Awal Mula
Seorang Tania yang kini telah berhijab juga bebaju Syar'i kembali termenung sejenak sebelum ia menceritakan tentang segalanya kepada Syakilla.
"Tan, kenapa kamu diam saja? Ayo ceritakan saja ke aku, siapa tahu aku bisa bantu," ucap Syakilla seraya menggenggam kedua tangan Tania.
Tania pun kembali mengangguk pasti seraya memulai untuk menceritakannya.
Jakarta 2010
Vania, Tania dan Regina. Tiga serangkai yang selalu saja bersama sejak mereka duduk dibangku SMA hingga lulus sekolah. Mereka terkenal sebagai tiga gadis cantik yang angkuh juga jahat dan merasa ingin menang sendiri. Hingga pada akhirnya mereka terpecah belah dikala sebuah kesalah pahaman diantara ketiganya.
Berawal dari Vania yang sebelumnya membutuhkan pekerjaan sebab Ibunya yang sakit keras dan pada akhirnya sang Ibu berhenti bekerja. Sedangkan, Vania butuh banyak biaya untuk menyekolahkan sang adik yang baru saja masuk SMA. Vania meminta pekerjaan kepada orangtua Tania dan Regina yang memang kaya raya. Namun sayang diperusahaan orangtua mereka tak dapat menerima Vania.
Hingga Regina memberi kabar jika Tania menemukan sebuah agency modeling yang cocok bagi Vania yang memang bertubuh bak seorang model juga cantik jelita. Namun sayang ternyata Vania dipekerjakan sebagai seorang model majalah dewasa. Vania begitu marah juga kecewa karena menganggap jika Tania lah orang pertama yang menjerumuskannya. Belum sempat Tania menjelaskan semuanya kepada Vania, Tania diharuskan untuk mengikuti orangtuanya yang kembali pindah ke Amerika.
Namun beberapa jam sebelum Tania berangkat ke Amerika. Ia sempat menghubungi Vania namun tak sekali pun Vania bersedia untuk mengangkatnya. Sedangkan disaat Tania coba menghubungi Regina, selalu saja mail box. Tania pergi dengan berjuta rasa bersalah sekaligus penyesalan yang teramat dalam. Sebab ia benar-benar tak tahu jika pekerjaan yang ia sarankan untuk sahabatnya sendiri adalah suatu pekerjaan yang tak halal.
***
Amerika Serikat 2010
Hari ini hari pertama Tania mulai menjadi masiswi di salah satu perguruan tinggi di Los Angeles California. Tania yang memang belum paham betul dalam berbahasa asing membuatnya lebih banyak menyendiri juga menghabiskan waktunyan hanya dengan ponsel kesayangannya. Hingga suatu hari Tania kembali dipertemukan dengan Jack Lee. Yakni sahabat kecilnya yang berdarah campuran Amerika, Korea. Yang fasih berbahasa Indonesia. Sebab Jack yang sempat tinggal disana. Dan kini Jack mampu mengajari Tania berbahasa inggris yang baik dan benar.
"Excusme, can I sit here?" ucap Jack.
"Sure you can, go ahead," jawab Tania dengan gugup.
"Whats your name?"
"I'm Tania, and you?"
"I'm Jack. Can I borrow your pen?"
Tania pun hanya mengangguk seraya memberikan penanya kepada Jack. Dan Jack menuliskan nama lengkapnya seraya memberikannya kepada Tania.
"Saya Jack Lee sahabatmu Tania. Kamu lupa Ya?"
"Oh My Good Are you Jack Lee?"
"Yes Iam,"
Oh My God. Thanks god akhirnya kita ketemu lagi disini. Kamu kemana saja Jack? Kenapa gak pernah ada kabar lagi?"
"Hehehe, Im here Tania. Always here waiting for you,"
"Hehehe lebay lo ah.."
Sejak saat itu hubungan Tania dengan Jack semakin dekat. Kemana pun Jack pergi Tania selalu saja mengikutinya. Dan mereka sering menghabiskan waktu mereka bersama, bagai sepasang kekasih. Mereka begitu dekat hingga mereka lulus kuliah. Hingga lambat lalun membuat Tania benar-benar jatuh hati kepada Jack sebab sikap baiknya.
California 2014
Kini Tania bekerja sebagai seorang HRD disebuah perusahaan ternama di Los Angeles. Karena kecantikan dan keanggunannya, banyak lelaki yang jatuh hati padanya. Namun tak satu pun dari mereka yang berhasil menaklukkan hati Tania, sebab Tania sudah mengunci hatinya hanya untuk Jack seorang. Namun sayang, cinta Tania bertepuk sebelah tangan. Sebab ternyata Jack telah memiliki seorang kekasih sejak lama tanpa sepengetahuan Tania.
Sepulang kantor, Jack mengajak Tania untuk saling bertemu disebuah caffe. Jack mengatakan jika ada suatu hal penting yang ingin Jack ungkapkan kepada Tania. Tania berharap jika pada hari itu, Jack akan mengungkapkan perasaan hatinya kepadanya. Namun sayang, takdir berkata lain. Sebab yang sebenarnya terjadi ialah. Pada hari itu untuk pertama kalinya Tania kehilangan cintanya.
"Hai Tania, sudah lama ya kamu menunggu disini?" tanya Jack.
"No Jack. Baru lima belas menit sepertinya. Oh iya, ini sudah kupesankan minuman buat kamu," jawab Tania seraya tersenyum manis.
"Oh thank you Tania. Kalau gitu biar aku pesan satu lagi ya,"
"Lho buat siapa?"
"Ada seseorang yang mau aku kenalkan ke kamu. sebentar lagi dia datang,"
"Oh. Okkay."
Tania begitu yakin jika seseorang yang sebentar lagi akan dikenalkan kepadanya adalah salah seorang keluarganya. Namun apa yang ia harapkan salah besar karena setelah meneguk beberapa kali secangkir hot coffe milik mereka, Jack mulai mengatakan maksudnya kepada Tania.
"Tania, apa aku boleh mengatakannya sekarang sama kamu?"
"Tentu saja boleh Jack, ada apa?"
"Sebenarnya, sudah sejak satu tahun yang lalu aku memiliki seorang kekasih. Dan hari ini aku ingin mengenalkan dia ke kamu."
Jawaban Jack membuat jantung Tania seakan tertombak seketika. Bagaikan tersambar petir disiang bolong ketika ia ketahui bahwa Jack telah mempunyai seorang pujaan hati dalam hidupnya.Tania merasa hidupnya telah hancur, hatinya pun sudah tak berbentuk lagi. Sebab ia sudah begitu berharap jika Jack juga memiliki perasaan yang sama kepadanya.
"Jack sorry. Sepertinya aku harus pergi sekarang. Papa minta aku untuk kembali kekantor," ucap Tania yang sebenarnya berbohong.
"Tapi Tania, sebentar lagi dia datang. Apa kamu gak mau ketemu dulu sama dia?"
Tania sedang berusaha menahan airmatanya. Hingga kini matanya terlihat begitu merah dengan d**a yang terasa begitu sesak.
"Bukan Jack bukan seperti itu. Sorry aku permisi."
Tania berlarian begitu saja menuju kasir. Saat berkendara airmata Tania sudah menganak sungai dipipi mulusnya. Tania lajukan mobilnya dengan laju yang begitu kencang. Hingga kini ia hentikan mobilnya didepan sebuah club malam.
Tania memesan beberapa botol wine dan ia teguk hingga habis tanpa henti. Dan hal itu membuatnya meracau tak jelas.
"Pergi aja lo ke laut Jack! Hahahaha dasar lelaki bodoh! Kenapa gak dari dulu lo bilang ke gue kalau lo udah punya cewek lain!"
Kini Tania semakin mabuk berat hingga bersenang-senang dan meliuk-liukan tubuhnya ditengah-tengah kerumunan orang dan dentuman keras dari musik disko yang terdengar jelas ditelinganya. Tania berteriak juga tertawa lepas karena kini ia sudah mulai kehilangan kesadarannya.
Lekuk tubuh Tania yang begitu seksi membuat banyak pasang mata terpesona dan menatap nakal kearahnya. Namun karena Tania yang semakin larut dalam kesenangannya, membuatnya lupa akan kodratnya sebagai seorang wanita terhormat yang disegani banyak orang.
"Yuhuuuuuu have fun everybody..." pekik Tania seraya melompat-lompat tak jelas hingga ikat rambutnya terlepas begitu saja.
Hingga seorang pengusaha muda yang rupawan juga kaya raya mulai terpesona kepadanya. Menatapnya dengan tatapan mendamba dan kini mulai berjalan gontai menghampirinya.