Shazia di tarik oleh seorang perempuan muda untuk berganti pakaian. Dia dipilihkan pakaian yang cocok untuk menemani Azril. Shazia tidak bisa berkata-kata sampai dia duduk di depan meja rias. Pakaian lusuhnya entah kemana, sekarang dia sudah menjelma menjadi orang lain. Kemeja dan jas cantik, rok sepan di atas lutut dengan sedikit belahan. Shazia memakai stoking warna kulit dan sepatu cantik. Belum lagi dia di beri perhiasan yang mendukungnya untuk terlihat sebagai sekretaris professional. “Nona, Shazia. Anda di suruh Pak Azril untuk membaca berkas ini.” ucap seorang perempuan kepadanya. Shazia menerimanya dengan wajah tersenyum, ternyata berkas itu berisi beberapa hal yang akan dibicarakan pada rapat nanti. Shazia mempelajarinya dengan cepat. Ini sih gampang, malu sama ijazah kalau ng