3

1566 Words
Acara pernikahan Reka,anaknya Budhe Wati berlangsung sakral. Setelah ijab Qabul tadi pagi yang bertempat di rumahnya di Kaliurang,pengantin selanjutnya dibawa ke salah satu gedung resepsi yang tidak jauh dari sana. Dekorasi di gedung pun tampak begitu elegan dan juga mewah. Para keluarga pun sengaja dibikinkan seragam yang serasi dengan sang pengantin. Meywinda tampak anggun dengan kebaya berwarna cream dengan bawahan batik span yang membungkus kaki jenjangnya. Meskipun tubuhnya sedikit pendek tapi tidak membuat Meywinda terlihat pendek, ia memakai sepatu balet berhak rendah karena Bayu yang melarang jika memakai yang tinggi,pernah sekali Winda memakai hak tinggi saat acara keluarga di Bandung kemudian karena tidak hati hati Meywinda jatuh dan kakinya bengkak,membuatnya tidak bisa berjalan hampir 2bulan. Walhasil Bayu melarang keras Mey memakai hak tinggi lagi. Rambut sebahunya disanggul ala Meywinda, ia mengepang nya lalu ditekuk ke atas asal,tak lupa ia beri aksesoris tambahan seperti bunga bunga kecil. Walaupun begitu sanggulan Meywinda menjadi sorotan pada keponakan yang ingin dibuat seperti itu. Bayu, tidak kalah kece. Ia memakai batik seragam keluarga berwarna coklat. Ia memakai celana bahan slim fit berwarna cream yang cocok dipadukan dengan batiknya. Rambutnya ia sisir rapi ke belakang. Sepatunya ia memakai sepatu saat resepsinya dulu. Tadinya sih mau pakai sneaker couple dengan Meywinda tapi tidak jadi karena ia tau ini acara keluarga. Setelah acara resepsi dan juga berfoto ria, mereka lalu melanjutkan makan bersama sebelum pulang kerumah. "Berhenti dong Mas liatin Mbak Winda nya,kita nih sebagai kaum jomblo fisabilillah kan pengen" celetuk Dian,sepupu Meywinda yang lain. Bayu yang memang sedari tadi memandang Meywinda tersenyum. Para keluarga yang satu meja dengan mereka juga mengulum senyum simpul melihat kelakuan para muda mudi. "Apaan sih yan" kata Meywinda yang terlihat malu malu. Dibawah meja,tangan Bayu sudah menggenggam erat sebelah tangannya yang tidak memegang sendok. "Kamu cantik, aku nggak bisa berpaling" bisik Bayu pada Meywinda yang sontak membuat pipi itu merah merona. "Apaan sih Mas, malu" jawabnya. Bayu tersenyum melihat reaksi istrinya yang terlihat lucu. *** Setelah beres urusan Reka dan pernikahan nya. Bayu dan Meywinda memutuskan untuk pulang kerumah ibu,sedangkan Ibu dan ayahnya turut serta membantu di rumah Budhe Wati,tadinya Meywinda ingin ikut tapi melihat istrinya yang terlihat lelah Bayu mengajaknya pulang. Dan itu sudah tidak bisa diganggu gugat jika Bayu sudah meminta. "Besok masih ada waktu buat jalan, mau pergi nggak? Apa mau istirahat aja?" Tanya Bayu sambil memainkan ponsel nya. Begitu sampai pria itu melepas atribut lalu tiduran ditempat tidur, sedangkan Meywinda sibuk membersihkan make up yang menempel di wajahnya. "Boleh, Mas mau kemana?" Kata Mey antusias. "Gimana kalau kepantai, malamnya mampir Malioboro,kali aja kamu mau beli sesuatu" Meywinda tertawa membuat Bayu heran. "Mas aku itu lahir disini,tinggal disini sebelum kamu bawa aku ke kota kamu,aku udah hapal Malioboro itu kaya apa,ngapain kesana,kalau ada yang mau dibeli juga apa sih nggak ada yang buat aku suka kecuali makanannya ehehehh" jawabnya membuat Bayu tersenyum. Memang sih istrinya itu sangat suka makan,tapi herannya badannya segitu segitu saja. Tidak kurus,tidak juga gemuk, setelah menikah yang Bayu lihat malah semakin montok,karena ia permak beberapa bagian hahahaha.. you know lah ? "Yaudah kesana aja,kulineran" "Oke deh Mas" lalu Meywinda meneruskan membersihkan make upnya. Beberapa saat kemudian ia mendekati Bayu yang masih tiduran. "Mas bukain kebaya belakang dong,aku nggak bisa" pintanya. Bayu mengalihkan pandangannya. Dilihatnya Meywinda sudah berbalik membelakangi Bayu. Memang kebaya Meywinda berkancing dari belakang dan jumlah nya cukup banyak,sewaktu memakainya pun Bayu harus membuang beberapa menit untuk itu. Setelah lepas Bayu justru memeluk istrinya dari belakang erat. Sesekali ia menciumi pundak Meywinda yang sudah tidak ada alasnya karena kebaya bagian belakang sudah lepas kancing. "Mas geli" cicit Meywinda. "Kamu cantik,bikin aku nggak bisa jauh dari kamu" bisik Bayu ditelinga Meywinda. "Udah dong Mas,aku mandi dulu ,bau" kata Meywinda seolah berbisik karena terlalu geli dan juga merinding karena Bayu. "Aku mau kamu" kata Bayu lalu melanjutkan ciumannya ke leher Meywinda,titik sensitifnya. "Iya nanti,setelah mandi Mas" Bayu yang memang sudah ingin tidak mengindahkan kata kata Istrinya. Ia justru membalikkan badan Mey lalu ditunaikan hasrat yang sedari ia tahan. Sebenarnya sejak pagi ia sudah menahan ini,tapi karena akan ada acara penting Bayu menahannya,dan sekarang ia sudah tidak tahan lagi. Yang Meywinda lakukan hanyalah pasrah karena Bayu adalah suaminya,itu haknya. *** "Mas bangun yuk,makan dulu,mau dimasakin apa makan diluar" panggil Meywinda pada Bayu yang masih berselimut manja. Setelah kejadian tadi mereka tidur,baru saat Maghrib Meywinda bangun karena rumahnya tampak gelap,terlihat sepi karena Ibu tadi sempat mengirim WA bahwa akan menginap dirumah Budhe bersama ayah. Agung,kakak pertama Meywinda yang tinggal di Surabaya juga langsung pamit pulang karena pekerjaan nya yang tidak bisa ditinggal. Sedangkan Rahma,adik Meywinda tidak pernah pulang karena kuliah dijakarta,sekarang sedang pertukaran pelajar di Adelaide, Australia. Karena jarak juga Rahma tidak bisa hadir di pernikahan Reka. Fyi, Meywinda itu 3 bersaudara, ada Agung, kakak laki lakinya yang sudah menikah dengan Fani. Mereka sudah dikaruniai 2 anak perempuan yang masih kecil,mereka tinggal di Surabaya karena Agung yang ditugaskan di kantor pajak daerah Surabaya. Lalu Meywinda yang baru 6 bulan lalu melepas masa lajang. Dan terakhir Rahma yang masih menempuh pendidikannya. "Euhhhhh" Bayu menggeliat. "Mas mandi,udah aku siapin air hangatnya,habis itu kita makan" kata Meywinda lembut. Kebiasaan kalau membangunkan orang dengan lembut. Ia tau kalau orang bangun tidur itu pasti nyawanya belum kumpul semua. "Jam berapa sayang?" "Jam 7" "Bapak sama Ibu udah pulang?" "Tadi Ibu WA ,katanya nginep" Bayu mengangguk pelan. Ia bangkit dari tidurannya lalu duduk bersandar di kepala ranjang, mengumpulkan nyawanya. Meywinda membuka tas untuk menyiapkan pakaian Bayu. "Mau aku masakin apa makan diluar" Bayu berpikir, istrinya pasti lelah. Toh ia memasak hanya untuk mereka berdua jadi lebih baik mereka makan diluar. Meskipun ia tau rasanya tidak akan seenak masakan istrinya. "Makan diluar aja,aku mandi sama sholat dulu" Meywinda mengangguk. Ia duduk menunggu Bayu di sofa yang ada di kamarnya sambil mengecek ponsel. Sejak pagi ia tidak sempat mengecek apapun karena sibuk dengan urusan pernikahan Reka. Tidak berapa lama Bayu keluar dari kamar mandi dengan segar. Ia memakai pakaian yang sudah istrinya siapkan. Kemudian menunaikan ibadah sholat sebentar. "Mau makan apa?" Tanya Bayu duduk disamping Mey yang masih asik dengan ponsel. "Mas maunya apa?" Tanya Meywinda balik. Bayu mengecup pipi kanan Mey lalu tersenyum. "Aku mah apa aja doyan, sayang tuh yang suka susah. Kalau aku yang pilih kamu setengah hati nanti makannya" "Gimana kalau nasi goreng" "Boleh" Lalu mereka keluar mencari penjual nasi goreng kesukaan Meywinda yang jualnya tidak jauh dari rumahnya. Nasi goreng langganan Meywinda saat ia masih tinggal di Jogja. "Yang bikin beda emang apa?" Tanya Bayu ketika istrinya keuhkeuh mau makan disana. Menurut Bayu penjual nya bersih meskipun jualannya dipinggir jalan,tidak seperti pedagang kaki lima yang jorok itu. "Banyak sate satean,nanti aku pilihin" kata Mey sambil senyum. Tidak berapa lama pesanan mereka datang. Lalu Meywinda memesan beberapa menu sate satean yang ia hafal tanpa melihat buku menu. Seolah menu itu sudah hafal dikepala nya. "Mas lapar ya?" Tanya Meywinda ketika melihat piring Bayu yang sudah hampir habis. "Habis olahraga lapar juga" jawabnya. Olahraga yang Bayu maksud adalah kegiatan mereka tadi. Butuh waktu beberapa menit saja untuk menyelesaikan pesanan sate satean Meywinda. "Makan Mas, enak loh" kata Meywinda mempersilahkan. Ada sate ayam,sate kulit ayam,sate telur,sate usus,sate bakso,sate sosis... Pokoknya yang Meywinda pesan adalah paket komplit. Selain besok sudah pulang ke Bandung, Meywinda pasti akan rindu menu ini. Salah satu menu wajib Mey ketika berkunjung sejak kepindahannya. "Aku seneng kalau liat kamu makan banyak gini?" Kata Bayu memandangi Meywinda makan. Meskipun sedikit lama karena Meywinda yang lebih sering mengaduk aduknya saja. "Nggak sering sering bisa kesini makanya aku pesan banyak" "Mas mau nambah?? Mumpung masih disini?" Tawar Meywinda yang dijawab gelengan halus. "Habis ini langsung pulang?" Tanya Bayu. "Mampir ke supermarket ya,mau beli cemilan. Malam ini mau nonton film aja" kata Meywinda yang langsung diangguki Bayu. Sesuatu yang Bayu tidak bisa menolak sejak pernikahan mereka. Apalagi hanya permintaan kecil,asal Bayu bisa mengabulkan,kenapa tidak. Atau Dasar nya Bayu yang memang sudah terlanjur cinta dengan Mey makanya apa yang ia minta pasti dikabulkan. Terlebih dari kecil Bayu itu sendiri,tidak ada saudara. Setelah menikah Bayu kadang lebih senang memanjakan Mey sebagai mana adiknya,kadang Meywinda sering protes karena Bayu yang kadang membuatnya malu, menganggap nya anak kecil. Sempat waktu itu Meywinda protes tapi tidak diindahkan Bayu. Ia justru bercerita tentang ia yang tidak punya adik dan bagaimana usaha Mamanya untuk memberikan teman untuk Bayu. Walhasil membuat Meywinda tidak tegaan lalu membiarkan saja Bayu seperti itu. Selepas makan,mereka mampir ke tempat supermarket seperti yang Mey mau. Lalu pulang kerumah dan bersiap menonton film bersama. Mereka menonton di kamar Mey. Mereka duduk di karpet ditemani beberapa cemilan dan minuman yang Mey buat tadi. Sebelumnya Meywinda sudah berganti baju tidur piama,katanya biar enak nontonnya tidak resmi. "Film apa sayang?" Tanya Bayu yang lebih senang memeluk Mey dari samping dan memainkan rambut sebahu istrinya. "Mas liat aja,aku lagi fokus liat nih" kata Meywinda. Bayu terkekeh pelan mendapati respon tersebut.Ia mendekap Mey lembut,sedangkan di empunya yang sudah paham kebiasaan tersebut hanya membiarkan saja sambil fokus pada film dan juga cemilan di tangannya. Bayu hanya fokus pada objek yang dipeluknya,tidak begitu memperhatikan film. *** Akhirnya selesai juga part ini. Jangan salfok sama adegan +++ diatas ya.. ceritaku mungkin ada kaya gitu nya kalau cerita yang aku buat tentang yang udah nikah. Tapi tenang aja guys gak sampai parah kok,cuma ada dikit dikit aja,sebisa mungkin aku sensor. Kalian masih dibawah umur gais. Sekian cuap cuap nya. Jangan lupa vote,commen, dan juga follow ya. Aku otw 10k follower. Terima kasih Septi yulianingrum
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD