Radit memarkir mobilnya di pelataran halaman bank berplang besar "Berlian Bank". Pemuda itu masih terdiam di dalam mobil, dan menenggelamkan kepalanya ke dalam lipatan tangannya di atas setir. Radit masih belum berani keluar dari mobil, ia sejak tadi memikirkan apa akibatnya jika menemui Tari sepagi ini di banknya. Tadi pagi ia sengaja hendak menemui Tari dan menjemput gadis itu berangkat ke banknya bersama-sama, namun ternyata Tari sudah berangkat bersama Papanya, dan Radit harus menelan pil kecewa karena tidak jadi berangkat bersama-sama. Lagipula ia juga sebenarnya masih ragu untuk semobil berdua saja dengan Tari. Radit menarik napas dalam. Semalam pemuda itu sudah memikirkan matang-matang tentang dirinya dan Tari. Ia memikirkan apakah akan melanjutkan proses pendekatan mereka mes