29. Menyesal

1074 Words

"Apa yang kau lakukan, Zima!" teriakku frustasi pada diriku sendiri. Ya, kini aku baru saja merutuki kebodohanku sendiri dengan keputusan asal yang telah aku buat. Aku masih duduk di depan cermin yang berada di dalam kamar. Menatap wajahku yang terlihat bodoh karena kelakuanku sendiri. Restu dan juga Gladis telah meninggalkan rumah kosku sekitar satu jam yang lalu. Dan sejak kepergian mereka berdua aku tak henti menyalahkan diriku sendiri akibat keputusan yang telah aku berikan. Bagaimana mungkin aku menyetujui begitu saja apa yang mereka minta. Menjadi istri kedua dari seorang Restu Wibisono. Aku memang gila. Tak hanya gila tapi juga bodoh. Wanita mana yang mau menjadi seorang madu? Andai ada orang lain yang tahu, maka tamatlah riwayatku. Mereka pasti akan mencaci maki, tanpa mereka ta

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD