bc

Batas Biru

book_age18+
84
FOLLOW
1K
READ
murder
goodgirl
drama
witty
office/work place
realistic earth
friendship
whodunnit
virgin
naive
like
intro-logo
Blurb

Yes-The Girl Power

Kendatinya seorang wanita adalah makhuk yang mulia, jangan pernah sekalinya seorang pria merendahkan wanita. Wanita itu tidak di ciptakan hanya untuk memuaskan nafsu s*x saja. Hargailah seorang wanita, yang sejatinya adalah pemberi kehidupan, sekolah pertama bagi seorang anak.

Wanita selalu di jadikan object bahan pelecehan seksual oleh pria, hanya karena menggunakan pakaian yang terbuka. Lantas wnaita yang menggunakan baju tertutup dan sopan pun juga di jadikan objet pelecehan seksual. Dan ketika Pria yang dijadikan object pelecehan seksual oleh wanita, lantas siapakah yang di persalahkan?

Apakah tetap seorang wanita yang di persalahkan ? mengapa Pria tidak penah di salahkan ? apakah karena pria itu selalu benar? Mengapa jika seorang pria memiliki pemikiran akan s*x kepada seorang perempuan yang sudah menutup auratnya tidak pernah di salahkan.

Pria memiliki pemikiran s*x terhadap seorang wanita adalah satu hal yang wajar. Lalu mengapa jika itu berbalik kondisinya. Tetap saja wanita yang di salahkan.

cerita di sini mengangkat pesan, agar wanita jangan selalu di persalahkan dan selalu dijadikan object seksual bagi para pria. Sayang dan lindungilah wanitamu dan wanita yang ada di sekitarmu

chap-preview
Free preview
Home PArt 1
Home “Brrrr …Rrrrrr …” hawa dingin di Kota Mohe untuk hari ini dan beberapa bulan ke depan terbilang cukup rendah yaitu -4,29°C berada dibawah titik beku total selama hampir tujuh bulan dalam setahun. Nilai suhu paling ekstrem yang pernah tercatat di Kota Mohe mencapai -52,3°C. Cuaca akan menghangat selama kurang dari 90 hari, beberapa titik di Kota Mohe akan mengalami periode bebas es. “Blue … Apakah kau Sudah mempersiapkan segala dokumen mu untuk bekerja di Amerika Serikat?” tanya Ayah kepadaku. “Iya nanti akan segera ku urus semuanya.” “Jangan sampai ada dokumen yang terlewat, Ok!” perintah Ayah “Kenapa aku harus pindah ke Amerika Serikat? Akuingin di sini saja bersama dengan ayah,” ucapku dengan kesal. “Blue …Kau sendiri kan yang ingin pindah mencari ayah kandungmu di sana, dan memang kau sudah mendapatkan panggilan pekerjaan di sana, lalu apalagi yang kau sesalkan, kau tidak boleh seperti itu. Aku juga sudah berjanji pada ayah kandungmu kalau kau sudah besar, aku akan mengantarmu menemuinya.” “Kenapa nggak dia aja yang membawaku kembali dari sini?” kilahku “Apa kau lupa, kau sendiri kan yang mengatakan kalau kau ingin pergi ke Amerika Serikat dan membuatnya sebuah kejutan untuknya,” Ucap Ayah “Iya tapi saat ini aku memutuskan untuk tidak ingin pergi sendiri, aku ingin Ayah ikut pergi denganku dan tinggal di sana.” “Memangnya kenapa kalau kau pergi ke Amerika dan tinggal sendirian di sana?” tanya Ayah. “Tidak …Au tidak mau kalau aku di sana sendirian, nanti siapa yang akan mengajarai wing chun kepadaku. “Kau kan sudah mahir, masa iya kau tidak bisa berlatih sendirian,” rajuk Ayah “Tidak … Aku tidak bisa, aku mohon, ayah ikut aku ya, please…”gerutuku Ayah kemudian pergi ke luar,entah apa yang ia lakukan. Aku merasa kesal karena aku tak ingin pindah ke Amerika Serikat seorang diri. Aku ingin di temani oleh ayahku, walaupun memang ia bukanlah ayah kandungku. Aku adalah seorang anak gadis dari mantan mariner angkatan laut , yang semasa kecilnya di habiskan di kuil yang terletak di pedalaman kota kecil di China. Aku sengaja di titipkan oleh Ayah kandungku, lantaran Ibu sudah meninggal karena dibunuh oleh komplotan penjahat yang ingin membalas dendam atas meninggalnya pimpinan mereka. Blue di titipkan oleh teman ayahnya yang juga seorang biksu muda yakni Biksu Yen saat usiaku masih 5 tahun. Meskipun Biksu Yen adalah orangyang asing bagiku, akan tetapi dia tetap menjalankan Amanah nya. Dia tetap menjagaku selayaknya aku adalah anaknya. Entah apa yang ada dalam benak dan pikiran Biksu Yen saat menerimaku saat itu, dan entah ap ayang ada dalam pikirannya, Ketika aku sudah mulai beranjak dewasa. Karena tak pernah sekalipun aku diperlakukan tidak terhormat olehnya. Back to me now … Ayah pergi entah kemana, aku tidak bisa menemukannya dimanapun sudut rumah ini. “Mungkin ayah marah padaku, Huh … sudahlah, mungkin memang aku tidak bisa memaksa nya pergi, aku pergi sendiri sajalah,”batinku Aku pergi menyiapkan makan malam untuk kami berdua. Dan masih belum ada tanda tanda ayah pulang. Aku sangat khawtir karena ayah belum pulang. Hari bergganti malam, dan makan malam sudah sedia dihidangkan di meja makan. Aku melihat waktu di jam dinding, sudah menunjukkan pukul 8 malam. Tak berapa lama Ayah kembali. “Ayah darimana saja? Kenapa jam segini baru tiba?” tanyaku khawatir “Maafkan ayah, ayah tidak mengatakan padamu kemana aku pergi.” “Memangnya ayah darimana?” “Aku mempersiapkan segala dokumen, dan mempersiapkan peralatan Wing chun.” “Apakah maksudnya ayah akan ikut pergi besamaku dan tinggal di sana?” “Ya …Ya… Ya …Baiklah aku akan ikut denganmu, kalau begitu kita akan membawa peralatan untuk Latihan di sana, bagaimana?” tanya Ayah “Benarkah ? Horeeee … Akhirnya ayah akan ikut denganku, senangnya hatiku. Iya baawa saja peralatan wingchun nya nanti bagaimana kau bisa latiihan kalau peralatan wing chun nya tidak ayah bawa.” Ungkapku gembira. “Ini dokumennya, dan ini uang yang dibutuhkan untuk membeli tiket,” ucap Ayah smabil memberikan beberapa dokumen dan uang cash sebesar 500 ribu dollar. “Darimana ayah mendapatkan uang sebanyak ini?” tanyaku penasaran “Ayah membuka kursus Latihan Wing Chun selama ini sata kau sedang kuliah di kota,” “Apa ? Benarkah ? Tapi … jadi sleama ini yang ayah berikan uang kepadaku, apakah hasil dari ayah mmbuka kursus?” “Hahaha …, tidak mengapa bukan, toh kau kan anakku.” “Bukankah Ayah kandungku lah yang akan memberikan semua fasilitas dan uang bulanan untukku?” ucapku “Uangyang dari ayahmu, aku tabungkan untuk biaya mu kembali ke Amerika. Dan ternyata, kamu mendapatkan pekerjaan di sana dan di biayai secara gratis oleh kantor pusatmu, karena kamu lulus dengan nilai bagus, maka akan ku pakai saja unag yang selama ini dari ayahmu untukku, bagaimana? Apakah boleh aku memakai uang dari ayahmu?” tanya ayahku dengan raut muka bingung “Tidak apa-apa ayah, lagipula kau kan ada di sana, untuk menemaniku dan kau akan tinggal di sana selamanya bersamaku di sana,” ucapku “Hmm … dan rumah ini harus aku tinggalkan. Baiklah jika memang kau menginginkan aku tinggal di sana, aku akan berbicara kepada para muridku terlebih dahulu,” papar Ayah “Hmmm … ya aku rasa itu memang sangat di perlukan, mengingat kita perginya tidak sebentar.”usulku “Baiklah besok pagi, mereka akan datang, aku akan mengatakan pada mereka,” janji Ayah “Ok … ada baiknya ayha sekarang makan, karena aku sudah memasak makan malam kesuakaan ayah,” ajak ku untuk segera menikmati makan malam yang sudah tersaji di meja makan. “Kira-kira nanti kita akan tinggal dimana? Apa kau sudah mencari tempat tinggal yang pas untuk kita?” tanya Ayah “Hmmm … Sudah, aku sudah memikirkan nya, aku akan menyewa sebuah apartemen yang lokasinya tak jauh dari kantor, sehingga bisa mengirit biaya transportasi. Selain itu di sekeliling apartmen nya juga ramai akan pusat perbelanjaan dan restoran,” “Apartemennya berapa biaya sewa per bulan nya?” tanya Ayah “Hmm … kalau tidak salah sekitar 100 dollar, sudah lah ayah tidak perlu mengkhawatirkan mengenai biaya sewa, yang jelas gajiku cukup untuk biaya hidup kita berdua disana.” “Baiklah setelah makan malam, aku akan mengemasi barang barang yang akan kita butuhkan nanti,”ucap Ayah “Aku juga akan mengemasi barang barang ku, nanti akan ku kirimkan melalui paket untuk barang barang yang ku rasa sangat berat untuk di bawa.” “Hmmm … kalau begitu peralatan Latihan wing chun sebaiknya juga di kirim paket saja ya Blue, agar ringan di bawa, selain itu juga baju-baju mu, ayah rasa, juga sebaiknya di paketkan saja, jadi saat berangkat nanti kita hanya perlu membawa dokumen penting saja dan kita bawa di tas kecil, bagaimana menurutmu ?” usul Ayah “Wah … Ide yang bagus kalau begitu, baiklah, aku telah mencatat alamat apartemen yang akan tinggal.” “Memangnya kamu sudah menngenal orang apartemen tempat kita nanti?” tanya Ayah “Sudah kok ayah, aku sudah mengenalnya, pemilikinya adalah teman kuliah aku, dia yang menawarkan property apartemen, bangunannya masih baru, semua juga masih baru, dan memang ia menawarkan padaku dengan harga ½ dari harga normal,” jelasku “Benarkah begitu?”

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Siap, Mas Bos!

read
17.8K
bc

Tentang Cinta Kita

read
198.3K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
216.2K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

My Devil Billionaire

read
95.4K
bc

My Secret Little Wife

read
113.3K
bc

Suami untuk Dokter Mama

read
19.7K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook