genk gua. Bukan masalah yang besar, so, ga usah mikirin apa pun." ujar Nando kepada Lula dan Lula tampak mengangguk juga. Sekarang ini mereka berdua tampak berjalan menuju ke penjual sandwich. Mereka membeli dua sandwich dan juga dua Milo untuk di makan oleh mereka. Saat ini Lula tampak menatap ke arah Nando karena meski pun Nando mengatakan tidak ada masalah yang serius tapi ia bisa merasakan bahwa Nando berbohong. Ia pun sebenarnya penasaran kenapa Nando berbohong tapi sekarang ia tidak mempermasalahkan hal itu. Ia melupakan nya. Kini mereka pun tampak berada disana, mereka tampak sedang makan. "Really? Beneran ga ada masala apa-apa kan Nando? Aku cuman ga mau kalo tiba-tiba aja aku dapat kabar buruk dari kamuz because i love you so much. I love you so, so much." ujar Lula yang kini tampak lucu bagi Nando. "Yes, ga papa kok Lula. Gua bisa jaga diri. Lo tau kan siapa gua? Mereka semua juga bakalan takut sama gua. Karena gua Nando." ujar Nando tersebut. Lula pun mengangguk, mereka pun ada di sana hingga malam tiba. Kini mereka tampak pergi untuk makan malam di Caffe yang ada di dekat sana. Setelah sudah makan srkarang Nando tampak mengajak Lula untuk pulang karena hari sudah cukup malam. Nando kini memegang tangan Lula seakan ia takut kehilangan Lula jika ia melepaskan tangan nya itu. Kini mereka sudah berada di dekat rumah Lula dan saat ini mereka saling menatap berdua. Nando saat ini tampak mendekati Lula dan kini wajah mereka mulai bersentuhan, lalu bibir mereka bersentuhan dan mereka pun berciuman di dekat rumah Lula. Setelah sudah mereka tampak saling diam dan juga malu.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD