Siapa sangka jika secepat ini mereka berdua kembali datang menemuiku. Iya, siapa lagi jika bukan Gladis dan Restu. Aku pikir saat Gladis memberikan usul untuk mempertemukan kami, hal itu baru akan terlaksana besok atau besoknya lagi. Tapi ternyata, malam ini tiba-tiba saja keduanya sudah berada di depan tempat kosku. Aku sampai dibuat ternganga akan kedatangan mereka berdua. Baiklah, aku tak mungkin lagi bisa menghindar. Hanya bisa menerima kedatangan mereka dan kami mengobrol di kursi yang berada di teras depan. Suasana tempat kosku memang tampak sepi, hanya saja jalanan depan memang sedikit ramai dengan lalu lalang kendaraan orang-orang yang melintas. "Kita bicara di sini saja," usulku. Baik Gladis ataupun Restu tak membantah. Menurut saja dengan apa mauku. Aku dan Gladis duduk saling