Pemandangan yang ada di depan mata Zeus tentu membuat hatinya begitu bahagia karena ia yang sudah lama tidak melihat kericuhan rakyat negeri Etanio, kini bisa melihat dengan jelas. Tiga orang yang saling menatap dengan tajam membuatnya yakin kalau mereka mempunyai masalah yang besar sehingga sempat ingin adu tinju apabila tidak ada yang melerai. Ia menoleh ketika ada yang menepuk pundaknya, tentu tidak salah lagi kalau ibunya menyuruh ia tidak menonton perkelahian yang tengah terjadi padahal ia ingin sekali melihat kepiawaian si lelaki yang dengan berani menjadi penengah agar permasalahan selesai. “Aku mengajakmu ke sini bukan untuk menonton orang, kamu harus membantuku untuk berdagang. Jangan buat alasan lagi kalau kamu masih lelah, kamu harus memikirkan uang untuk makan esok hari dan ti