Tirai Kesembilan: Pertemuan Tak Terduga

1279 Words

"Sampai kapan kamu akan terus begini, Dimas? Sudah dua tahun, dan aku yakin Muna sudah melupakanmu. Kenapa kamu masih terjebak di masa lalu?" ucapnya dengan nada keras, meletakkan sendoknya dengan kasar ke piring, matanya menatap pria di hadapannya itu. Dimas duduk di meja makan, pandangannya kosong, pikirannya melayang jauh dari kenyataan. Di depannya, istrinya, Raisa, berbicara dengan nada yang semakin kesal, namun Dimas hanya merespons dengan diam. Sudah dua tahun terakhir, Raisa harus berhadapan dengan sikap dingin Dimas yang terus tenggelam dalam pikirannya sendiri. Bahkan dalam tidur, Dimas kerap bergumam, meminta maaf sambil menyebut nama Muna, membuat Raisa semakin geram. "Aku bukan memikirkan Muna, Raisa... Aku memikirkan Ara... anakku." "Ara? Dimas, anakmu dan Muna sudah men

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD