Sekarang ini Vincenzo tampak bersama dengan kedua temannya yaitu Raka dan Gevin tersebut. Mereka sedang berada di Kantin SMA Garuda juga. Tampak Vincenzo hanya makan saja, ini sudah lama Vincenzo menjomblo. Entah kenapa dia sama sekali belum memiliki keinginan untuk untuk berpacaran lagi. Entah lah yang pasti pada saat ini Vincenzo benar-benar malas untuk berpacaran. Ia hanya ingin sendiri dul. Namun jika ia sudah bersemangat untuk berpacaran bisa-bisa mereka semua kaget ketika mendengar kabar bahwa Vincenzo berpacaran dengan si A dan putus, lalu Vincenzo berpacaran dengan si B. Begitulah Vincenzo yang sebenarnya juga.
"Eh ntar malem jadi kan nih ke Club X ?" tanya Raka kepada mereka.
"Ya jadi dong, masa enggak. Btw itu nanti malem jadi kan Tania ikut?" tanya Gevin yang mana memang mereka bertiga ini tidak pernah memanggil kakak kelas yang cewek dengan embel-embel kakak atau kak. Mereka hanya memanggil dengan nama saja seperti apa yang mereka lakukan ke Tania itu.
"Gua belum tanya lagi sih, nah itu orangnya otw kesini." ujar Vincenzo yang mana ia tidak sengaja melihat Tania bersama dengan temannya berjalan kesana. Kini tampak Tania sudah sampai dan sekarang Tania menatap juga.
"Hai guys, hai Vincenzo." sapa Tania yang di jawab oleh mereka tersebut.
"Ntar malem jadi kan?" tanya Tania tersebut dan Vincenzo mengangguk.
"Jadi dong, Lo boleh bawa temen-temen Lo juga kalo mau." ujar Vincenzo dan Tania mengangguk. Teman-teman dari Tania itu sekarang juga sedang sangat senang. Karena Vincenzo membolehkan mereka juga ikut.
Sekarang ini tampak Tania sudah pergi dari sana, Vincenzo sekarang ini membawa minumnya dan mulai beranjak dari meja yang tadi ia duduki itu.
"Lah mau kemana Lo woy?" tanya Raka kepada Vincenzo tersebut.
"Ke lapangan, nanti nyusul aja kalo Lo berdua udah selesai makan." ujar Vincenzo kepada kedua temannya itu dan pada akhirnya sekarang ini Vincenzo pergi berjalan sendiri menuju ke lapangan basket SMA Garuda.
Vincenzo keluar dari kantin, sekarang ini tampak Marisa masuk ke kantin bersama dengan Mirele. Marisa mencari keberadaan dari Vincenzo tapi sama sekali tidak ia ketemui. Ia malah hanya melihat dua orang teman Vincenzo saja. Entah sekarang Vincenzo kemana, padahal ia kesini ingin melihatnya. Sepertinya ini antara Vincenzo sudah pergi atau dia memang tidak pergi ke kantin di istirahat ini.
"Yah kenapa ga ada ya Vincenzo, ya udah deh sekarang kita makan aja yuk Rele. Kesel banget gua sumpah deh." ujar Marisa kepada Mirele tersebut. Sementara Mirele ya tampak biasa saja karena memang ia tidak mengharapkan apa-apa. Ia juga tidak suka dengan Vincenzo, jadi ia tak masalah. Lagi pula dirinya pergi ke kantin juga karena ia lapar, bukan karena ia ingin bertemu dengan Vincenzo seperti yang dilakukan oleh Marisa itu. Sekarang Marisa malah menemukan zonk karena ternyata Vincenzo tidak ada di kantin. Ia juga jadi cemberut, tapi ya tetap dia disana karena mereka juga lapar sekali.
Kini mereka berdua tampak membeli makanan dan pada akhirnya sekarang ini mereka pun sudah mulai makan ditempat duduk mereka itu. Sementara Raka dan Gevin sekarang sudah menyusul Vincenzo yang ada di lapangan basket. Saat mereka berdua sampai di lapangan basket, mereka dikejutkan dengan Vincenzo. Ya, Vincenzo memang ada di lapangan basket sesuai dengan apa yang dia katakan tadi. Namun dengan alasan yang beda.
Jika tadi Vincenzo mengatakan bahwa ia pergi ke lapangan basket untuk bermain basket, berbeda dengan apa yang mereka lihat pada saat ini. Vincenzo tidak bermain basket malah sekarang ini dia seda g bersama satu cewek yang sepertinya itu kakak kelas mereka. Namun tentu tak hanya merka berdua, ada yang lainnya juga. Cewek tersebut juga merupakan salah satu Most Wanted Girl di SMA Garuda. Dia adalah Shakira, entah kenapa Vincenzo bersama dengan Shakira pada saat ini mereka juga tidak tahu. Namun ada kemungkinan jika Shakira merupakan target selanjutnya dari Sang Penakluk.
"Weh katanya mau main basket, eh ternyata..." ujar Raka mendatangi mereka yang kini duduk di dekat tribun paling bawah itu sembari mengobrol juga pada saat ini.
"Hai Raka, Gevin. Ini undangan buat kalian. Datang ya ke birthday party gua lusa." ujar Shakira kepada mereka. Dan kini mereka tahu apa yang dilakukan oleh Shakira disini. Kini mereka pun tampak mengangguk juga.
"Wah siap deh kalo itu mah, kita kan nomor satu kalo datang ke party. Ya ga Rak?” ujar Gevin kepada Shakira dan Shakira kini menganggu sembari tersenyum.
“Yoi dong men, kalo party kita always datang.” jawab Raka saat ini. Kemudian Vincenzo mengajak mereka untuk turun ke lapangan saat ini juga.
"Yok lah kita main, mumpung Lo berdua udah disini." ujar Vincenzo itu. Mereka pun beranjak dari duduknya, untung saja tadi habis makan mereka tidak langsung pergi kesana. Karena jika tadi meeka langsung pergi ke lapangan bisa-bisa nanti mereka sakit perut karena habis makan langsung di buat basketan. Kini mereka sudah pergi ke lapangan basket dan mengajak kakak kelas yang sedang main itu. Untuk kakak kelas cowok yang mereka hormati, mereka akan menggunakan kata bang sebelum nama panggilan.
Hal itu juga berlaku untuk kakak kelas yang pada saat ini didatangi oleh Vincenzo tersebut.
"Bang, main duel yok." ajak Vincenzo kepada salah satu orang disana yang mana merupakan orang yang paling sering mengambil keputusan karena teman-temannya pun semuanya nurut kepada dirinya tersebut juga.
"Boleh deh, satu game aja ya. Lagi pula dah mau masuk juga. Ga dari tadi sih lo ngajaknya." ujar Tytan menjawab ajakan Vincenzo.
“Ya tadi kan ngisi perut dulu bang buat amunisi biar ga kalah tanding hari ini.” ujar Vincenzo tersebut kepada Tytan.
Ya. Yang di dekati oleh Vincenzo dan ditanya oleh Vincenzo itu adalah Tytan, kakak kandung Mirele yang tidak diketahui oleh siapa pun disini. Tytan memang tidak ada masalah apa-apa meskipun ia mengetahui masalah dari Nico dengan Vincenzo. Namun dirinya berusaha untuk berada ditengah-tengah mereka berdua, ia tidak ingin memihak siapa-siapa meskipun memang jujur saja sekarang ini ia lebih dekat dengan Nico ketimbang dengan Vincenzo.
Mereka sudah mulai main dan sisa istirahat itu, lapangan basket terlihat sangat ramai karena para Most Wanted Boy sedang berkumpul untuk duel basket sekarang. Ada Vincenzo dan ada Tytan. Tytan ini merupakan cowok yang sangat digandrungi oleh cewek-cewek yang ada di SMA Garuda, bahkan juga di SMA lainnya. Namun sayang sekali sekarang ini mereka harus mengubur keinginan mereka jika mereka ingin berpacaran dengan Tytan.
Hal itu dikarenakan Tytan sudah sold out alias sudah memiliki pacar. Bahkan pacar Tytan juga ada di SMA Garuda dan sekarang juga sedang melihat Tytan. Ia adalah Clarissa Vania. Clarissa merupakan satu-satunya yang tahu bahwa Mirele merupakan adik dari Tytan di SMA Garuda ini. Clarissa sekarang tampak duduk di kursi pemain karena tadi ia datang bersama dengan Tytan.
Sementara itu sekarang ini Marisa dan Mirele akan kembali ke kelas tapi saat melewati lapangan mereka melihat ada ramai-ramai, akhirnya Marisa menarik Mirele untuk melihatnya. Sekarang ini tampak Mirele terpaksa harus berdesak-desakan dengan Marisa dan juga dengan yang lainnya tersebut itu.
"Aduhh Sa Lo tuh ya kalo mau dempet-dempetan jangan ajak gua dong. Lagian ada apa sih." ujar Mirele yang kini sudah marah-marah pada Marisa.
"OMG Rele lihat deh siapa yang lagi main. Pangeran-Pangeran SMA Garuda woy. Sumpah deh ya ini kalo tadi gua ga ajak Lo kesini bener-bener hidup gua hampa kalo ga liat ini. Coba deh liat Rele. Masa Lo ga kepincut sama keindahan di lapangan. Ada Vincenzo, terus ada Kak Tytan juga OMG. Ah tapi sayang Kak Tytan udah sold out nih. Tapi ga papa masih bisa lihat dari jauh kan ya hehehe." ujar Marisa kepada Mirele tersebut saat ini. Sementara itu Mirele tampak menggelengkan kepala tak percaya kepada Marisa itu.
Mirele terpaksa harus berada disana hingga pada akhirnya bel masuk menyelamatkan dirinya. Kini ia sudah sangat lega bisa keluar dari kerumunan tadi. Kerumunan yang membuat dirinya sangat sesak sekali pada saat ini.
Mereka akhirnya bisa melanjutkan pembelajaran dengan tenang hingga akhirnya mereka pulang. Mirele kini berjalan bersama dengan Marisa menuju ke luar. Tampak mereka sudah sampai di dekat lobby, nanti mereka harus berpisah karena Marisa berangkat menggunakan kendaraan sendiri. Sementara Mirele harus keluar gerbang untuk menghampiri Nico tersebut.
Tampak mereka sudah ada di lobby hingga ada yang memanggil Mirele.
"Mirele.." ujar suara perempuan yang ternyata adalah Clarissa tersebut.
"Eh iya Kak Cla." ujar Mirele kepada Clarissa membuat Marisa bingung. Ia tidak tahu bahwa Mirele kenal dengan Clarissa sampai Clarissa memanggil.
"Udah mau pulang ya?" tanya Clarissa tersebut saat ini, Mirele pun mengangguk dan menajwab Clarissa dengan senyuman yang begitu tulus.
"Kalo gitu kamu hati-hati ya Mirele." ujar Clarissa pada Mirele itu saat ini.
"Iya kak, kakak juga ya. Aku duluan ya kak." ujar Mirele dan kini Mirele serta Marisa sudah pergi dari sana. Sedari tadi Marisa tampak bertanya pada Mirele ada hubungan apa Mirele dengan Clarissa sampai bisa di sapa itu.
"Astaga Marisa, ya namanya juga kakak kelas sama adik kelas. Gua pernah ketemu di luar sekolah. Udah gitu aja Sa." ujar Mirele kepada Marisa.
"Ya gimana habisnya ga meyakinkan banget sih Lo." ujar Marisa itulah.
"Udah ya mending Lo sana ke parkiran, gua udah di jemput nih. Nanti Nico marah-marah ke gua kalo gua lama keluarnya." ujar Mirele dan sekarang Mirele tampak sudsh pergi dari sana. Mirele melihat mobil Nico dan ia masuk.
"Lama bener deh Lo tuh." ujar Nico kepada Mirele dengan sangat kesal.
"Ya sorry tadi ada problem sedikit. Eh tuh mantann sahabat Lo." ujar Mirele sembari menunjuk dengan dagunya ke arah depan dimana ada Vincenzo yang baru saja keluar dari gerbang menggunakan motornya itu.
"Apa sih Lo rese." ujar Nico kepada Mirele dan Mirele kini tertawa ngakak. Mirele suka sekali jika Nico sudah semakin marah seperti ini. Asal marahnya Nico tidak diam tapi malah sewot ia senang karena dirinya bisa menganggu Nico. Kini mereka berdua sudah meninggalkan SMA Garuda untuk menuju ke rumah Mirele, tapi saat di jalan Mirele ingin mampir ke Caffe sebentar.