"Karena sekarang Sania sudah kembali, kamu fokus saja dulu ke rumah sakit, Saka. Matangkan rencana untuk membangun gedung baru di area samping bangunan utama. Papa bebaskan kamu merancang semuanya sesuai dengan keinginan kamu," jelas Harmoko ketika mereka makan malam bersama. "Iya, Pa," jawab Saka. Pria itu tahu diri untuk tidak lagi mengulangi kesalahannya tempo hari. Ia yang nekat menginap di kediaman Sania dan Pram marah besar. Memang seharusnya tidak seperti itu. Ia tak mau melakukan hal gila seperti bersama Sela waktu itu. Ketika mereka sedang fokus menyantap makanan, tiba-tiba Sela mengaduh. "Ada apa, Sayang?" tanya Pram yang langsung cemas. "Dede nendang, Pram. Sakit banget," kata Sela. Pria itu tersenyum, lantas mengusap perut istrinya lembut. Kebahagiaannya akan datang be