7

1226 Words
"Aku males bahas ginian kalau ujungnya kamu diem gini" kata Bayu kesal. Meywinda hanya diam sambil sibuk dengan laptop nya,pura pura sibuk tepatnya. Padahal ketika mereka sedang berdua Meywinda jarang sekali membuka laptopnya. "Sayang,salahku dimana sih?" Tanya Bayu frustasi karena Meywinda hanya diam. Seperti ada sesuatu yang hilang. "Nggak ada salah,udah lah Mas" ketika Meywinda meletakkan laptop dan akan bangkit dari duduknya Bayu menahan tangan itu. Ditariknya pelan sampai Meywinda duduk kembali disampingnya. Kalau sudah seperti itu Meywinda Tidka bisa menolaknya. "Bisa kamu jawab kalau aku lagi tanya?" "Kenapa kamu nggak cerita dari awal sih kalau ternyata kamu udah sejauh itu sama Lia,kamu jadiin aku pelarian?" Tanya Meywinda. Mendengar cerita langsung dari Bayu rasanya memang lebih menyakitkan tapi yang menjadi pikiran Meywinda saat ini apa Bayu menjadi kan dirinya pelarian atas Lia. Mantan Bayu. "Aku nggak pernah jadiin siapapun pelarian ya, buat aku masalalu ya udah masalalu,nggak usah dibawa bawa ke masa depan,disini kita punya masa depan yang masih harus dipikirkan" "Seenggaknya kamu terbuka sama aku Mas,kalau kaya gini aku ngerasa kamu jadiin aku pelarian atas mantan kamu" "Pelarian apa sih sayang, bahkan aku ketemu kamu aja dia udah pergi jauh dari aku, semua sosmed dan nomornya aku blok,semua duniaku udah sama kamu" "Kamu tau sendiri aku gimana sejak ketemu kamu pertama kali? Pas kamu minta aku buat ketemu bapak kamu bahkan aku langsung ambil cuti apa keseriusan aku selama ini masih bikin kamu mikir aku cuma jadiin kamu pelarian?" "Ketika aku milih kamu buat jadi istri itu aku bener bener serius,semua yang lalu udah aku buang jauh jauh sebelum ketemu kamu" tambah Bayu lalu mengecup tangan Meywinda yang ia genggam. "Lagian yang dulu udah biarin aja berlalu, buat aku masa depan aku ya kamu,apa sih yang kita ributkan,kita cuma nunggu allah kasih kita Adek kecil yang ada di rahim kamu,buat apa mikirin yang lalu sayang" Meywinda diam,ia memikirkan ucapan Bayu. "Percaya sama aku?" Meywinda mengangguk lalu Bayu mendekapnya erat. Wanita yang lepaskan dulu sama sekali tidak ada berarti nya dibanding Meywinda yang ia dekap sekarang. *** Beberapa hari setelah obrolan itu Semua berjalan normal seperti biasa. Meywinda juga tidak memusingkan urusan masalalu Bayu dengan Lia. Semua penjelasan Bayu sudah cukup,toh sikap Bayu selama ini juga tidak pernah berubah,sama seperti ketika mereka bertemu dulu. "Tik,kok badan aku pegel ya? Pinggang aku sakit banget" kata Meywinda ketika mereka baru sampai pulang dari kantor pengiriman milik teman Meywinda,Dani. "Mau dipijitin mbak?" Tawar Tika. "Boleh" Lalu Tika mulai memijit Meywinda pelan. Dibagian pinggang Meywinda meringis karena nyeri. "Jangan terlalu keras Tik,pegel banget. Emmm kasih cream aja biar panas" "Mbak Meywinda bulan ini belum halangan ya?" Tanya Tika ketika sadar. "Belum kayaknya,biasanya tanggal 17 sih,udah kelewat beberapa hari kayaknya" "Mungkin Mbak hamil, cek aja Mbak biar nggak penasaran" "Aku nggak mau kecewa lagi Tik,bulan lalu juga sama, nggak tega kalau Mas Bayu tau ternyata aku negatif lagi. Mama juga kayaknya udah nggak sabar,bikin nggak betah Tik,pengen jauh jauh dari pertanyaan kapan hamil Mulu" "Ya siapa tau bulan ini emang rejeki Mbak" "Nanti aja lah,paling ini pegel cuma mau halangan aja,biasanya juga sakit" Tika diam,jika sudah seperti itu berarti Meywinda tidak ingin didebat. Ia juga tau diri sebagai asisten yang tugasnya tidak sepantasnya ikut campur. Beberapa saat kemudian Meywinda tertidur karena pijitan Tika. Lalu Tika keluar,memberi waktu untuk Meywinda istirahat. Wanita itu kalau sudah bekerja pasti lupa waktu,lupa kalau dia juga butuh istirahat. Kadang ia sering memergoki Meywinda mengurut kakinya dengan cream untuk mengurangi rasa sakit. Kalau ditanya jawabannya cuma pegel. Kalau seperti itu Bayu tidak tau, Meywinda sendiri tidak pernah mengeluh tentang apa yang dia rasakan. Ia lebih suka mengerjakan apapun sendiri ketimbang mengeluh. Satu hal yang Tika bisa belajar dari seorang Meywinda. "Mey mana Tik?" Ucapan Bayu membuat Tika sedikit terlonjak. Sedari tadi ia sibuk di dapur menyiapkan bahan untuk memasak nanti sore tiba tiba Bayu sudah ada di belakang nya. "Ada dikamar Mas,tidur" jawab Tika. Bayu mengangguk lalu pergi meninggalkan Tika. Begitu sampai di kamar,dahi Bayu berkerut heran,tumben sekali istrinya tidur di jam jam segini. Biasanya selelah lelahnya dia, Meywinda tidak akan tidur. Bayu duduk di tepi ranjang,menempelkan telapak tangannya ke kening Mey,ia takut istrinya ini sakit atau apa yang membuatnya khawatir. Tidak berapa lama badan Mey bergerak. Bayu mengusap lengan Meywinda lembut supaya tidak kaget. "Mas? Udah dari tadi" sapa Meywinda begitu tau itu adalah Bayu. Ia berbalik karena tadi posisinya memunggungi Bayu. "Baru aja, sayang kenapa? Tumben jam segini tidur" tanya Bayu. Ia mengecup pelipis Mey lembut. "Tadi pinggang ku pegel,dipijitin Tika habis itu ketiduran" "Kamu sakit? Kerumah sakit yuk?" Ajak Bayu yang langsung mendapat gelengan. "Enggak papa Mas, cuma pegel dikit nanti juga sembuh" kata Meywinda. Sebenarnya Bayu tidak setuju. Ia sangat khawatir sesuatu terjadi,dulu sebelum ia menikahi Meywinda, Wahyuni yang tidak lain adalah ibu mertuanya bilang sejak masuk SD wanita itu sering sakit. Tidak sesering juga sih,hanya saja setiap terima raport atau setiap semesteran pasti Meywinda selalu ada absen. Tidak sehari dua hari kadang sampai seminggu. Puncak paling lama Meywinda absen saat dia duduk di bangku SMP sampai sebulan absen,karena absennya itu Meywinda pernah mendapat peringkat bawah,padahal sebenarnya Meywinda itu siswa yang pintar. Hal itulah yang membuat Bayu sedikit kepikiran jika Meywinda merasa sakit sedikit,meskipun Bayu sendiri heran,istrinya itu jarang sekali mengeluh. Mengeluh lelah,badan sakit kalau untuk urusan pekerjaan Meywinda sering cerita. "Periksa ya,kali aja nanti ada apa apa,aku khawatir" bisik Bayu. Meywinda sudah merem melek karena matanya yang sulit untuk diajak kompromi. Maunya sih bangun, menyiapkan makan untuk suami,tapi pijitan Bayu lebih menarik untuk dinikmati. "Nggak usah Mas, udah gih, kamu bersih bersih,mau dibikinin minum apa?" Tanya Mey. "Nanti gampang lah, aku mandi habis itu ke dokter ya" kata Bayu masih membujuk. "Lusa,Mama mau pindah ke rumah Bandung,kamu bakal capek kalau sekarang nggak ke dokter,biar besok udah enakan kalau misal bantu bantu Mama pindahan" kata Bayu. "Kok pindah mendadak Mas? Ada apa?" "Nggak ada sih,katanya mau menikmati masa tua dekat sama anak dan menantunya. Biar bisa setiap saat ketemu juga" Kata Bayu, Meywinda mengangguk. "Ke dokter ya" Meywinda mengangguk. Apa yang Bayu pikirkan ada benarnya. Kalau dia sampai sakit pasti ia Tidak bisa membantu mertuanya bersih bersih pindahan. Bayu tersenyum lalu bangkit untuk membersihkan badannya. Beberapa saat kemudian ia keluar dengan wajah yang sudah segar. Dilihatnya Meywinda masih tiduran sambil memainkan ponselnya. "Yuk" ajak Bayu beberapa saat setelah selesai berpakaian dll. Meywinda bangkit lalu berjalan keluar. "Tik,aku sama Mas Bayu keluar dulu, kalau lapar makan aja,nggak usah nunggu. Yang tadi dimasak aja" kata Meywinda pada Tika. "Iya Mbak" "Mau makan dulu?" Tanya Meywinda. Pasalnya ia tau sejak pulang tadi Bayu pasti belum makan. "Sayang mau makan apa?" "Terserah Mas aja,Mas pasti belum makan kan" "Sayang mau nya apa? Kamu kan tau aku apa aja suka" "Makan nasi aja, tadi siang belum makan nasi kan?" "Belum,tadi gofood gado gado" Bayu membelokkan mobilnya ke salah satu rumah makan. Meywinda memesankan makanan untuk mereka berdua. "Kok aku eneg ya Mas,rasanya kok gini" kata Meywinda ketika baru memakan sesendok makanannya. "Nggak biasanya sayang gitu" kata Bayu. "Mau pesen yang lain?" Meywinda menggeleng sambil meminum teh hangatnya. "Nggak usah mas,lagi nggak enak perutnya" ujar Meywinda lalu menelungkup kan kepalanya di meja sambil menunggu Bayu makan. Bayu sendiri sebenarnya tidak tega melihat istrinya seperti itu. Kalau sudah seperti ini bisa dipastikan kalau Meywinda memang tidak baik baik saja. *** Lohhhaaaaa .. jangan lupa komen like dan follow ya guys, semoga terhibur dengan cerita cerita aku. #indonesiamembaca2020 #watty2020 Septi yulianingrum
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD