History of Matthew

1083 Words
Di tempat terpisah,di rumah Matthew. "Sayang… bagaimana keadaanmu sekarang? Apakah merasa lebih baik? Kemanakah anak muda itu membawamu pagi ini?" tanya Emma "Kau ingin tahu kemana anak muda itu membawaku? Hmm… dia membawaku ke tempat yang selama ini aku nantikan." "Oh ya? Kemana?" tanya Emma penasaran. "Kau pasti tahu jawabannya, tempat dimana aku bisa mencurahkan semuanya." "Owh ke daerah perbukitan ya? Wah, pasti senang sekali ya. Pantas saja saat ini kau terlihat ceria tidak seperti kemarin. Syukurlah kalau kau memang anak muda itu membantumu. Baiklah hari sudah larut malam, aku ingin tidur, ayo kita tidur Matthew, " ajak Emma. "Kau tidur saja dulu, aku sedang asyik menikmati acara di Tv. Nanti aku akan menyusul," balas Matthew. Emma pergi tidur, sementara Matthew masih berada depan TV. Meski mata melihat TV, namun, otak Matthew masih saja mengingat segala peristiwa tadi siang. "Hahahaha… kalian tidak menerima permintaan maaf ku! Baiklah tidak mengapa jika memang kalian tidak menerima maafku. Akan ku habisi kalian semua,lihat saja nanti… kalian pasti akan menyesal,"ancam Matthew Matthew berdiri dari kursi malas dan berdiri di depan kamar tidurnya, hanya untuk memastikan bahwa Emma, istrinya sudah benar-benar terlelap. Cukup lama Matthew berdiri di depan pintu kamar sambil memandangi istrinya yang cantik. Seketika itu juga, perasaan dan pikiran Matthew yang memiliki perasaan dendam pada teman-teman nya berubah menjadi perasaan bersalah. Matthew kembali ke kursi malas dan mengambil foto Matthew bersama dengan ke-empat sahabat nya. "Ah… kalian berempat, aku sangat rindu pada kalian semua,"ucap Matthew. Dengan erat, Matthew memeluk pigura foto tahun 1989. Foto ketika mereka berlima masih bersatu dan menjadi sahabat, dan tak ada kecurigaan satu sama lain. Ya… saat itu di tahun 1989, ketika mereka berempat, Aaron, David, Jethro, dan Matthew, di pertemukan dalam sebuah barak militer. Kala itu mereka masuk sebagai anggota termuda. Keakraban mereka semakin terjalin saat dalam latihan peperangan yang mengharuskan mereka untuk bekerja sama dalam satu tim. Semua pendidikan militer mereka lalui hingga satu ketika terjadi peperangan di wilayah, perbatasan China. Beberapa tentara Amerika Serikat di tugaskan untuk menjaga serta membantu di wilayah perbatasan China. Termasuk salah satunya adalah mereka berempat. Ini merupakan tugas pertama kali di berikan oleh atasan langsung, menjaga perdamaian katanya. Peperangan yang terjadi di wilayah perbatasan di tengarai adanya perebutkan kekuasaan wilayah antara China Utara dengan China Selatan. Perang saudara sudah berlangsung cukup lama, yakni sekitar 1 tahun lamanya. Tiba di wilayah yang di perebutkan, negara China, mereka berempat bertemu dengan seorang biksu yang juga di kerahkan untuk menjaga perdamaian. Mereka memanggilnya dengan Biksu Yen. Para tentara AS di minta untuk berbaur dengan tentara China, dan berbaur juga dengan para penduduk lainnya. Saat itu, keempat sahabat ini menjalin komunikasi dan hubungan baik dengan Biksu Yen. Mereka mengagumi kemampuan berkelahi Biksu Yen yang mampu menangkap musuh tanpa harus menggunakan senjata. Kemampuan Biksu Yen terdengar hingga jendral tertinggi yang menaungi permasalahan perbatasan China,Lucas. Hingga akhirnya Lucas meminta agar Biksu Yen dan para Shaolin mengajarkan pada tentara AS. Dalam situasi menjaga perdamaian terdapat beberapa anggota pemberontakan radikal yang meluas. Anggotanya tak hanya dari negara China saja, tapi dari beberapa negara-negara lainnya juga dan mereka masuk dalam daftar buronan. Dalam misi menangkap kelompok pemberontakan, beberapa pejabat militer tertinggi sudah menyiapkan rencana. Yakni melakukan penyamaran menjadi kelompok pemberontakan. Dengan mengumpulkan berbagai macam data dan informasi terkait kelompok pemberontakan. Beberapa petinggi militer mengerahkan anggotanya untuk menjalankan misi penyamaran ini. Petinggi militer mengerahkan 7 orang terbaiknya, 6 orang di antaranya adalah tentara Senior yang tergabung dalam FBI, dan satu lagi adalah Matthew,anggota termuda di Militer. Awalnya Matthew menerimanya dengan berat hati. Ia tak ingin melakukan penyamaran. Ia takut bahwa hal itu akan mempengaruhi psikologi nya kelak. Namun, para senior memaksanya untuk harus ikut Dalam penyamaran ini. Di tambah ancaman-ancaman yang tentunya akan merugikan pihak Matthew, yakni di copot nya jabatan dan tidak ada lagi promosi jabatan. Ketakutan akan tidak dapat promosi jabatan, maka dengan sangat terpaksa… Matthew menerima permintaan untuk melakukan tugas penyamaran. Matthew berpikir setelah menerima tugas ini, Ia langsung di turunkan ke lapangan dan beraksi. Tapi ternyata tidak! Karena Matthew masih pemula dan belum ada pengalaman, maka ia di gojlok oleh para senior dan pejabat militer lainnya untuk bisa melakukan penyamaran dengan baik. Matthew dilatih untuk bisa menjadi seperti mereka, dimulai dari semua kebiasaan, bahasa, gesture, kegiatan yang sering mereka lakukan, dan pakaian yang sering mereka kenakan. Hanya dalam waktu 3 bulan, Matthew sudah benar-benar menjadi seperti anggota pemberontakan. Dan kini sudah saatnya Matthew pergi berbaur menjadi salah satu dari kelompok pemberontakan. Selama beberapa bulan, Matthew bekerja dengan sangat baik, bahkan hampir tak pernah melakukan kesalahan apapun, baik dalam penyampaian informasi maupun saat menyamar. Dikatakan bahwa Matthew bekerja dengan sangat baik, ia pun di janjikan akan naik gaji 5x lipat dari yang teman-teman nya dapat. Serta di janjikan akan di promosikan sebagai Jenderal tertinggi. Matthew juga di percaya untuk memegang amanah, yakni bisa mengakses seluruh data dan informasi negara AS. Dalam arti, seluruh informasi yang masuk dan keluar harus melalui Matthew. Bahkan segala bentuk kecurangan yang dilakukan oleh para pejabat tinggi pun, Matthew mengetahuinya. Namun… janji hanya sebatas janji, promosi jabatan yang di gadang-gadang akan di berikan untuk Matthew pun pupus, gaji 5x lipat untuk nya pun juga hanya sebatas omongan saja. Matthew pun sempat protes pada petinggi militer, dan jawaban yang ia dapat masih tetap berupa janji dan harapan palsu semata saja. Tidak ada tindakan apapun dari mereka. Para petinggi militer berjanji akan memberikan gaji di akhir bulan, tapi hingga akhir bulan Matthew tetap saja tidak mendapatkan apa yang menjadi hak nya. Stres, kecewa, dan marah menjadi satu emosi yang menggebu di dalam d**a Matthew. Matthew bahkan berani mengancam para Jenderal untuk mengadukan pada pengadilan tinggi militer bahwa hak nya belum terbayar kan dengan penuh. Mendapat ancaman dari Matthew, para petinggi militer hanya bersikap santai serta acuh. Bahkan mereka balik menuduh Matthew menjadi anggota komplotan pembelot. Matthew pun sempat di ancam akan di rumahkan dan tidak akan menerima gaji ataupun pesangon. Melihat sahabatnya yang tertimpa musibah, baik Aaron, Biksu Yen, David dan Jethro berusaha untuk menolong Matthew agar mendapatkan hak nya. Namun, di sisi lain, melihat kekecewaan yang di alami oleh Matthew. Selama ini rupanya, Kelompok pemberontak mengetahui bahwa Matthew hanya di jadikan sebagai boneka oleh tentara militer untuk memata-matai aksi mereka. Untuk membalaskan dendamnya karena sudah banyak beberapa anggota mereka yang di tangkap bahkan di bunuh, mereka pun beraksi dengan mudahnya. Mereka berhasil mencuci otak Matthew dengan mengatakan bahwa ia tak pantas di perlakukan tidak adil. Kaum pemberontak menawarkan akan mendapatkan jabatan tertinggi di sini serta gaji 10x lipat jika Matthew berada di sini dan tidak kembali menjadi tentara.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD