6

1565 Words
Nico dan Mirele masuk ke Caffe hanya karena sekarang ini Mirele ingin membeli Croffle yang sekarang sedang hits. Sedari kemarin ia ingin beli itu dan baru kebeli sekarang dan itu pun ia harus menunggu dan mengantri juga. Kini Mirele masih menunggu bersama dengan Nico pada saat ini tersebut. "Capek ga Lo? Kalo capek duduk aja sana biar gua yang antriin." ujar Nico tersebut kepada Mirele. Meskipun mereka sering berantem tapi jika seperti ini memang mereka terlihat sangat so sweet meskipun bukan pasangan. Bahkan sepertinya pasangan pun juga kalah dengan mereka itu. "Ga, gua belum capek Nic. Santai ae dah lu mah." ujar Mirele ke Nico itu. "Ya udah sini Lo nyender ke gua aja biar ga capek berdirinya." ujar Nico. Kini tampak Mirele sudah menarik tangan Nico dan kini ia menyender ke Nico. Mereka berdua itu membuat beberapa pasangan di belakang mereka menjadi iri dan sekarang tampak banyak cewek yang membandingkan pacarnya dengan Nico. Mereka heran kenapa pacarnya tidak bisa seperti Nico. "Ya elah sayang, terus kamu maunya apa deh sayang?" tanya cowok itu. "Ihh kamu mah ga peka banget sih. Males aku tuh jadinya." ujar si cewek yang sekarang ini ngambek. Tampak si cowok kini bingung pada ceweknya itu. "Lo berulah lagi deh Nic." ujar Mirele kepada Nico masih menyender juga. "Not noly me Rele. Lo juga woy." ujar Nico kepada Mirele tersebut itu. Kini tampak mereka berdua sudah melihat ke arah belakang mereka itu, si cewek seperti masih ngambek. Namun juga tidak ada yang bisa mereka lakukan untuk membantu cowok itu. Mereka pun kini semakin maju dan pada akhirnya sudah giliran mereka untuk memesan. Mereka sudah memesan dan tinggal menunggu jadi. Mereka pun akhirnya sudah mendapatkan makanan itu. Sekarang tampak mereka sudah pergi meninggalkan Caffe itu dan sekarang mereka sudah ada di mobil. Sepanjang jalan menuju ke mobil mereka terus menerus membicarakan pasangan yang tadi ngambek ceweknya karena iri melihat Mirele. Mirele dan Nico memang selalu membahas hal seperti itu karena bagi mereka itu sangat luuc sekali juga. "Lo lihat ga sih yang cowok tadi bener-bener udah takut banget ceweknya marah kayak gitu. Bener-bener kasian banget sih." ujar Mirele kepada Nico dan sekarang ini Nico tampak membahas lagi dengan Mirele sembari ia juga sekarang menyetir menuju ke rumah Mirele tersebut saat ini. Mereka sudah sampai ke rumah Mirele dan sekarang ini Nico mampir tentunya kesana. Sekarang ini mereka sedang makan Croffle bersama-sama. Nico berada disana cukup lama, bahkan ia juga ada disana sampai malam. Sementara itu sekarang Vincenzo sudah berada di dalam mobil menuju ke Club X. Ia sendiri berangkat dari rumah, karena ia juga sudah janjian dengan kedua temannya itu untuk bertemu di Club X saja nanti. Sepertinya teman-temannya itu sudah sampai di Club X karena memang mereka tadi mengirim chat di grup. Vincenzo tampak menjalankan mobilnya dengan laju yang biasa saja. Lagi pula ia juga tidak sedang di kejar-kejar pada saat ini itu. Saat ia kini sedang menjalankan mobilnya itu ia melihat ada satu cowok yang ia kenal, ia menjalankan mobilnya dengan pelan dan ia juga melihat cowok itu. Cowok itu adalah Nico, dan sekarang Nico bersama dengan cewek. Namun Vincenzo tak sempat melihat muka cewek itu karena sekarang ini ia sudah melalui mereka saat cewek itu belum membuka helm yang ia pakai. Namun satu yang Vincenzo ketahui saat ini, cewek itu adalah cewek yang sama yang waktu itu ia lihat membonceng Nico di lampu merah. Ia sangat penasaran dengan cewek itu karena cewek itu yang sepertinya telah membuat Gisa pergi karena patah hatinya kepada Nico. Ia benar-benar tak menyangka bahwa Nico bisa Setega itu dengan Gisa yang masih sahabat mereka. Bukankah jika Nico tidak suka ia bisa bilang dengan baik-baik ke Gisa. Namun sebenarnya ini memang belum sepenuhnya diketahui oleh Vincenzo, ia tidak ingin mendengar apa-apa dari Nico karena ia sudah tidak percaya lagi kepada Nico. Rasanya semua yang akan dikatkan oleh Nico sudah tidak lagi bisa dipercaya oleh Vincenzo lagi hingga ia mendengar apa yang sebenarnya terjadi langsung dari Gisa sendiri. Ia memang sesusah itu untuk percaya pada Nico sekarang. "Gis, Lo sebenarnya kemana. Kenapa Lo ga balik-balik. Gua butuh Lo Gis. Gua perlu tahu apa yang sebenarnya terjadi sampai Lo pergi gini aja Gis. Apa yang udah Nico lakuin ke Lo sebenarnya?" tanya Vincenzo yang tak pernah ada jawabannya jika ia belum bisa menemukan Gisa sampai kapan pun itu. Mobil Vincenzo sudah memasuki area Club X. Ia pun masuk ke dalam dan langsung mencari teman-temannya. Ia tak tahu dimana mereka, jadi ia sedang mencari sekarang ini. Namun saat ia sedang mencari, ia malah didatangi oleh salah satu cewek yang saat Vincenzo lihat, ternyata itu adalah salah satu mantan Vincenzo. Ia bergelayut manja di lengan Vincenzo saat ini. "Hai babe, gabung ke table aku yuk. Kita have fun bareng malam ini babe hehehe." ujar Claire yang merupakan mantan dari Vincenzo itu. Vincenzo tampak tersenyum kepada Claire tersebut juga. "Sorry Claire, for this time no. Gua udah ada janji nih sama temen gua. Maybe next time okay?" tanya Vincenzo kepada Claire dan setelah itu ia melepaskan tangan Claire yang bergelayut manja di lengannya itu lalu pergi meninggalkan Claire yang masih dalam pengaruh alkohol tersebut saat ini. Claire tampak cemberut tapi ia tak hany berhenti disana karena sekarang ini ia sudah pergi dari tempat tadi menuju ke table orang lain yang bahkan tidak ia kenal juga. Memang Claire sudah segila itu sekarang. Kini Vincenzo tampak melewati dance floor dan banyak sekali cewek yang menatap nakal ke arahnya. Mereka seakan-akan ingin menerkam Vincenzo saat itu juga. Namun Vincenzo mengabaikan mereka karena ia cepat ingin sampai di table teman-temannya dan ia butuh minum sekarang. Ia hanya ingin melupakan pikirannya tentang Gisa, dirinya dan juga Nico itu. "Woy Vin, disini." ujar Gevin tampak berteriak di tengah-tengah dentuman musik yang sangat keras. Vincenzo sudah melihat mereka dan kini ia berjalan ke arah mereka. Disana juga sudah ada Tania dan beberapa temannya yang memang ia undang. Vincenzo sekarang sudah sampai di table itu dan ia pun duduk. Tampak ia langsung mengambil salah satu gelas disana dan ia minum. "Kenapa Lo?" tanya Raka yang merasa ada tang aneh dengan Vincenzo saat ini karena Vincenzo seperti sedang kesal. Ia datang dengan muka kesal. "It's okay ga papa kok gua." jawab Vincenzo. Kini mereka sudah menuangkan minuman mereka lagi. Mereka tampak mengobrol juga disana. Club X tidak pernah tidak ramai, setiap hari selalu sebanyak ini orang yang datang. Bahkan jika weekend akan lebih banyak lagi yang datang juga. Sekarang ini tampak Claire yang tadi menggelendot dirinya tersebut. Claire sekarang tampak berada di dance floor dan Claire dikelilingi oleh banyak cowok. Tentu cowok-cowok tersebut sekarang sudah mulai menjamah Claire dengan tangan-tangan nakal mereka. Vincenzo merasa tak nyaman jika itu terjadi pada orang yang ia kenal. Ia pun memanggil Gevin yang sedang minum. "Kenapa Vincenzo? What’s wrong bro?" tanya Gevin tersebut yang sekarang baru saja menegak satu gelas minumannya itu. Ia menatap ke arah Vincenzo tersebut. "Itu, tolongin dia." ujar Vincenzo sembari menunjuk ke arah Claire itu. "Lah itu kan Claire, ya elah ngalaij juga dia ke dance floor gitu. Terus gua harus bawa dia kemana ntar? Kesini?" tanya Gevin digelengi oleh Vincenzo. "Bawa ke table 7 tempat temen-temennya, terus bilang sama mereka suruh balik aja." ujar Vincenzo dan kini Gevin sudah pergi ke dance floor dan melakukan apa yang diminta oleh Vincenzo tersebut pada saat ini juga dia. "Dia itu mantan Lo kan Vin?" tanya Tania kepada Vincenzo tersebut. "Iya, mantan gua." ujar Vincenzo kepada Tania tersebut pada saat ini. "Wah, kok Lo masih perduli sama dia?" tanya Tania kepada Vincenzo. "Karena gua kenal dia, dan manusia harus saling membantu kan?" tanya Vincenzo membuat Tania mengangguk. Sebenarnya Tania ingin bertanya lagi apakah Vincenzo masih nenyukai Claire atau tidak tapi ia tidak berani juga. "Vincenzo itu emang gitu Tan, kalo sama yang dikenal dia baik tapi ya gitu nyuruh orang dia. Tapi juga kalo tadi Vincenzo ga ngomong mungkin sekarang Claire udah dihabisin tuh sama cowok-cowok tadi." ujar Raka itu. Tania tampak mengangguk, ia tahu betul bagaimana Vincenzo sekarang. Ia menjadi semakin tertarik kepada dirinya. Namun ia tidak boleh bergegas sekarang karena sepertinya Vincenzo belum ingin berpacaran lagi saat ini. Sekarang ini tampak mereka menambah minuman lagi disana, mereka juga membeli beberapa camilan disana. Vincenzo sekarang tampak mengobrol dengan Tania yang terus memgajaknya berbicara. Mereka pun berbicara cukup lama, Tania beruntung karena sekarang ini ia bisa disana. Ia bisa mengobrol lama karena memang apa yang sekarang ini dibicarakan Tania bisa disambung oleh Vincenzo. Mereka mengobrol hingga pukul dua belas malam. Mereka pun sekarang memutuskan untuk pulang ke rumah. Vincenzo kini sudah berada di mobilnya dan ia juga sudah mengendarai mobilnya itu menuju ke rumahnya. Sekarang ini tampak ia sudah sampai di rumah dan sekarang dirinya sudah berada di rumahnya. Ia tampak masuk ke dan kamarnya. Sekarang ini dirinya mandi dan tentunya berganti baju juga. Setelah sudah, kini Vincenzo tampak berbaring di tempat tidurnya. Ia kini juga melihat ke arah laci di mejanya itu. Ia membukanya dan mengeluarkan album foto. Album foto yang berisi foto dirinya, Nico dan juga Gisa saat mereka masih bersama dan masih tidak ada cinta diantara mereka. Ia benar-benar benxk ketika ada cinta di antara mereja karena gara-gara cinta itu yang membuat persahabatan itu hancur. Bahkan sekarang ia juga tidak tahu dimana keberadaan dari Gisa karena Gisa menghilang begitu saja tanpa berpamitan lebih dahulu. Ia juga menjadi jauh dengan Nico pada saat ini. Kini Vincenzo menaruh itu kembali dan saat ini ia sudah bersiap untuk tidur.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD