Waktu menunjukan pukul sepuluh malam. Randy masih asyik memainkan ponselnya sedangkan Tania sudah bersiap untuk tidur dengan pajamas yang sangat tertutup itu. Baru saja Tania hendak merebahkan tubuhnya tangan Randy kembali menariknya. Dengan kasar hingga hampir saja Tania tersungkur kelantai. "Ran lo apaan sih! Jangan gila ya lo Ran! Jangan harap ranjang ini jadi milik lo malam ini!" pekik Tania frustrasi. Sebab ia yang memang sudah merasa lelah juga ingin segera dapat memejamkan matanya tanpa ada gangguan dari Randy. "I'm so sorry Tania. That's only your dream. Mending sekarang lo tiduran aja disofa itu. Dan lupakan angan-angan lo yang kepengin tidur disini bareng gue!" jawab Randy penuh ejek. "Heh najis amat gue kepengin tidur bareng lo! Ranjang ini malam ini milik gue! Gue lagi kuran