KUALAT

1121 Words

Johannes mendorong kening Jovanka agar masuk ke kamar. "Lu tidur, jangan lupa sikat gigi, basuh muka, cuci tangan dan kaki habis itu bobo." Jovanka hentakin kaki. "Emang gue bayi apa?" "Emang sejak kapan lu gede?" "Ish, abang." "Wkwkwk, udah tidur istirahat. Gue tau ya, lu sama Aziel segala taruhan tadi." Jovanka melotot. "Tau dari mana? Nggak mungkin kepo dong anda, situ kan bukan tukang kepo, tukang di php in baru anda." "Uhh… gemes deh, bibirnya pengen gue jahit." Jovanka cengengesan dengan dua jari tanda damai (peace). "Muach, love you abang sayang. Hehehe." "Hahh.. sujud syukur banget gue sama Aziel, walaupun murid baru nggak nyangka banget gue bisa ngalahin badung cem ulat gatel__" "Abanggg!" Johannes segera berlari keluar dari kamar, takut diamuk monyet betina. Wkwkwk.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD