Tari meletakkan vas berisi sebuket bunga mawar berwarna pink ke atas meja dalam bilik kerjanya. Gadis itu menyingkirkan bunga mawar pemberian Akbar yang sudah layu ke bawah dan menggantinya dengan bunga segar pemberian Radit. Tari tersenyum-senyum sendiri memperhatikan bunga itu. Pikirannya melayang ke percakapannya dengan Radit satu jam yang lalu. "Oh iya, sebentar, jangan masuk dulu." Radit berkata sembari membuka pintu mobilnya. Ia mengambil plastik kresek besar berlogo swalayan terkenal dan menyerahkannya pada Tari. Tari menerimanya dengan raut bingung. "Ini?" tanyanya. "Ini isinya jajanan buat kamu dan rekan-rekan kerjamu. Bisa kamu share, ya," ucap Radit sembari tersenyum lebar. "Ih, gak usah repot-repot, Mas." "Gak repot kok," canda Radit. "Bisa kamu makan nan