When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Rendra terus berjalan meninggalkan pemakaman. Memasuki mobilnya langsung disambut oleh senyum teduh seseorang didalam sana. Rendra memang menyuruh orang itu menunggunya di mobil.Rendra hanya diam menyandarkan punggungnya di sandaran mobil membiarkan supir yang mengambil alih mobil ini beberapa waktu. Ia merasa lelah atas semua masalah yang datang di hidupnya. Ini seakan ujian Kejadian kemarin membuat pertahanannya terguncang. Tepat dihadapan matanya seseorang itu pergi. Sudah ada janji dalam diri Rendra tidak ada ampun lagi untuk Shabila. Perempuan ular itu harus ditangkap dam Rendra telah menyerahkan ini pada hukum. Rendra jua menyerahkan masalah ini pada grup lain, menurut informasi yang Rendra dengar perempuan gila itu telah menyerahkan dirinya sendiri untuk ditangkap. Rendra m