8

1548 Words
Kini semua nya sudah di atur, mereka sudah memutuskan untuk melakukan tawuran satu Minggu lagi saat sekolah. Ya, mereka sengaja melakukan saat sekolah agar mereka tidak di kira sebagai pelajar saat itu. "Udah? Gua harus balik ke sekolah." ujar Nando kepada merrka itu. "What? Come back at school? Why? Ini ga seperti Lo yang biasa nya. Lo gak kayak gini biasa nya. Come on dude, chill." ujar Rick kepada Nando juga. "Yes." ujar Nando dan hanya itu yang bisa di jawab oleh Nando tersebut. Setelah itu Nando tetap pergi yang mana menbuat teman-teman nya itu saat ini mereka ada yang aneh dengan Nando maka dari itu mereka tampak membicarakan Nando, karena Nando saat ini seperti bukan Nando biasa nya. "Ada yang salah sama Nando?" tanya Rick kepada yang lain nya kali aja teman-teman nya ini ada yang mengetahui kenapa Nando menjadi berubah. "He have a girlfriend. Dia mau jemput pacarnya." ujar Ben membuat mereka semua tampak terkejut karena yang mereka dengar bahwa Nando tidak pernah terlihat berpacaran, jika dekat dengan cewek pun tidak akan bertahan lama karena saat mereka tahu siapa Nando, mereka akan pergi. "Gimana bisa? Siapa cewek nya?" tanya Rick yang tampak penasaran. "Satu kelas dan satu sekolah, nama nya Lula." ujar Ben menjawab Rick. Kini mereka pun saat ini memutuskan untuk untuk mencari di i********: siapa itu Lula karena mereka benar-benar sangat penasaran dengan siapa cewek yang bisa bertahan dengan kedinginan dari Nando itu. Karena kadang mereka semua pun merasa sangat takut jika berada di dekat Nando tersebut. Sementara itu Nando saat ini sudah sampai di sekolah nya lagi, sebentar lagi bel pulang akan berbunyi. Ia tadi sudah mengirim pesan kepada Lula bahwa diri nya menunggu di depan sekolah. Ia masih menunggu Lula saat ini. Kini ia juga memikirkan tentang bagaimana bisa Alden mengingin kan diri nya saat ini. Ini sangat aneh mengingat dia tak pernah sama sekali berurusan dengan Alden atau siapa pun yang berhubungan dengan Alden. Maka dari itu ia merasa aneh ketika Alden meminta diri nya sebagai taruhan tersebut. Kenapa diri nya? Apa yang berusaha Alden dapat kan dari diri nya karena seingat nya tidak ada apa-apa dengan kehidupan dari Alden tapi ya entah lah mungkin ia bisa mengetahui nya setelah besok ia bertemu dengan Alden atau saat kelompok nya kalah. Yang pasti mungkin tujuh hari depan ini bisa jadi menjadi tujuh hari terakhir untuk nya dan untuk Lula jika saja Genk nya kalah dalam tawuran yang akan terjadi. Karena ia bahkan tidak tahu apa yang diingin kan Alden dari nya. Karena kemungkinan besar Alden ingin dirinya mati. Bel pulang suda .h berbunyi, kini Nando sudah melihat Lula yang keluar dari dalam sekolah. Lula tampak keluar bersama dengan Leon, ini bagus karena rencana nya Nando ingin mengatakan pada Leon jika ia saat ini ingin pergi. Ia saat ini ingin pergi mengajak Lula jalan-jalan ya bisa di bilang kencan. Mereka akan kencan dan saat ini Nando meminta ijin kepada Leon tersebut. "Gua mau jalan-jalan sama Lula." ujar Nando kepada Leon pada saat ini. "Okay, jangan pulang malam. Jangan bawa adik gua ke sesuatu yang berbahaya karena dia bukan Lo." ujar Leon memperingati Nando saat ini juga. Nando paham dengan kekhawatiran dari Leon, lagi pula Nando juga akan menjaga Leon. Ia akan menjaga Leon dengan sangat baik karena ia tak akan membiarkan Lula terluka. Kini Leon sudah meninggal kan mereka berdua. Sementara saat ini Lula tampak menatap ke arah Nando, ia memikir kan kira-kira hari ini mereka akan pergi kemana dan mereka akan melakukan apa. Nando sudah menggandeng Lula dan mereka berdua menuju jalanan kota. Siang ini mereka berjalan lagi ditemani hiruk pikuk kota ini. Kini mereka berdua tampak duduk di taman yang ada disana. Ya, mereka akhir nya memutus kan untuk pergi ke taman saat ini. Mereka berdua hanya duduk saja disana saat ini. Banyak juga yang tampak duduk disana dan bermain disana dengan keluarga mereka. Bagi sebagian orang ini juga merupakan jam pulang kerja jadi wajar jika mereka tampak melihat banyak keluarga bermain disini. "Mereka bahagia?" tanya Nando tiba-tiba sembari melihat ke depan nya. "Siapa Nando? Siapa yang bahagia?" tanya Lula kepada Nando itu. "Mereka." ujar Nando tampak menjawab pertanyaan dari Lula lagi itu. "Ga bisa di bilang bahagia karena kita ga tahu sebebar nya gimana mereka. Gimana hidup mereka, kita ga bisa tahu kan?" tanya Lula tersebut. "Yes, you right. But dari kacamata Lo sekarang, apa mereka bahagia sekarang?" tanya Nando kepada Lula tetap menanya kan tentang hal tersebut. Ia hanya ingin melihat bagaimana perspektif Lula tentang hal seperti ini. Lula tampak diam sebentar, ia memikirkan apa saja yang bisa terjadi. Ia memikirkan tentang banyak hal pada saat ini, entah lah ia pun bingung juga dengan apa yang bisa ia jawab kepada Nando saat ini. Rasa nya ia benar-benar memikir kan tentang banyak hal saat ini. Lula bingung harus jawab apa. "Ya, mereka bahagia. Mereka sekarang bersama dengan keluarga mereka. Mereka melakukan hal yang baik saat ini. Wajah mereka terlihat sangat ceria. Aku ga tahu Nando, mereka sekarang menggunakan topeng atau ga. Yang pasti, yang aku tahu orang tua pasti selalu bersikap baik dan orang tua juga pasti akan menunjukkan senyuman indah mereka itu. Orang tua ga akan pernah nunjukin kalo sekarang ia lagi sakit atau apa pun ke anak nya. Itu yang aku tahu Nando." ujar Lula membuat Nando satbini menunduk. Ia pun tersenyum pias saat ini, rasa nya sangat nenyakit kan mendengar hal itu karena seumur hidup orang tua nya tidak pernah melakukan hal seperti itu. Orang tua nya selalu bahkan tidak pernah memberikan kebahagiaan untuk nya. Mereka hanya memberi kan rasa sakit yang menbuat nya seperti ini. Mereka tak tahu bahwa apa yang mereka lakukan membuah kan hasil seperti ini dimana Nando yang hidup tanpa kasih sayang dan tanpa mereka. Dan itu membuat Nando menjadi orang yang seperti ini. Itu menjadi kan diri nya kehilangan segala nya dan ia tidak mau jika ia harus kehilangan Lula. Ia sudah lelah dengan kehilangan itu. "Pasti Lo dari keluarga yang benar-benar bahagia ya? I mean pasti keluarga Lo sama kayak keluarga mereka. Tapi keluarga gua berbeda Lula, mereka ga pernah seperti mereka. Mereka ga pernah memberikan kasih sayang pada gua. Bahkan yang selalu mereka berikan adalah rasa sakit yang sampai saat ini amsih terasa begitu nyata." ujar Nando kepada Lula. Bisa di bilang ini merupakan obrolan mereka yang benar-benar menyakit kan sekali. Lula bisa melihat sisi lain dari Nando sekarang, sekarang Nando tampak begitu rapuh. Aura nya pun juga mengeluarkan aura kesedihan dan juga kesepian. Sudah lama Nando seperti ini, sudah lama Nando bertahan seperti ini. Lula bisa tahu itu semua dari sorot mata nya yang benar-benar kesepian. "Nando, aku minta maaf. Aku ga bermaksud buat kamu sedih. Tapi yang harus kamu tahu semua orang tua pasti punya alasan tersendiri kenapa mereka tidak seperti orang tua lain nya. Lagi pula kita juga ga tau apa yang di rasa kan oleh mereka sekarang. Nando, kamu punya aku sekarang. Kamu ga perlu sedih-sedih seperti ini lagi ya sekarang. Okay, sedih boleh tapi jangan terlalu sedih ya Nando. Aku sayang sama kamu." ujar Lula kepada Nando. "It's not your fault Lula. So don't say sorry with me." ujar Nando kepada Lula tersebut. Lula tampak mengangguk saat ini. Mereka masih ada disana. Lama kelamaan disana Lula lapar, ia pun melihat ada penjual burger disana dan kini ia mengatakan kepada Nando bahwa ia ingin membeli burger, ia bertanya apa kah Nando juga mau atau tidak. Nando tampak mengangguk dan saat ini mereka berdua pun berjalan menuju ke tempat mereka saat ini. Mereka sudah memesan dan sedang menunggu burger mereka datang, mereka juga tak lupa memesan dua cola sebagai minum nanti nya. Kini mereka sudah mendapat kan apa yang mereka ingin kan dan meewka pun kembali ke taman untuk duduk sembari menikmati makan mereka saat ini. "Makanan kesukaan kamu apa Nando?" tanya Lula dengan penasaran. Ini pertama kali nya Nando mendengar pertanyaan seperti itu karena sebelum nya ia belum pernah mendengar nya. Sekarang pun ia menatap ke arah Lula. "I like it, and fried chicken." ujar Nando menjawab makanan yang sering ia makan saja. Lula pun tampak mengangguk dan disana mereka tampak mengobrol lagi. Lula mencoba agar obrolan mereka itu tidak putus saat ini. Ia pun terus menerus mengajak ngobrol Nando agar mereka semakin dekat. Sementara itu saat ini Alden tampak jalan sendiri untuk pulang, tapi saat berada di dekat taman ia melihat ada seseorang yang ia kenal. Saat ia mulai mendekat ia pun sadar bahwa itu adalah Nando. Nando bersmaa dengan cewek nya. Untung saja hari ini ia tidak jadi bersama pulang dengan adik nya. Karena jika Mentari tahu tentang hal ini maka ia akan sangat bersedih juga. Gua bakalan pastiin Lo cuman jadi milik Mentari aja Nando. Ga ada orang lain yang bisa milikin Lo selain Mentari. Ingat itu. Batin Alden yang mana setelah itu ia pun memutuskan untuk pergi dari sana sebelum ia ketahuan. Kini ia sudah benar-benar pergi dari taman untuk pulang ke rumah. Hari sudah semakin sore dan kini Nando memutuskan untuk menyudahi kencan mereka itu, Ia tampak mengajak Lula untuk pulang saja. Kini mereka sudah berada di perjalanan menuju ke rumah Lula. Mereka pun terlihat tampak sangat bahagia saat ini. Meski pun Nando tidak tersenyum saat ini. Mereka akhir nya sampai di depan rumah Lula, kini Lula tampak meminta Nando untuk mampir ke rumah nya sebentar tapi Nando menolak. Ia tidak mau menemui ibu dan ayah dari Lula dengan keadaan wajah yang masih babak belur. Lula pun mengerti dan sekarang ia masuk ke dalam rumah nya. Sementara itu setelah Lula masuk, Nando sekarang memutuskan untuk pergi.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD