Harvey tetap tenang menikmati makan siangnya. Yang terpaksa dilakukan di restoran yang hotel tempat ia tinggal, sediakan. Tak mungkin ia bicara dengan pria yang tampak santai mengunyah sajiannya, seolah kedatangannya berkunjung sudah diperkirakan sebelumnya. “Bukankah kau harus menjaga kesehatanmu agar lekas pulih?” tanya Bryan dengan sorot menilai pada sosok gadis yang duduk di depannya. Sejak mereka duduk di salah satu sudut restoran, tak banyak yang dibicarakan Harvey. meski masih merespon dengan baik pertanyaan Bryan, tapi pria itu tahu, Harvey keberatan dikunjungi. Harvey menghela pelan. Diletakkan sendok serta garpu makannya lantas bersidekap. “Aku tak terbiasa menerima kebaikan seperti ini.” Ia segera saja menatap Bryan dengan penuh keengganan. “Ada urusan apa Anda menemuiku?” Br