8

1008 Words
Setelah periksa beberapa waktu lalu Bayu semakin posesif dengan Meywinda,pasalnya dokter mengatakan di rahim Meywinda ada kantung, kemungkinan akan ada janin yang tumbuh disana. Berita itu otomatis membuat Bayu bahagia bukan kepalang. "Sayang,kamu jangan ngapa ngapain dulu deh,jangan angkat yang berat berat. Minta bantuan Tika kalau nggak bisa,pokoknya hati hati" kata Bayu pada Meywinda untuk kesekian kali. Meywinda yang sedang membuat rekap online shopnya sampai pusing karena setiap waktu Bayu selalu menghubungi nya. "Aku mau belanja Mas,besok kan Mama pindahan biar masaknya dirumah aja,bawa ke Mama udah matang" "Nggak boleh, biarin Tika aja,pokoknya kamu nggak usah capek capek" "Justru kalau kamu larang aku,aku capek lagian aku juga nggak kerja berat,cuma belanja aja Mas" "Iya tapi nanti kamu capek sayang" "Mas aku akan hamil bukan sakit parah,kamu jangan giniin aku" gerutu Meywinda. Bayu menghela nafas pelan. "Aku mau yang terbaik buat calon baby kita sayang,anak pertama kita" lalu Meywinda memilih mengalah untuk menuruti ucapan Bayu. Sudah paham bagaimana tabiat seorang Bayu. Terpaksa seharian ini dia menyuruh Tika untuk kesana kemari. Tika sendiri yang tidak bisa mengendarai mobil terpaksa bolak balik ke pasar dengan sepeda motornya,untung jarak pasar dari komplek tidak begitu jauh. "Maaf ya Tik, kamu jadi repot gini" kata Meywinda ketika membantu Tika menurunkan barang belanjaan pesanannya. "Nggak papa Mbak,daripada Mbak Mey yang pergi sendiri,Mas Bayu bisa marah" kata Tika. Memang asistennya itu sudah paham dengan Bayu. Apalagi kalau menyangkut urusan Meywinda. "Mbak Mey mau dimasakin apa?" "Lagi nggak pengen apa apa Tik,nanti aku masak sendiri aja deh" kata Meywinda lalu berjalan naik ke lantai 2. Ia sibuk urusan bisnis online shop nya dan juga ada beberapa project baru yang menanti. Besok adalah hari dimana mertua/Ibu dari Bayu pindahan. Bayu sudah mewanti wanti untuk tidak ikut andil dalam urusan pindahan tersebut,ia sudah meminta Tika untuk membantu, walhasil Meywinda yang biasanya jadi seksi sibuk hanya bisa pasrah ketika Bayu mengeluarkan ultimatum nya. "Assalamualaikum, Ya Mas?" Sapa Meywinda ketika dering telfonnya berbunyi,ia langsung mengangkatnya ketika tau itu adalah Bayu. "..." "Mau dimasakain apa?" "..." "Nggak papa lah,aku malah seneng,nanti biar aku datangnya bareng Tika,jadi nggak repot bawanya" kata Meywinda. "..." "Waalaikumsalam" *** Pagi nya Meywinda sudah sibuk di dapur membantu Tika menyiapkan beberapa masakan untuk dibawa kerumah mertua. Bayu belum bangun, Meywinda sendiri tidak tega membangunkan Bayu karena ia tau pria itu baru saja sampai pukul 2 pagi. "Mbak ini mau ditaruh mana?" Tanya Tika menunjuk lauk yang sudah Mey buat tadi. "Ambil kotak makan aja dilemari, biar nggak repot nanti" Tika lalu mengangguk mengambil kotak makan yang Meywinda bangun. "Ini dibawa semua mbak?" "Iya bawa aja,nanti kita kan makan disana,sayang juga kalau ditinggal nggak ada yang makan" Setelah Meywinda menyelesaikan satu masakannya, ia pamit pada Tika untuk naik ke kamar. Ia akan membangun kan Bayu untuk mandi dan setelahnya pergi kerumah Mamanya. Dibukanya korden yang menutupi jendela kamar mereka. Kemudian Meywinda mendekati Bayu yang masih telungkup tidur. "Sayangku, bangun yuk,katanya mau kerumah Mama" kata Meywinda lembut sembari mengelus rambut hitam legam milik Bayu. "Hmmmm" "Udah siang loh Mas,nanti keburu truk nya datang ,kamu nggak bantuin nurunin barang" Kata Meywinda. Bayu tampak bergerak,bukannya bangun ia justru menggeser kepalanya untuk telungkup di pangkuan Meywinda,sedangkan Mey masih mengelus rambut Bayu. "Mas?" "Bentar sayang, kaya gini dulu" untuk beberapa menit Meywinda menuruti ucapan suaminya. Mungkin Bayu masih mager,pikirnya. "Nanti nggak usah capek capek dirumah Mama, biar Tika sama yang lain aja" ucap Bayu tiba tiba. "Iya Mas,udah ih cepetan mandi,udah siang ini" lalu Bayu bangkit dari tidurnya dan berjalan kearah kamar mandi. Sedangkan Meywinda membereskan tempat tidur dan membersihkan ruangan seadanya. *** Efek yang ditimbulkan ketika Bayu berbicara dengan Mamanya bahwa Meywinda sedang mengandung adalah Heboh. Mama Bayu yang memang sudah mendamba adanya cucu sempat menangis terharu dan memeluk menantunya erat. Beliau juga menyuruh Meywinda untuk tidak capek capek. Bayu pun setuju,ia juga baca dari beberapa artikel bahwa ibu hamil itu gampang capek dan rawan keguguran apalagi masih trimester awal. "Kamu duduk aja,nggak usah bantuin apa apa" kata Bayu ketika Meywinda hendak mengambil beberapa figura untuk dipajang di ruang tengah. "Iya Mas,ini cuma ngambil aja" kata Meywinda cemberut. Meskipun begitu ia tidak marah karena Meywinda tau semua itu untuk kebaikan dirinya dan calon anak mereka. Lantas ia menuruti ucapan Suami dan ibu mertuanya. Sampai sehari mereka membantu Mama Bayu pindahan. Bayu tampak lelah karena dirinya yang paling banyak bekerja,mengangkat benda berat seperti kursi,meja yang dirasa Mamanya tidak sesuai maka Bayu yang mengangkatnya. Tika juga capek karena dia juga tim sukses acara pindahan tersebut. Malamnya setelah semua selesai Bayu memutuskan untuk menginap. Disamping Mamanya belum ada teman ia juga lelah,ia yakin Tika juga sama. "Capek ya Mas? Mau dipijit?" Tawar Meywinda begitu masuk kamar dan menemukan Bayu sedang duduk di sofa sambil memijat kakinya. Bayu menoleh lalu mengumbar senyum manis "Sini sayang, kamu dari mana?" "Habis bantuin Mama dikamar, sini aku pijitin" Bayu malah menggenggam tangan istrinya. "Nggak usah,nanti kamu capek, kasih minyak urut aja ya" Meywinda mengangguk lalu mengambil minyak urut yang selalu ada di tasnya. "Maaf ya Mas aku nggak bantuin apa apa,sampai kamu capek gini, aku juga kasihan sama Tika" kata Mey sembari mengoleskan minyak pada kaki Bayu. "Apaan sih sayang,aku nggak mau kamu capek capek makanya aku yang minta kamu buat nggak bantuin. Lagian yang sibuk nyiapin makan siapa kalau bukan kamu?" "Ya kan aku maunya bantuin ngurusin semuanya. Nggak cuma makan aja. Maksudnya beresin apa lah,biar aku nggak nganggur" "Sayang, kesehatan kamu lebih penting. Akan ada calon baby di rahim kamu. Dengan kamu nggak repot dan nggak capek ngurusin semuanya itu udah membantu aku juga. Lagian ini juga demi kesehatan kamu juga kok" kata Bayu mencoba memberikan pengertian. Sedikit banyak ia juga sering membaca beberapa artikel tentang ibu hamil trimester pertama. Bergerak sedikit saja sudah lelah. Ia paham istrinya itu tidak bisa diam makanya ia tidak ingin Meywinda sibuk mengurusi semuanya. "Tapi Mas.." "Udah nggak usah dipikirin ah,sini tiduran" *** Yes,akhirnya bisa next. Semoga ada yang nunggu dan penasaran sama ini story' ya. Semoga respon kalian bagus dan bikin aku semangat buat next terus.. Jangan lupa vote,comen karena itu adalah modal semangat aku. Salam kenal #indonesiamembaca2020 #watty2020 Septi yulianingrum
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD