Menikmati udara pagi di Manhattan yang cukup menyegarkan, yang belum banyak bercampur polusi udara, tengah Harvey nikmati kali ini. berbekal botol minum yang ia bawa ke mana pun, ia berlari pelan mengelilingi taman kota. Tak perlu kacamata atau hoddie yang menutupi hampir sebagian wajahnya. Ia memilih berbaur dengan pengunjung taman yang lain. sesekali menyapa mereka yang mengarahkan kamera padanya. Kendati begitu, ia tetap menunjukkan jati diri sebagai pelaku fashion yang banyak dijadikan referensi dalam hal berpakaian. “Seharusnya aku melakukan hal seperti ini dengan intensitas yang cukup rutin,” gumam Harvey sembari terus berlari. Membiarkan anak rambutnya menyentuh wajah yang lembab karena keringat. “Andai saja bukan karena ancaman Brina, aku tak akan ada di sini.” Kendati kemarin