"Mbak Sania yakin mau ke kamar Sehan?" tanya Saka usai melepas infus di tangan sang kakak ipar. Pria itu tidak mencemaskan apa pun kecuali keadaan Sania saat ini. Wanita itu masih lemas karena demamnya belum sepenuhnya sembuh. Belum lagi, ada asam lambung yang jelas-jelas bisa berpengaruh karena stres yang berlebih. Namun, Sania tetap ingin melihat keadaan Sehan. "Aku udah enggak apa-apa," katanya. "Mbak, jangan terus memaksakan diri. Aku enggak mau Mbak Sania kenapa-napa. Sehan udah ditangani dengan baik. Dia udah sadar tadi," kata Saka menjelaskan. "Aku harus minta maaf ke Mbak Sela dan Mas Pram, Saka. Aku yang membuat Sehan celaka begitu." "Enggak. Mbak Sela yang salah. Kenapa dia pergi dan nitipin Sehan ke Mbak Sania. Padahal Mbak Sela tau, Mbak Sania sedang tidak enak badan,"