20: MEMBANTU SESAMA

1565 Words

Berada di istana terus-menerus membuat Danius merasa bosan, apalagi ia sendiri bingung harus melakukan apa. Semenjak ia mahir mengendarai kuda, mampu melakukan tugas yang biasa dilakukan prajurit untuk mengisi kekosongan hari, kini ia kembali harus merasakan jenuh karena tidak ada hal yang bisa dilakukan. Ia menoleh saat pintu kamarnya diketuk dan tanpa basa-basi, ia pun membukanya dan menatap pelayan yang datang. Mischa, pelayan yang biasa datang untuk memberikan kebutuhan yang kadang ia lupakan. “Ada apa kamu datang kemari?” Danius tidak pernah mempersilakan siapa pun masuk ke kamarnya, khususnya seorang wanita karena tidak ingin ada kesalahpahaman. Ia pun keluar dan menutup pintu. “Aku tidak tahu harus bicara dengan siapa. Kamu cukup mengenalku dengan baik, jadi aku mengharapkan bantua

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD