"Ayo turun." Senja turun terlebih dahulu kemudian menggengam tangan suaminya setelah Rendra berdiri di sampingnya. "Berbicara seperlunya saja." "Senja cuman pengen bicara dari dekat dengan Shabila kak, mungkin saja ada sesuatu yang membuatnya berubah makanya melakukan ini semua. Terkadang Senja tidak ingin mempercayai ini kak tapi luka yang ada di belakang kepalaku adalah nyata mana mungkin Senja mengelaknya lagi kan?" Rendra dapat merasakan tangan Senja mendingin, mungkin kejadian kemarin kembali terulang dalam ingatannya. "Kita masuk." Senja mengangguk kemudian berjalan masuk kedalam membiarkan Rendra yang berbicara dengan pihak kepolisian mengenai maksud kedatangannya, dan disinilah Senja sekarang didepan pintu ruang tunggu. Rendra mendorong pintu lalu menuntun Senja duduk dikursi