Radit dan keluarganya sampai di rumah Tari pada pukul setengah delapan malam. Tepatnya saat ba'da Isya. Begitu sampai di rumah Tari, Papa dan Arif langsung menyambut mereka. Radit senang mendapatkan perlakuan ramah seperti itu. Namun sampai mereka duduk pun, ia tak kunjung melihat Tari. Padahal ia sejak tadi sangat ingin sekali bertemu Tari, karena sudah beberapa hari ini mereka tidak bertemu. Radit sibuk dengan strategi pemasaran baru, Tari pun sibuk seperti biasanya di bank. Selang lima menit kemudian, barulah Radit melihat Tari dan mamanya keluar dari arah dapur. Mereka langsung bergegas menemui ia dan keluarganya. "Wah, selamat datang, Mbak." Melati yang pertama kali menyapa. Mama Tari itu segera menyalami sohib kuliahnya itu dan bercipika-cipiki. Pandangannya kini beralih ke