Fani terbangun. Telinganya mendengar suara orang mengaji dengan suara lirih. Fani bangun dari berbaring. Fani mengusap matanya. Ia melihat Abi duduk di atas sajadah. Fani ingin buang air kecil. Ia turun dari atas tempat tidur. Di tatap jam di dinding. Jam empat lewat empat puluh empat. Fani masuk ke kamar mandi. Ia tidak menyadari kalau bagian atas baby doll nya sudah terlepas. Fani berdiri di depan cermin. Matanya melotot melihat bagian atas tubuhnya hanya mengenakan bra. "Hua!" Fani berteriak panik, lalu ke luar kamar mandi setelah menutup bagian atas tubuhnya dengan handuk. "Paman ngapain aku! Paman memperkosa aku ya! Kita sudah janji tidak akan ...." "Abi!" Terdengar suara Abba mengetuk pintu. Fani berhenti memukuli punggung Abi. Ia berlari masuk lagi ke kamar mandi. "Ya." A