Angga pun lalu masuk kedalam kamar mandi, menutup pintunya rapat-rapat disana. Didalam kamar mandi, Angga segera menyalakan shower mandinya dan mengguyur tubuhnya, ia lupa saat itu bahwa ia masih mengenakan pakaiannya, hingga membuat seluruh pakaian itu basah. Angga hanya membayangkan bagaimana kedepannya kelak, agar ia tidak menyakiti perasaan Aara saat itu. Ia begitu bingung, namun ia juga tidak bisa apa-apa.
"Apa mungkin aku harus jujur pada Fiona? mungkin dengan aku jujur ia mau mengerti bahwa cinta itu tidak bisa dipikir pakai logika. aku yakin Fiona tidak akan masalah mengenai hal itu. Karena ia juga tidak percaya akan adanya cinta sejati. Ya...itu dulu, aku bisa mengerti apa yang gadis itu rasakan, aku pun baru menyadari bahwa cinta itu ada saat ini, saat aku mengalami masa terburu
