6

1078 Words
"Meywinda mana?" Tanya Bayu ketika pulang kerja tidak ada istrinya yang menyambut. "Tadi diatas Mas,mau packing barang buat dikirim, soalnya banyak" Bayu mengangguk lalu berjalan ke lantai atas. Sampai di atas dilihatnya Meywinda sedang sibuk mempacking barang untuk dikirim. Memang cukup banyak barang yang harus dikirim. "Sayang?" Meywinda menoleh lalu tersenyum. Bayu mendekati istrinya yang duduk di karpet sambil sibuk membungkus barang. Setelah mencium singkat keningnya ia ikut duduk di samping Meywinda. "Baru pulang?" "Iya,mau dibantuin nggak?" Tanya Bayu menawarkan bantuan. Meywinda menggeleng. "Kamu mandi terus makan dulu,habis itu istirahat. Aku mau selesein ini dulu terus nganterin kekantornya Dani" kata Mey tanpa menatap Bayu. Sesuatu yang aneh menurut Bayu karena setiap kesempatan Meywinda selalu menatap orang yang diajak bicara. "Nanti aku anterin ya?" "Nggak usah, Mas Bayu istirahat aja,kan biasanya juga aku kesana sendiri" "Yaudah aku bersih bersih dulu" pamit Bayu pada Meywinda. Lalu pria itu melenggang pergi ke kamar mereka. Dilantai atas itu adalah daerah teritorial nya Bayu dan Meywinda. Tika jarang bahkan tidak pernah ke atas. Dilantai 2 ada kamar utama yang ditempati Bayu dan Mey,lalu ada satu kamar yang biasanya digunakan Bayu sbg. Ruang kerja. Dan ruang santai yang dilengkapi tv dan perabot lainnya,yang sekarang Meywinda tempati untuk membungkus beberapa barang,Sedangkan untuk lantai bawah ada satu kamar yang ditempati Tika,kamar pembantu Yang paling belakang dan satu kamar tamu, dapur dan ruang cuci juga. Rumah sederhana yang sudah Bayu siapkan jauh jauh hari sebelumnya ia mengenal Meywinda. Sebenarnya setelah Tika bercerita tentang masalalu Bayu,ada hal mengganjal yang Meywinda rasa. Memang Bayu jujur soal mantan sebelum dirinya yang sudah tahap serius dan tidak jadi menikah,tapi ada part yang Bayu tidak cerita. Mungkin itu tidak begitu penting untuk Bayu,tapi bagi Meywinda semua itu penting dan harus diceritakan. Tanpa diminta ia juga menceritakan semua masalalunya sebelum menikah dengan Bayu. Awal menikah dulu Meywinda sempat ditinggal Bayu sebulan untuk dinas diluar kota. Jadwal cuti Bayu yang cuma beberapa hari membuat Bayu mau tidak mau harus meninggalkan Meywinda dimasa pengantin baru mereka. Kenapa tidak ikut?? Karena Meywinda itu berasal dari Jogja,orang tuanya menjunjung tinggi nilai kebudayaan. Katanya pengantin yang belum 40 hari pernikahan Tidak boleh bepergian jauh,kondangan,takziyah dll. Karena banyak mitos yang beredar,Bayu yang sejak lahir tidak tau hal hal seperti itu terpaksa menuruti apa yang Meywinda mau karena itu permintaan orang tua. "Sayang" panggil Bayu membuat Meywinda terlonjak kaget. Sejak 5 menit yang lalu Bayu sudah berada di dekatnya,menatap Meywinda yang melamun entah memikirkan apa. "Ngelamun apa sih segitunya sampai nggak sadar aku udah dari tadi liatin kamu bengong" "Maaf Mas" "Ada yang kamu pikirin?" Tanya Bayu mengelus rambut Meywinda. "Mau cerita?" Meywinda mengangguk lalu Bayu duduk disampingnya,menunggu Meywinda bicara. "Tapi nanti aja ya, aku mau selesein ini dulu" udah ditungguin Dani sampe jam 5" Bayu mengangguk lalu membantu Meywinda membungkus barang barang yang akan dikirim. Kesibukan Meywinda kalau sedang banyak orderan. Online shop Meywinda menjual barang yang khusus berupa baju,ada baju biasa dan baju muslim. Semua di desain sendiri oleh Meywinda,lalu ia bekerja sama dengan beberapa penjahit. Kalau dulu online shop menjual beberapa barang seperti baju,kosmetik,dan barang lain yang sering dibutuhkan mahasiswa tapi setelah menikah Meywinda lebih fokus ke baju, baru sekarang ia akan mengembangkan sayap dibidang kuliner. "Tumben kamu packing nya di atas, biasanya di kamar tamu bawah,siapa nih yang angkatin barangnya?" "Aku Mas" ucapan Meywinda membuat Bayu menoleh. "Barang sebanyak ini? Emang Tika kemana?" "Tadi aku suruh ke toko alat tulis makanya aku yang angkatin semua sendiri" "Lain kali nggak usah angkat angkat,nggak usah capek capek sayang" peringatan Bayu kepada istrinya. Bayu berusaha menjaga Meywinda,ia tidak ingin istrinya kecapekan, kalau sudah sakit Bayu sendiri yang kalang kabut. Disamping tidak tega ia juga tidak bisa berbuat apa apa. "Iya maaf" "Kenapa minta maaf sama aku, sayangi diri kamu sendiri dulu,sayangi badan kamu,jangan terlalu diforsir,kalo nggak kuat ya minta tolong" kalau sudah begini Meywinda paham pasti ujungnya ngomel. Kalau dijawab pasti panjang juga urusannya. "Iya Mas" *** Setelah mengantar paket ke kantor Dani, Meywinda melaju kan mobilnya ke rumah dengan santai. Tadi Bayu memaksa ingin mengantar tapi Meywinda tolak karena pria itu sejak pagi sudah bekerja otomatis semua terkuras habis tenaganya. Lalu setelah perdebatan yang cukup lama akhirnya Bayu mengalah,menuruti apa permintaan Meywinda. "Mas udah makan?" Tanya Meywinda ketika mendapati Bayu di ruang keluarga di lantai bawah sedang menonton televisi. Bayu tersenyum menyambut istrinya,ditariknya tangan Mey untuk duduk disampingnya. "Nanti ,nungguin kamu" "Masya Allah,aku udah suruh kamu dari tadi dan kamu belum makan juga? Perut Kamu kosong Mas" "Aku nggak suka kalau makan sendiri sayang" Meywinda bangkit lalu menarik tangan Bayu untuk ke ruang makan. Ia mengambil piring lalu mengambil kan makanan untuk Bayu. Sebelum berangkat tadi Meywinda sudah memanaskan makanan itu,ia kira Bayu akan langsung makan. "Kenapa sih seneng banget nyiksa badan,Mas tuh seharian udah kerja,badan pasti capek,butuh asupan,suruh makan aja susah,padahal kamu nggak aku suruh masak,nggak aku suruh belanja" gerutu Meywinda. Bukannya merasa bersalah Bayu justru cengengesan. "Yoman" katanya. Lalu Meywinda menemani Bayu makan. Ditatapnya lekat lekat sosok Bayu yang sedang makan. Ada rasa tidak percaya, saat awal pertama bertemu dengan Bayu, Meywinda tidak akan menyangka akan duduk di ruang makan menemani Bayu. Sama sekali tidak ada dipikiran Mey untuk melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius. Memang sih pandangan pertama Meywinda pada Bayu,bahwa Bayu itu dewasa,ngemong lalu setelah menikah Meywinda tau Bahwa Bayu itu banyak tingkah,manja, seperti anak kecil. Hmmmm pencitraan yang bagus pikirnya. Lalu setelah Tika menceritakan masa lalu Bayu, Meywinda jadi penasaran kebenaran cerita tersebut. Tidak biasanya Bayu menutupi cerita masa lalunya,padahal untuk urusan apapun Bayu selalu jujur. Hal itu pun membuat Meywinda curiga. "Emmm... Mas?" Panggil Meywinda membuat Bayu yang asik makan menoleh. "Aku boleh nanya sesuatu nggak?" "Apa?" "Tapi kamu jangan marah/baper sama aku ya?" Sekarang Meywinda gugup,ia justru tidak percaya diri ingin menanyakan perihal masalalu Bayu. Haruskah masalalu diangkat di obrolan masa depan mereka?. "Apa sayang?" "Nggak jadi ah" "Loh,kenapa gitu? Harus jadi lah" tuntut Bayu. Pria itu penasaran dengan pertanyaan yang akan istrinya lontarkan. Jarang sekali seorang Meywinda akan bertanya saja gugup seperti itu. Keringat dingin Meywinda semakin turun karena gugup. "Soal...." "Soal??" "Masalalu kamu" "Kan sayang udah tau? Apa lagi yang mau kamu tau?" "Lia.. aku mau tau tentang Lia" kini Meywinda bisa bernafas lega,ia bisa melontarkan pertanyaan nya. Sedangkan Bayu tampak kaget dengan pertanyaan Meywinda. Membuat Meywinda memunculkan spekulasi tentang hubungan mereka dimasalalu yang belum Bayu ceritakan. *** Hayyyyy.. Pada suka nggak sih sama cerita baru aku ini. Nggak ada respon,kepengen deh tau gimana reaksi kalian.. Jangan lupa vote,commen dan juga follow ya hehehe.. #indonesiamembaca2020 #watty2020 Septi yulianingrum
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD