Bertemu Dengan Dewi

1046 Words
Karena pertemuan waktu itu gagal karena ulah Danu yang menyerang tanpa ampun, akhirnya Risna janjian keesokan harinya. Mereka pun seperti biasa bertemu di cafe xx. "Eemh, ni orang.. emang kenapa sih kamu, kemarin gak dateng? katanya ngajak janjian, malah kamu sendiri yang ngebatalin" tanya Dewi to the poin tanpa basa - basi. "Hhuh, itu dia Wi, memang aku mau nemuin kamu dan tadinya aku mau minta tolong lagi sama kamu" "Buat.." "Buat ke mbah dukun lagi, soalnya gini, aku kira susuk yang aku pake sudah nggak mempan lagi, eee.. tahunya malah tambah dahsyat, kemarin aja mas Danu menggempur aku sampe kelelahan, bayangin aja gak ada puasnya tuh orang sehari semalam aku harus ngelayanin dia tulang sampe pada mau remuk, makanya aku nggak bisa datang lemes banget, gila... nggak" bisik Risna menjelaskan semuanya sambil mendengkus kesal membuat Dewi tertawa terbahak. "Aje busyeeet..., ha ha ha emang kamu itu ada - ada aja deh, tapi.. masa iya sih segitu amat.. padahal kalau aku mah biasa aja tuh, malahan aku yang bernafsu tapi ya.. sebatas wajar aja sih, ngga kayak gitu.." tanya Dewi yang terus tertawa membuat Risna kesal dibuatnya "Udah, deh jangan malah ngeledek, kamu aku ajak ketemuan untuk nyari solusi" "Ha.. ha solusi apa sih, itu tandanya mas Danu itu gakk mungkin berpaling dari kamu, dia pasti cinta mati sama kamu, karena service kamu yang memuaskan, berarti masalah kelar kan?, eh bentar.., dulu kamu kan gencar banget ngedeketin mas Danu sampai - sampai harus..." kata Dewi tidak melanjutkan karena dipotong Risna "Ssst..., aku merasa bosan dan ingin mengakhiri semuanya dengan mas Danu Wi, akhir - akhir ini tidak ada cemistry dengan mas Danu, apalagi aku malah disuruh punya anak, banyak lagi.., emang aku ini pabrik apa?, coba deh kamu bayangin hidupku bakal kayak gimana, bukan impianku kaya gitu mah dan kamu tahu Wi... malah aku ingin sekali tidur dan hidup dengan kliennya, namanya Pramudia pria kaya raya dengan aset di mana - mana, kalau sama yang satu ini jangankan cuma diajak jadi patner ranjang, diajak nikah pun aku mau" jelas Risna berbisik takut terdengar orang lain. "Yaudah, tinggal gebet aja, gampangkan?, trus yang jadi masalah apa?" "Justru itu Wi, tidak segampang itu, Pramudia udah punya istri cantik, dia sangat mencintainya, malah yang paling parah lagi mereka umbar kemesraan di depanku, dengan cipokan gitu, bikin gerah kan" "Kamu itu.. Risna.. mas Danu aja istrinya bisa kamu singkirkan, masa ini gak bisa, ya cara lama pake dong" "Apa..?" "Guna - guna, kaya yang kamu lakuin sama istri mas Danu dong, selesai masalah" "Iya, juga sih..thanks for ide my best friend, i like it" "Ok.., no problem" "Ok, kalau udah gak ada lagi yang di bicarakan aku pamit ya Risna.. suamiku jam segini udah mau pulang, oh ya.. gempuur teruuus" goda Dewi sambil tertawa "Ish, dasar kamu ya..udah pergi gih.. btw ttdj ya.." gerutu Risna dan Dewi pun pergi sambil tertawa membuat Risna kesal. Setelah kepergian Dewi, Risna pun pulang mencerna semua ucapan Dewi. "Ternyata ada benarnya juga omongan Dewi, oke sekarang aku harus menyusun rencana mengundang mereka makan malam trus kumasukin tuh makanan istrinya dengan serbuk guna - guna yang di berikan si mbah dukun jadi deh tuh kulit melepuh bernanah dan bau busuk, akhirnya di buang tuh istrinya dan Risna Pramudia bersama untuk selamanya tanpa ada pengganggu tentunya... hihi good job Risna, kamu emang selain cantik dan mempesona juga wanita yang cerdas" kata Risna bermonolog sendiri sambil mengibaskan rambutnya. "Nngak sia - sia aku ketemu Dewi" celoteh Risna sambil s3 alias senyam senyum sendiri hingga tidak menyadari kedatangan Danu yang siap menerkamnya. Tangan Danu memeluk pinggang Risna yang ramping, hidungnya mulai mengendus bagian sensitif Dewi membuat Dewi terperanjat kaget. "Sayang, kapan pulang kok gak ke dengeran tahu - tahu udah meluk aja, kamu sekarang emang udah kaya jaelangkung ya, selalu bikin aku spot jantung" rajuk Risna dengan muka kesal, namun yang di tanya bukannya jawab malah ngerjain Risna dan menggempurnya kembali, namun Risna tidak bisa menolaknya karena serangan mendadak. Setelah melakukan ritual adegan ranjang panas, Risna bergegas bersih - bersih ke kamar mandi menyalakan shower dan berdiri di bawahnya, terasa segar kembali tubuhnya setelah penggempuran yang panjang dan memakan waktu yang lama. Sedang enak - enaknya mengguyur tubuhnya di bawah shower, terdengar ketukan pintu. "Sayang, udah belum mandinya?, mas gerah nih, pingin mandi" "Ish.., ganggu aja mas Danu" gerutu Risna. "Iya bentar sayang, aku udah selesai kok" Lalu Risna cepat - cepat keluar dengan lilitan handuknya, rambutnya yang masih basah sengaja terurai, kulitnya yang putih mulus dan halus membuat setiap mata yang melihatnya akan terpesona. Kreek Pintu pun terbuka Risna langsung menuju lemari mengambil bajunya. Namun tangannya malah di cekal Danu dengan tatapan penuh gairah. "Sayang, udah deh aku benar - benar nyerah, badanku pada sakit semua" ketus Risna marah memutar mata malas Danu pun hanya terkekeh dan melepaskan tangannya, lalu ke kamar mandi untuk bersih - bersih. "Mendingan aku cari dulu serbuk itu sebelum mas Danu selesai mandi, tapi... dimana ya lupa deh naruhnya" guman Risna sambil mencari serbuk guna - guna yang diberikan mbah dukun. Setelah mencari - cari akhirnya ketemu juga, ternyata serbuk itu masih tersimpan di box rahasianya yang tersimpan di lemari bagian bawah. "Hampir saja hilang, ish... Risna kenapa kamu ceroboh, padahal ini adalah barang paling berharga diantara yang lainya, untung waktu itu ku simpan di box yang hanya aku saja yang tahu, dan jangan sampai mas Danu mengetahuinya masalahnya bisa runyam" gerutu Risna merutuki dirinya sendiri. Risna pun menyimpan kembali serbuk guna - guna itu di tempat yang paling aman menurutnya. Risna mulai menyusun rencana membuatnya harus berfikir keras. "Sayang mikirin apa sih, serius amat ?" tanya Danu "Nggak sayang, aku cuma lagi suntuk aja gak ada kegiatan" "Ah, sayang gimana kalau minggu depan kita undang pak Pramudia dan istrinya untuk makan malam bersama? kayaknya seru tuh, karena selain mempererat tali silaturahmi juga bisa menjalin kerja sama di perusahaan, soalnya pak Pramudia itu banyak sekali aset perusahaan yang telah berkembang pesat, salah satunya perusahaan yang bekerja sama dengan kita itu loh, gimana menurut kamu?" "Ah.. aku sangat setuju sekali dengan ide mu itu sayang, ok minggu depan ya.." Danu pun mengangguk dan tersenyum melihat Risna yang antusias. Weleh... weleh Risna ternyata kamu sangat serakah ya... emang licik ni.. Ayo.. buat kamu yang baca jangan lupa tinggalkan jejak ya... biar nulisnya semangat.. Bersambung
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD