Selesai sarapan, Abi mengantar Fani ke sekolah. "Ingat pulang minta jemput naik mobil. Jangan pakai motor." Abi mengingatkan agar Fani jangan lupa. "Iya." "Setelah pulang, istirahat saja di rumah. Jangan pergi-pergi lagi. Nanti sore aku jemput." "Iya." "Jangan minum es. Jangan makan yang pedas. Jangan jajan sembarangan. Paham!" Abi berkata dengan nada tegas agar Fani menuruti sarangnya. "Iya. Ih apa sih, galak banget!" Mata Fani melotot jangan Abi, karena Abi terus menasehatinya, dengan nada tegas pula "Ini demi kebaikan kamu." "Iya, iya, iya, Paman Abi yang terhormat." Fani berdecak kesal. "Sudah sampai. Hati-hati/." Abi memarkir mobilnya di depan sekolah. "Iya. Salim!" Fani mengulurkan tangannya kepada Abi untuk bersalaman. Fani mencium punggung tangan Abi. "Assalamualai