Berita Bocor

1201 Words
“ Gi, kamu ngerasa aneh, gak?” tanya Vina sedikit bergeser mendekati Regina yang sedang fokus menyantap makanannya. Gadis itu mengangkat kepalanya dan menatap sang sahabat. “Aneh gimana maksudmu?” Regina menatap sekeliling tapi ia tidak merasa ada yang mengganjal. “Kamu gak merasa orang-orang sejak tadi menatap ke arahmu?” ucap Vina. Mendengar ucapan sahabatnya, Regina kembali menatap sekelilingnya. “Enggka, kok. Mereka biasa saja. ngeliati bagaimana?” Regina kembali menynatap makanannya dengan santai. “Ih kau ini. Peka dikit kenapa! kemungkinan mereka sudah tahu kalau kau sudah bertunangan dengan Roland. Lihat deh di sebelah sana, mereka ngeliat ke arah sini terus,” ucap Vina. Ia bahkan sengaja mengangkat kepala Regina yang sedang tertunduk fokus ke makanannya. “Vina, kau ganggu aja deh. Aku lagi mau fokus makan, nih!” Regina protes karena kesenagannya di ganggu oleh Vina. Bagi Regina, makan adalah hal yang paling menyenangkan. Tidak heran jika gadis itu tidak akan mengindahkan apapun jika ia sedang makan. “Udah dulu dong makannya. Liat, Roland datang, Gi!” Vina sudah heboh sendiri sedangkan Regina malah semakin tidak peduli. “Udah ah, biarin aja mereka. Gak usah pedulikan. Yang penting mereka gak mengganggu kita. Dari pada kau buat masalah lalu orang itu ngebulli aku lagi, gimana? Mending kau icip tuh makananmu kalau tidak aku yang habiskan!” ucap Regina. Ia sebenarnya juga sedang gelisah tapi berusaha ia tutupi dengan terus menyantap makanannya. Ia sudah ingin meninggalkan tempat itu, tapi masih menyayangkan makanannya yang belum habis. Dan Vina malah semakin membuang-buang waktu. “Ih kau ini!” Vina hanya bisa mendengus sebal karena Regina terlalu acuh tak acuh dengan apa yang terjadi di sekitarnya. Mereka pun makan dengan tenang tanpa mempedulikan hal lain lagi. “Eh, liat deh, bukannya ini Regina…?!” Tiba-tiba seseoranh berseru, tak ayal semua orang yang ada di kantin itu menatap ke arah orang yang berseru tadi. “Kenapa liat aku, coba liat di hape kalian masing-masing. Beritanya udah trending loh. Pertunangan anak seorang konglomerat. Putri dari tuan Agata, kalian tahu kan Tuan Agata. Ini kan Regina dan… ya ampun, ini baru berita. Coba kalian baca!” Mereka pun segera membuka ponsel dan melihat kebenaran berita itu. semuanya pun heboh. Ternyata pertunangan mereka sudah terekspos publik dan menjadi pemberitaan yang hangat. Bukan hanya itu, berita tentang tuan Agata yang memang sudah terkenal sebagai miliarder kaya raya yang selama ini menyembunyikan identitas anaknya, mengejutkan publik dengan memperkenalkan seorang yang bertubuh sangat besar sebagai putri kesayangannya. Ini sulit dipercaya. Vina yang sudah waspada sejak tadi langsung menarik tangan Regina dan segera meninggalkan tempat itu setelah buru-buru membayar makanan mereka. Sehingga pada saat orang-orang kembai menoleh ke arah tempat Regina dan Vina, ternyata sudah kosong. Sedangkan Roland yang masih menikmati makannya bersama sang kekasih masih terlihta tidak peduli sekitarnya. “Roland, apa benar kau sudah bertuangan dengan Regina?” tiba-tiba seseorang menghampiri mejanya. Roland menatap ke arah orang itu dengan tajam, “Apa maksudmu?” tanyanya dingin. Orang itu tersenyum lalu memperlihatkan berita yang ada di ponselnya. Roland membaca sekilas berita itu dan kembali menatap orang itu dengan tatapan tajam. “Jika kau hanya ingin menyebar gosip, lebih baik pergi dari hadapanku!” ucap Roland dengan nada dingin. “Tapi ini ada di berita, ini bukan gosip! Kau benar-benar sudah bertunagan dengan Regina, ya?” wah, Roland, ternyata selama ini kau hanya berpura-pura benci padanya, kalian punya hubungan spesial…” Orang itu semakin memprovokasi Roladn yang sudah geram. Roland berdiri dari duduknya dan langsung menarik kerah baju orang itu dengan penuh emosi. “Jaga bicaramu, atau kau akan menyesal!” ancam Roland lalu melepas cemkramannya dengan kasar sehinga orang itu terhuyung ke belakang. Orang-orang mulai heboh dan terkejut kerena baru kali ini mereka melihat amarah Roland. Selama ini Roland terkenal tidak pernah bersikap kasar terhadap siapa pun. Baik tutur kata maupun sikpanya hanya santun dan sopan yang ia perlihatkan. Sehingga orang-orang tentu saja syok melihat sisi lainnya yang sangat berbeda. “Sayang ada apa?” tanya sang kekasih yang sejak tadi menyaksikan kejadian itu. “Kita pergi saja dari sini.” Roland menarik tangan kekasihnya dan membawanya pergi dari tempat itu. Meninggalkan suasana tegang dan heboh yang seketika terjadi di kantin. Roland terus berjalan sambil menarik tangan wanita cantik itu, tanpa memperdulikan jika kekasihnya itu kesulitan untuk mengimbangi langkahnya yang panjang. “Sayang, jangan buru-buru, dong! Kakiku sakit nih…” rengeknya manja. Roland langsung menghentikan langkahnya. Ia mengusap wajahnya dengan frustrasi. “Sebenarnya ada apa, sih? Tumben kamu berskap kasar seperti tadi? aku jadi khawatir…” Roland tidak menjawab, ia hanya menghela nafas gusar. Rupanya berita tentang pertunangannya sudah menyebar. Ia tidak pernah memprediksi beeritanya akan cepat sekali menyebar, mengingat acara pertungan itu hanya mengundang relasi bisnis terdekat keluarga, dan juga tidak ada diantara tamu undangan yang diperbolehkan merekam. Tapi kenapa bias beritanya bocor sampai ke media? Kalau seperti ini harga dirinya yang tinggi itu akan hancur. “Kenapa kau diam saja? sebenarnya apa yang orang itu bicarakan tadi?” gadis itu membuka ponselnya tapi dengan cepat Roland menyambar ponsel itu dari tangannya. “Jangan liat berita hoaks itu, sayang. Itu semua tidak benar!” ucap Roland sedikit panic. Ia masih belum siap menghadapi respon kekasihnya jika mengetahui kebenarannya. Melihta respon Roland yang terlihat panik, gadis itu semakin penasaran tentang berita itu. “Roland, kembalikan ponselku. Jika kau bersikpa seperti ini aku jadi semakin curiga kalau berita itu benar,” ucapnya. Terpaksa Roland menyerahkan kembali ponsel kekasihnya. Gadis itu pun langusng membuka ponsel dan benar saja, berita tentangnya menajadi treding pemberitaan terhangat. Beberapa media meliput berita tersebut, Bahkan di media sosial berita tentang pertunangan putri konglomerat terkaya yang bertubuh besar dengan seorang pemuda tampan yang menjadi berita trending. “Sayang, ini bukan hoaks, kan? kau bertunangan dengan Regina? Dan ternyata Regina itu putri dari orang terkaya di kota ini? a-apa ini benar?!” gadis itu mulai menunutut jawaban. Wajahnya sudah berubah muram dan tegang. Rolang semakin cemas, ia takut jika berita ini akan membuat gadis yang ia cintai akan meninggalkannya. “Sayang, dengarkan aku. Bukankah kau tidak peduli dengan siapapun yang bertungan denganku? Aku sudah bilang kan, tidak akan ada yang berubah dengan perjodohan ini. Aku hanya terpaksa dan itu tidak akan mengubah hubungan kita.” Roland berusaha menyakinkan kekasihnya. “Tapi bagaimana bisa kau bertunangan dengan dia? Bukankah selama ini kalian tidak pernah akur? diantara semua orang di sini hanya dia yang kau benci, kenapa tiba-tiba?” “Aku juga tidak pernah menduga hal ini, tapi tenang saja, semuanya akan baik-baik saja,” ucap Roland. “Aku sebenarnya tidak terlalu cemas karena tunanganmu itu tidak ada apa-apanya dibandingkan denganku. Tentunya kau tidak akan pernah menyukainya meskipun kau menikah dengannya. Aku malah merasa lega, kok!” ucap sang kekasih sambil emmeluk Roland. “Benarkah? Terima kasih karena kau tidak marah dan mau mengerti, ” Rolang membalas pelukan gadis itu dan mencium keningnya. “Buat apa aku marah, aku bahkan sama sekali tidak cemburu. Buat apa aku cemburu dengan seorang monster? Ha,,ha,,ha,,,” keduanya pun tertawa sambil melanjutkan langkah. Sementara itu Regina dan Vina sudah berada di alam mobil. Regina terlihta sudah cemas . “Vina, bagaimana ini? ternyata beritanya menyebar ke mana-mana. Semua orang akan mengenaliku sebagai anak dari tuan Agata dan pastinya aku tidak akan hidup dengan tenang.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD