Tirai Keduapuluh: Ayah Kandung (Kesempatan)

1812 Words

Maxwel mengendarai mobil dengan kecepatan sedang, suasana di dalam mobil terasa sunyi. Dari kursi belakang, terdengar tawa kecil Ara yang sibuk bermain dengan boneka kesayangannya, tanpa menyadari ketegangan yang melingkupi kedua orang dewasa di depannya. Maxwel sesekali melirik Muna, yang duduk di sebelahnya. Pandangan Muna lurus ke depan, menatap jalanan yang terbentang, tetapi pikirannya jelas berada di tempat lain. Mobil melaju pelan, melewati gedung-gedung tinggi dan pepohonan yang berjajar di sepanjang jalan. Maxwel menggenggam setir lebih erat, mencoba mencari keberanian untuk berbicara. "Muna... kamu baik-baik saja?" tanya Maxwel, suaranya hampir tenggelam oleh suara mesin mobil. Namun, Muna tetap diam, tidak memberikan reaksi apa pun, matanya masih terpaku pada jalan di depan.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD