LIMA PULUH LIMA

1258 Words

"Jef…" Yura bergegas menghampiri Jeffry. Wajah yang biasanya tenang dan ayu itu tak ada lagi. Matanya bengkak, pasti karena banyak menangis. Dan wajahnya tampak khawatir dan merasa bersalah. "Yura? Ngapain ke sini?" "Jef, dengerin dulu penjelasanku. Aku nggak bermaksud bohong sama kamu." "Udah, lah. Kamu pulang aja. Kamu pasti capek, kan. Aku juga mau istirahat. Besok lagi aja ngomongnya." Namun Yura menggeleng keras kepala. Tak mau menuruti Jeffry. Kalau ditunda-tunda, mereka akan bersikap itu tak pernah terjadi. Masalah ini akan terpendam dan malah jadi duri dalam daging. Dia pernah lari dari masalah sekali. Dan lihat, sebesar apa sekarang masalah yang dia tinggalkan di belakang? Dia tak ingin membuat sejarah terulang bersama Jeffry. Meskipun ini berbeda, tapi tetap saja masalah. D

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD