Selama dalam perjalanan tak banyak yang Kiran bicarakan karena wanita itu lebih memilih diam. Larut akan pemikiran bagaimana seandainya Hans dan Elang bertemu. Kiran gelengkan kepalanya. Ehtahlah apakah Elang pulang ke rumah sewanya atau tidak malam ini. Berharap yang baik-baik saja agar tak menyulitkannya nanti. Hans. Pria itu membiarkan saja Kiran dalam diamnya. Tidak mau memaksa untuk Kiran mau bercerita padanya. Wanita itu baru saja berduka. Tak heran jika sikap dan perilakunya masih juga labil. Kadang bersedih, di lain waktu akan berubah menjadi bahagia. Dan Hans masih bisa memakluminya. Sampai mobil berhenti melaju ketika tiba di depan pagar rumah yang Kiran sewa. Jarak dari kantor ke rumah memang terbilang dekat. Jadi perjalanan yang mereka tempuh juga tak butuh waktu lama. Kiran