Tirai Kesepuluh: Cinta yang Diuji

1461 Words

Muna duduk di meja kerjanya, matanya terpaku pada layar komputer di depannya. Ia berusaha keras untuk tetap fokus pada pekerjaannya, mengetik dengan cepat dan teliti seperti biasa. Namun, semakin lama, pikirannya mulai terganggu. Suara familiar dari arah pintu mejanya membuatnya menghela nafas dalam-dalam, dan jari-jarinya berhenti menari di atas keyboard. "Mbak Muna, diminta menghadap Pak Maxwel di ruangannya sekarang." Pak Broto memanggil dengan nada tenang kepada Muna untuk yang ketiga kalinya. Muna berhenti sejenak, menatap layar komputernya dengan ekspresi campur aduk antara kesal dan lelah. Dia berdecak pelan, merasa frustrasi dengan situasi yang terus-menerus mengganggunya. "Kalau terus begini, kapan aku bisa kerja? Maxwel... kenapa kamu tidak berhenti mengganggu, sih? Aku kira

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD